Share

bab 106

Seperti yang dijanjikan olehnya kepada Sabrina semalam tentang pengalihan kepemilikan rumah, pagi hari Hendrik akan menepatinya. Setelah sarapan, ia tidak berangkat ke kantor karena sudah meminta izin untuk mengurus pemindahan tersebut.

Tahu bahwa akan segera diurus pagi itu, Sabrina segera menghubungi Farah agar mau mengurusnya. Ia tidak mau jika Hendrik yang mengurusnya, bisa-bisa ia ditipu begitu pikirnya.

“Mas, biar aku aja yang ngurus. Tadi aku udah telepon seseorang. Kita di rumah aja, gak usah ke mana-mana sembari menunggu kedatangan orang itu!”

Hendrik mengangguk tanpa bertanya teman siapa yang dimaksud oleh Istrinya tersebut. Sedangkan Sabrina sama sekali tidak mengatakan siapa itu Farah, biarlah suaminya itu tidak tahu. Khawatir akan menyebabkan sesuatu yang membahayakan di waktu ke depannya.

Mendapatkan sebuah chat dari teman yang sudah lama tak berkomunikasi ada rasa senang tersendiri di dalam hati Farah. Namun, seketika ia mengernyit saat membaca kalimat “Pengalihan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status