Share

bab 105

Brak!

Begitu berhasil mendorong tubuh Novi dan melemparkan tas jinjingnya, Hendrik dan Sabrina langsung masuk ke dalam rumah dan menutup pintu secara kasar.

“Akhrg, si*al! Aku gak bisa diginiin. Aku mau tinggal di mana?”

Diperlakukan seperti orang penuh hina dina membuat Novi tidak terima sekaligus kebingungan akan tinggal di mana. Kembali ke rumah mendiang ibunya juga tidak memungkinkan, ada kakaknya yaitu Santika yang sangat membenci dan tidak akur kepadanya.

“Gak bisa, gak bisa! Aku harus bujuk Mas Hrndrik agar bisa tinggal di sini. Ya, aku harus bujuk!” Novi bangkit dan mendekati pintu utama yang sudah terkunci rapat.

Dok! Dok! Dok!

“Mas Hendrik, buka! Buka, Mas Hendrik!” Novi terus menggedor gedor pintu sembari memanggil nama Hendrik.

Hendrik memberikan isyarat pada Sabrina agar tidak terpengaruh.

“Huh! Awas kalian!”

Novi akhirnya menyerah setelah lelah menggedor dan berteriak sebanyak mungkin, tapi sama sekali tidak digubris oleh sang tuan rumah. Dengan langkah lunglai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status