Share

Bab 3

Author: Fontana
"Lagian, dibandingkan denganmu, Nadia lebih cocok mengenakan kebaya ini."

Nadia membelakanginya. Ekspresi arogannya terlihat jelas.

Namun, wanita itu berpura-pura berkata dengan rasa bersalah, "Kalau Nona Shinta nggak mau, lupakan saja. Kebaya ini terlihat begitu anggun. Ini bukanlah pakaian yang bisa dikenakan oleh orang biasa sepertiku… "

"Sembarangan! Mana mungkin wanita yang kucintai hanya orang biasa? Shinta juga bergantung pada orang tuanya. Dia nggak sehebat itu."

Calvin mengucapkan kalimat itu tanpa ampun, lalu menyerahkan kebaya itu langsung kepada si penjahit.

Ekspresi penjahit tua itu tetap tidak berubah. Dia terus menunggu instruksiku dengan hormat.

Lagi pula, sejak generasi kakek dari kakeknya, Keluarga Wilyadi telah menjadi pelanggan terbesar toko ini.

Namun, sikap penjahit itu membuat Calvin marah. "Kamu… "

"Kalau Nona Nadia suka, berikan padanya saja."

Aku menyela kata-katanya.

Ekspresi Calvin akhirnya melunak.

"Karena kamu masih punya pengertian, aku bisa makan bersamamu sebulan sekali setelah kita menikah nanti."

Tatapannya yang arogan seolah-olah memberiku sedikit cinta.

Saat ini, aku tiba-tiba mengerti mengapa sikapnya terhadapku berubah sejak dia tahu Keluarga Wilyadi adalah keluarga paling terkenal. Sebaliknya, Keluarga Ghifari sama sekali tidak masuk dalam sepuluh besar.

Hal yang paling aku sukai dari Calvin di masa lalu adalah pemuda yang tidak takut dan tidak pernah mengukur nilai seseorang berdasarkan uang.

Namun sejak saat itu, Calvin terus saja menyebut 'Keluarga Wilyadi-mu'. Dia selalu menekankan bahwa aku bergantung pada orang tuaku, meremehkanku, membenciku, dan memanfaatkan kenyataan aku mencintainya untuk mengatakan hal-hal yang tidak menyenangkan.

Jujur saja, itu karena dia merasa rendah diri.

Memikirkan hal ini, aku tiba-tiba tertawa.

"Calvin, bagaimana kamu bisa begitu yakin kalau aku akan menikah denganmu?"

Calvin mengangkat sudut mulutnya sambil menyeringai.

Seakan-akan telah mendengar lelucon paling konyol di dunia.

"Sejak kecil, kamu sudah mengejarku dan bilang kamu menyukaiku. Harapan ulang tahunmu setiap tahun adalah menikahiku saat kamu berusia 20 tahun."

"Sekarang akhirnya usiamu sudah 20 tahun. Apa kamu tega menikah dengan pria lain?"

Nadia meringkuk dalam pelukannya. Apalagi, ada nada mengejek dalam nada bicaranya.

"Belum tentu. Berdasarkan status Keluarga Wilyadi, ada banyak tuan muda dari seluruh negeri yang berlomba-lomba untuk menikahinya."

"Sekalipun semua tuan muda di dunia berlomba-lomba untuk menikahinya, dia hanya bersedia menjadi istriku."

Usai berbicara, keduanya pun berbalik dan pergi.

Sebelum meninggalkan toko, Calvin mengingatkan sang penjahit. "Kirim kebaya itu ke rumahku kalau sudah selesai diperbaiki. Selain itu, ubah kancing manset yang norak menjadi bentuk persegi. Jangan ukir kata-kata apa pun di atasnya."

Penjahit tua itu menatap punggung Calvin dan mendesah tak berdaya.

"Nona Shinta, kamu rasa… "

"Berikan saja padanya kalau dia mau. Aku bisa desain yang baru lagi." Aku duduk dan melanjutkan gambar desainku. "Jangan pedulikan dia soal kancing manset itu. Dia bukan pengantin pria. Dia nggak berhak ikut campur."

Ada teman yang berulang tahun malam ini.

Di tengah pesta ulang tahun, Nadia datang terlambat. Di belakangnya, ada pengawal Calvin yang mengikutinya.

Pengawal itu memegang kantong plastik merah dan meletakkannya di bawah kakiku.

"Nona Shinta pasti sudah tunggu lama, 'kan? Aku ingin mengembalikan baju itu padamu setelah konser berakhir, tapi Calvin ngotot menyeretku ke dalam mobil… "

"Tapi Nona Shinta terkenal sangat bermurah hati, jadi seharusnya nggak keberatan, 'kan?"

Aku menunduk dan melihat kebaya senilai enam miliar itu tampak seperti kain perca, diremas begitu saja menjadi gumpalan bola.

Ada cairan keruh berwarna putih pada kain merah itu, yang sangat mencolok.

Saat orang-orang di sekitarku melihat itu, ada sebagian yang membelaku, tetapi ada juga yang mentertawakanku.

"Sekarang bahkan berani provokasi di depannya, tapi Shinta masih begitu tenang. Dia pasti sangat mencintai Calvin."

"Apa gunanya dia begitu mencintai Calvin? Toh Tuan Calvin hanya mencintai Nadia."

"Putri tunggal Keluarga Wilyadi yang begitu terkenal, malah terjerat pada pria seperti ini. Aku rasa semua perusahaan Keluarga Wilyadi kelak harus berganti nama menjadi Ghifari."

Aku mengalihkan pandanganku dan tidak ingin melihatnya. Aku hanya meminta orang untuk mengambil kantong plastik itu dan membuangnya.

"Yang penting Nona Nadia suka saja."

Nada bicaraku yang acuh tak acuh membuat bualan Nadia terasa sia-sia. Dia mengepalkan tangannya dengan marah, kemudian berjalan menuju tempat duduknya di meja terakhir.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terlahir Kembali, Aku Tidak Lagi Memilihnya   Bab 9

    Pengawal itu merasa sangat difitnah."Kami hanya mencoba mengusirnya. Dia sendiri yang terbentur ke kusen pintu."Di ranjang rumah sakit, Calvin bernapas lemah. Jarinya menunjuk ke arahku."Shinta, kepalaku pusing sekali…"Chris segera menarikku pergi, sambil meninggalkan pesan pada pengawal. "Carikan dia seorang perawat."Baru berjalan sampai di pintu, Calvin mulai muntah lagi dan menekan bel panggilan dengan panik.Aku memandangi para dokter dan perawat yang bolak-balik itu sambil mendesah dalam hati."Chris, biarlah aku bicara dengannya."Setelah menutup pintu bangsal, Calvin tidak bisa menyembunyikan kegembiraan di wajahnya."Shinta, sudah kuduga kamu nggak akan mengabaikanku. Kamu masih peduli padaku.""Sekarang masih belum terlambat. Kamu mencintaiku dan aku juga mencintaimu. Kita bisa pergi daftar nikah besok. Jangan khawatir. Aku pasti akan memberimu pesta pernikahan yang sempurna. Aku bisa memberikan adegan apa pun yang kamu mau…""Calvin, kenapa kamu masih nggak ngerti?"Aku

  • Terlahir Kembali, Aku Tidak Lagi Memilihnya   Bab 8

    Kami terkejut sesaat. Saat menoleh ke arah Calvin, kami melihat wajah pria itu berubah muram."Shinta, jangan menipu dirimu sendiri.""Jelas-jelas kamu yang menaruh cincin ini di mejaku. Ini bukti kamu ingin menikah denganku."Chris mengerti. Sudut mulutnya melengkung."Aku ingat sekarang. Sebulan sebelum aku pindah ke sekolah lain, kami teman sebangku."Ternyata Calvin yang salah paham."Untung saja, setelah takdir yang penuh liku, akhirnya cincin ini sampai ke tanganku."Chris memegang cincin itu di hadapanku. Aku tersenyum, lalu memakaikan cincin itu ke jarinya.Sepenuhnya mengabaikan Calvin yang sedang memegang bunga."Shinta, meski cincin ini bukan untukku, sudah jelas akulah yang kamu cintai selama ini!""Aku masih menyimpan banyak pesan pernyataan cintamu di ponselku. Hal ini nggak bisa disangkal!"Dia berbicara dengan penuh tekad. Bahkan, membuka ponselnya dan menunjukkan kata-kata cinta yang telah kukirimkan padanya di hadapanku.Namun, aku hanya meliriknya sekilas dan tidak b

  • Terlahir Kembali, Aku Tidak Lagi Memilihnya   Bab 7

    "Kali ini, demi pertunangannya dengan Chris, dia mendesain baju dan kancing manset. Bahkan, ibunya sendiri nggak mendapatkan perlakuan seperti ini."Para tetua di meja itu tertawa. Aku pun mengerucutkan bibir dan tersenyum ringan.Chris mendekatkan bangkunya ke arahku. Bahkan, separuh tubuhnya menempel padaku."Kenapa kamu nggak pakai gelang?"Suara Chris sangat pelan, jadi aku mencondongkan tubuh dan berbisik, "Terlalu berharga. Aku ingin menyimpannya sampai pesta pernikahan."Pria di depanku tersenyum lagi. Ada cinta yang jelas di matanya.Namun, aku agak linglung.Di kehidupan sebelumnya, aku tidak ingat pernah berinteraksi dengan Chris. Di kehidupan ini, saat memilih fotonya, aku hanya merasa agak familier, tetapi aku tidak ingat di mana aku pernah bertemu dengannya.Tepat di saat aku masih bertanya-tanya, dia seakan bisa membaca pikiranku dan menyerahkan kartu identitasnya kepadaku.Kartu identitas itu terbungkus dalam tempat kartu. Aku membaliknya dan terkejut melihat pas foto ya

  • Terlahir Kembali, Aku Tidak Lagi Memilihnya   Bab 6

    Calvin tertawa."Bukankah ini Tuan Chris yang nggak peduli dengan masalah duniawi? Nggak disangka, aku bisa mengundang Buddha agung sepertimu di pesta pertunanganku dengan Shinta.""Kenapa? Apa kamu kebanyakan membaca sutra dan salah mengira tunanganku sebagai istrimu?""Siapa yang nggak tahu kalau Shinta hanya mencintaiku dan ngotot ingin menikahiku sejak kecil?"Chris melindungiku di belakangnya. Kini hanya separuh tubuhku yang terlihat."Calvin, buka matamu dan lihat baik-baik. Ini pesta pertunanganku dengan Tuan Chris!"Calvin menoleh ke arah yang aku tunjuk. Belum sempat melihat nama, pandangannya sudah tertuju pada orang tua dari kedua keluarga yang berjalan keluar.Orangtuaku selalu bersikap baik pada Calvin sebelum aku memilih pasangan hidupku.Saat melihat Calvin kali ini, mereka menatapnya dengan jijik dan hanya tersenyum pada Chris."Chris, Shinta biasanya gampang emosi. Kamu harus lebih sabar dengannya.""Jangan khawatir, Tante. Shinta dan aku sangat cocok. Mulai sekarang,

  • Terlahir Kembali, Aku Tidak Lagi Memilihnya   Bab 5

    "Oke. Aku mau kamu berjanji. Setelah kita menikah nanti, kamu nggak boleh ikut campur dalam keputusanku. Kamu juga nggak boleh kembali ke kediaman Wilyadi. Kamu harus tinggal di rumah kami untuk melayani orang tuaku, menjagaku dan juga Nadia!"Seorang pelayan membawa perjanjian pranikah. Di dalamnya tertulis dengan jelas '50 persen dari harta Keluarga Wilyadi akan dijadikan mas kawin'.Aku mengepalkan jari-jariku dan menolak untuk menandatangani. Saat mendongak, mataku memerah."Calvin! Bukan kamu yang ingin aku nikahi!"Ibunya Calvin yang berdiri di samping pun memanfaatkan kesempatan itu dan menamparku lagi."Keluarga terhormat macam apa Keluarga Wilyadi? Bagaimana mereka bisa membesarkan putri sepertimu yang nggak patuh pada suami sendiri?""Hari ini aku akan mewakili orang tuamu untuk mendidikmu dengan baik. Biar kamu nggak mempermalukan Keluarga Ghifari setelah menikah nanti!"Hari itu, entah berapa kali aku ditampar dan berapa kali aku dipaksa untuk menekan sidik jariku.Yang aku

  • Terlahir Kembali, Aku Tidak Lagi Memilihnya   Bab 4

    Tak lama kemudian, akun Twitter milik Nadia telah memiliki jutaan pengikut dan menduduki puncak daftar pencarian tren.[Hari yang indah adalah mengenakan kebaya yang pas, menggenggam tangan kekasihmu, dan mendengarkan konser favoritmu.]Gambar yang disertakan memperlihatkan dirinya dan Calvin tengah berpegangan tangan dan berciuman dengan penuh gairah.Tak butuh waktu lama, ada banyak sekali akun pemasaran yang mengungkap unggahan twitter-ku, di saat aku menyatakan cinta pada Calvin sebelumnya, lalu membandingkannya dengan unggahan twitter milik Nadia. Terakhir, menghukumku di depan umum.Dalam video perbandingan yang paling populer, Calvin justru menekan tombol 'suka'.Hal ini membuat netizen makin heboh. Kata-kata 'Shinta Wilyadi Terlalu Mengejar Pria' pun dijadikan emotikon.Aku dengan muram keluar dari akunku, lalu mengirim pesan kepada departemen humas perusahaan.Dalam waktu sepuluh menit, unggahan-unggahan yang berkaitan telah dihapus sepenuhnya.Sehari sebelum pesta pertunangan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status