Chapter: 44. Berhenti Di SiniArya kembali datang ke rumah Alisha. Alisha tahu saat mengintip dari balik jendela, ia melihat Arya masih berdiri di dekat pagar sambil menenteng helm di tangan kanannya. Sepertinya benar, apa yang dikatakan Hanami beberapa minggu lalu tentang Arya yang kini tak lagi menerima fasilitas mewah dari kedua orang tuanya. Buktinya saat ini pria itu hanya menggunakan motor biasa yang dipinjam dari Yoshi, mantan ajudannya.“Bi, ayah udah berangkat?” tanya Alisha setelah memastikan Magika tertidur lelap di tengah tempat tidur luas miliknya.“Sudah, Mbak. Baru saja berangkat dijemput sama Pak Alam.”Alisha cukup bersyukur karena sejak sang ayah menemaninya di Surabaya, pria paruh baya tersebut tak sampai merasa bosan karena menemukan ‘teman baru’ yakni Alam dan Danesh. Seperti hari ini ketika Faris mengutarakan niatnya untuk membeli sebidang tanah di Surabaya Barat milik kolega Alam. Faris yang memiliki banyak tanah untuk dimanfaat sebagai lahan basah tentu saja menyambut baik tawaran tersebut.
Last Updated: 2025-10-29
Chapter: 43. Cucu SayaAlisha menatap lurus ke depan, di mana jari-jemarinya saling bertaut satu sama lain demi menyembunyikan kegugupan dalam hatinya. Padahal ini bukanlah pertemuan yang pertama, tapi entah kenapa, hari ini hatinya dilanda bimbang. Terlebih lagi saat menatap tatapan sendu dan berkaca-kaca dari sosok perempuan paruh baya yang kini ada di hadapannya.“Setidaknya saya sangat berterima kasih karena tiga hari ini kamu memberi ijin untuk melihat Magika secara langsung, Sha.” Ucapan tulus Hanami kembali mengalun di telinga Alisha.Alisha tak menjawab, namun dari senyum tipis dan anggukan pelan kepalanya, Hanami tahu kalau perempuan muda di depannya sudah jauh lebih tenang daripada terakhir kali mereka berdua bertemu.“Hmm … kamu mau langsung bawa Magika ke pulang ke Banten?” Hanami kembali yang memulai percakapan karena Alisha lebih banyak diam.“Sementara ini masih di Surabaya, Bu. Nunggu sampai Magika siap diajak bepergian jauh, nunggu ijin dari dokternya juga,” jawab Alisha tanpa membalas tata
Last Updated: 2025-10-29
Chapter: 42. Syarat"Dokter Indira," sapa Senopati terlebih dahulu. Pria jangkung dengan kemeja biru tua itu melebarkan senyum ramah.Berbanding terbalik dengan Iin yang susah payah memaksakan senyum. Dengan tangan kiri ia meraih pergelangan tangan Alisha dan menarik perempuan itu agar berjalan di belakangnya saja bukan malah sejajar. Alisha yang tak tahu maksud Iin hanya mengerutkan kening. Alisha sama sekali tak mengenali Senopati yabg notabene adalah kakak kandung Arya."Apa sih, Ka—" Kalimat Alisha tak terlalu terdengar karena disela oleh Senopati."Selesai visite, Dok?" lanjut Senopati mengulurkan tangan kanan hendak menjabat. Sepasang matanya sempat melirik sekilas ke arah perempuan muda yang ada di sebelah Iin."Iya, Pak. Baru selesai ini," jawab Iin mendadak kikuk saat membalas uluran tangan Senopati. Padahal sebelumnya ia tak pernah merasa sewas-was ini. Apalagi dirinya juga menjadi dokter anak yang menangani bayi Senopati saat baru lahir minggu lalu. Bayi cantik berjenis kelamin perempuan yang
Last Updated: 2025-10-28
Chapter: 41. PertemuanKemarin, ketika Arya mendatangi rumah yang ditempati Alisha dan ayahnya, perempuan yang baru saja berubah status menjadi ibu itu menolak untuk bertemu. Hatinya belum siap. Sebagai gantinya, ia meminta tolong sang ayah untuk menemui Arya di ruang tamu. Sementara Alisha gegas bersembunyi ke kamarnya di lantai atas setelah Iin dan suaminya berpamitan."Bertanggung jawab kata kamu?" Alisha masih ingat betul kalimat tegas yang keluar dari mulut Faris saat mencecar Arya yang duduk bersimpuh di depannya."Om, saya ... benar-benar mencintai Alisha," jawab Arya sayup-sayup terdengar."Cinta? tau apa kamu tentang cinta? menjaga kehormatan Alisha saja tidak bisa!!" pekik Faris semakin menaikkan nada bicaranya.Sesekali Alisha mengintip dari lantai atas, dan saat itu juga ia melihat amarah yang selama ini menumpuk di benak ayahnya seketika tumpah ruah. Bisa jadi, ketika di rumah sakit Faris tak bisa leluasa meluapkan emosi karena tahu ia tengah berada di ruang publik. Jauh berbeda ketika ia hanya
Last Updated: 2025-10-28
Chapter: 40. Bagaimana Bisa?"Jangan mengutukku karena selalu aku repotin ya, Kak," seru Alisha di sela-sela sarapan bersama Iin yang pagi ini mampir ke rumah minimalis nan asri yang disewa Faris untuk ia tempati."Heh, ngomongmu makin aneh aja, Sha. Mana mungkin Bu Dokter kalem kayak aku bisa mengutuk seseorang," balas Iin dengan candaan lalu lanjut menyuap bubur Manado yang disajikan asisten rumah tangga Alisha."Habisnya ... sejak kenal aku, Kak Iin selalu aku buat repot deh." Alisha cemberut sambil mengaduk bubur di depannya."Kalau kamu repotin dengan malaikat secantik Magika sih, aku nggak masalah, Sha. Aku malah mau nyodorin diri jadi suka relawan." Iin masih terkekeh sendiri dengan kalimatnya sendiri."Aku cuma percaya sama, Kakak. Lagipula kayaknya ... Tuhan sengaja deh ngenalin aku ke Kak Iin yang notabene dokter anak biar bisa mempercayakan Magika." Alisha kembali menunduk setelah menyuap sesendok bubur."Nggak usah sok mellow deh, mana yang tadi katanya mau jadi cewek strong? mau jadi mahmud tak terka
Last Updated: 2025-10-27
Chapter: 39. Hide and Seek"Sus, pasien yang ada di kamar ini pindah ke mana ya?" tanya Arya saat menghadang salah seorang perawat yang melintas di depan kamar VIP yang sebelumnya ditempati oleh Alisha."Oh, Bu Alisha?" Perawat itu menegaskan lagi.Arya sontak mengangguk mantap. "Iya, Alisha Gauri yang baru saja melahirkan.""Sudah pulang sejak tadi pagi, Pak.""Hah?" Arya melongo sesaat untuk mencerna jawaban dari perempuan dengan name tag Linda tersebut. "Pulang ke Banten?" lanjutnya belum puas dengan anggukan perawat itu."Hmm... kami kurang tahu, Pak, tapi yang jelas sudah sejak tadi pagi Bu Alisha dibawa pulang oleh keluarganya.""Lalu bayinya? bukankah masih di NICU?" cecar Arya begitu ingat dengan Magika, malaikat kecilnya."Betul, Pak. Tapi siang ini dipindahkan ke rumah sakit lain yang fasilitasnya lebih memadai. Karena kondisi bayi Bu Alisha butuh perawatan intensif terkait kelainan jantung bawaan yang dideritanya."Deg!"Ap- APA?! Maksudn—" tanpa sadar Arya mencekal lengan perawat tersebut sampai per
Last Updated: 2025-10-27
Chapter: 39. Timeless (END)Sebenarnya, kita butuh berapa lama sih untuk benar-benar mengenal sifat asli seseorang? 1 tahun? 2 tahun? 5 tahun? Nggak ada jawaban yang pasti kan? dan bisa saja setiap orang punya jawaban yang berbeda-beda. Seperti aku misalnya. Dulu sekali, kali pertama mengenal Bang Fino, kami dekat dan menjalin kasih hampir satu tahun lamanya. Lalu ketika bertemu lagi setelah terpisah kami hanya dekat hitungan bulan sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah. Dan sekarang, setelah satu tahun biduk rumah tangga kami berjalan, aku baru mengetahui kalau seorang Arfino Hesta punya sisi kekanakan yang menjengkelkan sekali. Sangat. "Ya pokoknya ke Bromo aja lah kita, Sayang," rengeknya entah untuk ke berapa puluh kalinya pagi ini. Beruntung telingaku ini buatan Tuhan, kalau buatan tangan manusia mungkin sudah berlubang karena tak kuat menerima kerewelan Bang Fino yang semakin menjadi. "Tapi kan kita udah sepakat mau ke Bali, Bang." Aku merengut kali ini sampai berkacak pinggang. "Bali udah sering, S
Last Updated: 2023-10-09
Chapter: 38. Whatta Surprise“Saya terima nikah dan kawinnya, Melisa Hanum Sukoco binti Bakri Sukoco. Dengan mas kawin seperangkat perhiasan dan uang tunai 230 juta rupiah, dibayar tunai!"Alhamdulillah...Akhirnya aku menyaksikan sendiri pria yang aku cintai berikrar tegas dihadapan Papa untuk menjadi pendamping hidupku. Hanya dengan satu tarikan napas Bang Fino berhasil mengucapkan ijab kabul yang 'katanya' sudah ia hapal sejak beberapa bulan lalu. Bahkan sebelum kami sepakat kembali merajut asmara.“Bagaimana para saksi?” suara Pak Penghulu terdengar lagi.“Sah!”“Sah!”“Alhamdulillah, saaah....” Dari layar plasma yang ada di kamar, aku melihat wajah Bang Fino yang semula tegang langsung terlihat lega setelahnya.Ya Tuhan, ini bukan mimpi. Apalagi, ilusi.Aku benar-benar menikah hari ini.Setelah ijab kabul selesai aku kembali menatap pantulanku di cermin yang jauh berbeda dari aku yang biasanya. Bukan pertama kali pula aku memakai kebaya pengantin yang sangat cantik dan menjuntai seperti ini. Bukan pertama ka
Last Updated: 2023-10-08
Chapter: 37. Get Closer"Aku masih nggak habis pikir, kenapa Bang Fino nggak cerita sama sekali kalau tadi itu Papa yang minta Abang dateng," omelku begitu membuka pintu apartment lebih lebar untuk mempersilakannya masuk. Kami sudah sampai di ibukota, karena tinggal di gedung yang sama, Bang Fino hanya ke unitnya untuk meletakkan koper lalu menyusulku ke lantai atas. Ke tempatku."Masih ngambek aja sih?" Bang Fino tergelak kecil saat membawaku dalam rangkulannya. Bahkan dengan jemarinya ia usil sekali mencubiti pipiku yang sedikit tembam karena asupan makanan sehat masakan mama selama berada di rumah Surabaya sebulan ke belakang.Kami berjalan bersisian ke sofa di ruang, persis seperti remaja kasmaran yang sedang hangat-hangatnya mengenal cinta. Sebelumnya, aku selalu geli saat membayangkan bagaimana canggungnya kami saat terlibat sentuhan fisik seperti ini. Seperti dulu. Namun nyatanya, tubuhku menyukainya. Aku suka semua perhatian dan sentuhannya yang sangat terasa tulus dan penuh kasih sayang."Bukannya n
Last Updated: 2023-10-08
Chapter: 36. KeputusanAkhirnya aku memutuskan kembali ke ibukota setelah tinggal di Surabaya lebih dari dua bulan. Kemarin siang aku menerima kabar baik dari Nathan tentang interview langsung dengan petinggi Mediakarya, penerbit besar yang menjadi 'musuh' bebuyutan Gayatri. Bukan berniat membelot dari Gayatri lantas berakhir ke pesaing mereka, bukan. Aku hanya ingin mengasah kemampuanku di tempat yang lebih menantang lagi.Perkembangan kesehatan mama dan papa sudah sangat baik, karena itu pula aku memberanikan diri untuk mengutarakan niatku kembali bekerja pada mereka berdua. Tidak ada drama, karena mama dan papa langsung memberiku ijin kembali ke Jakarta. Bahkan mama yang paling antusias dengan keberangkatanku siang ini ke ibukota. Beliau sampai repot membuatkan sambal cumi beberapa toples untukku dan Bang Fino. Mama dengan mudahnya termakan omongan Bang Fino yang mengaku sangat menyukai sambal cumi buatannya. Padahal aku tahu benar kalau perut pria itu tak terlalu bersahabat dengan rasa pedas yang berleb
Last Updated: 2023-10-05
Chapter: 35. Deja Vu"Abang pake pelet ya?" pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulutku."Hah? gimana maksudnya?"Bang Fino yang sedang menyesap es jeruk peras langsung meletakkan gelasnya lagi demi menatapku. Kami berdua sedang menikmati rujak cingur tersohor di Surabaya. Bang Fino tadi bilang ingin merasakan kuliner khas daerah sini, jadilah pria itu kuajak ke tempat yang menjadi langgananku sejak lama."Abang nemuin Papa lagi kan dua minggu lalu?" cecarku tak bisa berbasa-basi."Ohh itu," jawab Bang Fino kemudian mengangguk pelan dengan senyum tipis tergantung di sudut bibirnya. Harus kuakui wajahnya memang tampan dan memanjakan mata, apalagi setelah kami tak bertemu selama dua pekan ke belakang. Kadar ketampanannya berlipat ganda."Iya kan?"Bang Fino mengangguk lagi. "Iya, papa kamu pasti sudah cerita semuanya ya?"Gantian aku yang mengangguk mengiyakan. "Ya pastilah! papa sudah cerita a sampai z tentang kedatangan Abang waktu itu."Sepasang netra Bang Fino langsung terbeliak cerah. "Jadi giman
Last Updated: 2023-10-05
Chapter: 34. Petuah PapaMama akhirnya diijinkan pulang ke rumah dan melakukan rawat jalan setelah menginap di rumah sakit selama satu minggu. Berbeda dengan dengan papa yang masih belum diijinkan pulang oleh dokter karena kondisinha memang lebih mengkhawatirkan. Kata dokter, mungkin papa baru bisa pulang minggu depan setelah menjalani operasi pemasangan pen di kakinya.Karena sekarang yang terlihat lebih 'pengangguran' daripada Mbak Merry yang punya segudang aktifitas juga mengurus dua buah hati. Maka akulah yang saat ini lebih sering menjaga papa di rumah sakit bergiliran dengan Mas Eko, dan juga Yusuf, sepupuku dari pihak papa yang kampusnya tak jauh daro sini.Sedangkan Mbak Merry bertugas memantau pemulihan mama di rumah. It's okay, pekerjaanku bisa dikerjakan di mana saja asal ada jaringan internet. Jadi aku sama sekali tak protes dengan jadwal baru sebagai anak berbakti yang mendadak cosplay menjadi perawat."Kata Merry kamu udah nggak di Gayatri lagi ya, Dek?" tanya Papa begitu aku selesai menyuapinya
Last Updated: 2023-10-02