Share

22. Dendam Angela

"Apa-apaan ini?" Tangannya merobek slogan yang sempat menempel di dinding. Bola matanya seakan keluar. "Tidak mungkin mereka bisa mencampakkan diriku."

Napasnya ngos-ngosan meski tak lari beberapa mil. Sesaat ia memandangi area sekitarnya, orang-orang yang mencibirnya. Lalu ia melirik ke jendela kaca halte. Kakinya berjalan mendekat setelah itu berhenti. Ia diam sejenak, mencermati dirinya yang sudah terlihat amburadul.

"Tidak! Tidak mungkin—" Teriaknya terhenti saat orang-orang mulai memperhatikannya. Ia pun berlari.

Megan, panggil ibu tiri Angela, keluyuran tidak jelas. Ia bak orang gila dengan penampilan compang-camping tanpa balutan make up ataupun dress yang cantik. Wajahnya terlihat lusuh. Ia membasuh wajahnya di kran dekat alun-alun kota.

"Lihatlah wanita itu," ucapnya menuding ke arah Megan. "Kasihan sekali dia. Miris. Kalau dilihat-lihat ..., dari wajahnya mungkin dia seumur dengan ibuku."

Temannya itu menoleh tapi langsung menarik gadis itu. "Hei apa yang kau bicarakan? Dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status