Share

Bab 406

Penulis: Citra Lestari
Strategi ini cukup baik. Saat ini, Kediaman Adipati telah memberi kontribusi pada Taraka, Yanuar, dan Yervan. Siapa pun dari ketiga pangeran yang kelak naik takhta, posisi mereka tetap akan stabil.

"Kalau Giandra dipromosikan karenamu, Nyonya Ulfa pasti akan sangat berterima kasih. Bibimu paling memedulikan masa depan putranya. Selama kamu mendukung Giandra, dia nggak akan terus merasa iri," ujar Arjuna.

"Apa itu nggak terlalu merepotkan?" tanya Eliska.

"Nggak," sahut Arjuna. Bagaimana membantu wanita sendiri bisa dianggap merepotkan? Dia justru khawatir Eliska tidak ingin meminta bantuannya dan malah meminta bantuan orang lain. Seperti ketika gadis itu berakting manis di depan Yanuar sebelumnya.

Melihat sikap Arjuna yang begitu lunak, Eliska melambai untuk memanggilnya mendekat. Arjuna mencondongkan tubuhnya maju dengan patuh. Dengan jarak yang begitu dekat, aroma melati dari tubuh pemuda itu tercium jelas di hidung Eliska.

Sulit membayangkan bahwa setengah tahun lalu, Arjuna sempat b
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 451

    Yervan menyahut dengan tenang, "Mungkin karena aku jarang terlibat konflik kepentingan dengan orang lain."Yanuar lantas bertanya, "Kenapa alokasi dana untuk pembangunan tanggul bisa kurang begitu banyak? Apa Kak Yervan sudah menyelidikinya?"Taraka juga melirik Yervan, tertarik dengan pembicaraan ini."Masalahnya bukan penggelapan, tapi berkaitan dengan Belani. Leluhur para pejabat di Berawa berasal dari Belani. Kemungkinan ada mata-mata di antara mereka. Hal ini sedang Ayahanda selidiki secara pribadi," jelas Yervan.Yanuar berucap sambil menyeringai, "Kalau nggak ada yang membantu, para pejabat itu nggak mungkin berani.""Apa maksud ucapanmu, Yanuar?" cibir Taraka.Yervan tidak berkata lebih banyak. Tatapannya jatuh pada Pradipta yang berdiri tidak jauh dari mereka. Ada seorang gadis dari kalangan biasa yang dibawanya kembali dari Berawa.Faktanya, orang yang menyelamatkan Yervan adalah Pradipta, bukan Kendhis. Setelah dia tersapu banjir, Pradipta muncul di hadapannya bersama gadis

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 450

    Gita duduk dengan tenang. Matanya bahkan tidak bersedia melirik ibu mertuanya."Gita, suamimu sudah meninggal. Setidaknya pergilah mengantarnya," ujar Acha dengan rendah hati."Nyonya Acha pernah bilang Kediaman Pradaya ingin menceraikanku, kenapa nggak lakukan saja sekarang?" tantang Gita.Gita menatap Acha dengan dingin, lalu melanjutkan sambil tersenyum, "Nyonya tahu apa yang menyebabkan kematian Buala? Boleh jadi itu karena kejahatan hatimu. Nyonya memfitnahku berselingkuh dan mencoba merusak reputasi Rumi. Putramulah yang menanggung karma itu."Kata-kata yang Gita ucapkan dengan ringan ini menusuk hati Acha. Bagaimana dia tidak merasa bersalah? Dia memang telah berbuat salah.Saat memikirkan kemungkinan bahwa Buala mati karena menanggung karmanya, Acha makin tersiksa oleh rasa sesal dan sakit di hatinya. Dia meratap, memeluk dirinya sendiri sambil berlutut dengan sedih.Acha teringat ejekan yang dilontarkannya pada Gita belum lama ini. Dia menyuap para pelayan untuk memfitnah mena

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 449

    Raut wajah Dwiana langsung berubah muram setelah mendengar cerita Eliska. Malam itu juga, dia pergi mengunjungi keluarga utama.Hari itu, Kediaman Adipati dilanda kekisruhan hingga tengah malam. Beberapa tabib datang silih berganti. Ulfa sangat terguncang hingga jatuh pingsan setelah mendengar berita kematian menantunya."Nona Eliska, Nona Gita memintamu menemuinya," ujar seorang pelayan.Saat itu Eliska dan Rumi belum tidur. Keduanya lantas saling memandang.Rumi tampak sedikit khawatir. Eliska menghiburnya sambil tersenyum, "Istirahatlah duluan, aku akan segera kembali."Gita tidak memanggil Rumi, itu berarti dia ingin membicarakan hal serius dengan Eliska. Fakta bahwa Buala meninggal tidak bisa diubah. Kemungkinan yang ingin dia bahas adalah masa depannya dan anak-anaknya.....Dibandingkan dengan orang-orang keluarga utama yang panik, Eliska merasa Gita tampak begitu tenang, seolah-olah dia hanya orang luar. Kakak sepupunya itu hanya duduk dengan tenang, tenggelam dalam pikirannya.

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 448

    Raynar merasa heran. Dia dan Arjuna saling mengenal sejak kecil. Meski hubungan mereka tidak dekat, dia tahu pemuda itu bukan tipe yang peduli pada urusan orang lain. Lantas, mengapa Arjuna tiba-tiba peduli terhadap alasan kedatangan Gilang hari ini?Namun, Raynar sangat berterima kasih atas bantuannya tempo hari. Jadi, dia menjawab dengan sabar, "Nenekku yang meminta aku mengundang Tuan Gilang untuk berkunjung ke kediaman hari ini."Eliska melirik Arjuna, tahu bahwa dia sudah cemburu tanpa alasan. Katanya, "Sekarang sudah waktunya Putra Bangsawan pulang, bukan?"Arjuna menurunkan pandangan. Ekspresinya masih tampak dingin, tetapi diwarnai kerapuhan. Dia menyahut, "Ya, memang sudah waktunya kembali.""Kami akan menjamu Tuan Gilang makan malam, bagaimana kalau Putra Bangsawan juga ikut bersama kami?" undang Raynar dengan ramah.Mengingat Kendhis masih bekerja pada Arjuna, Raynar tentu harus bersikap sopan. Terlebih lagi, sekarang dia juga berutang budi besar padanya."Karena Tuan Raynar

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 447

    Kata-kata Dwiana kali ini bernada lebih serius. Sumbi yang jujur segera meminta maaf berulang kali.Marwan ingin mengelak, tetapi dia juga tidak berani menyinggung Kediaman Adipati. Akhirnya dia bertanya, "Boleh aku tahu dari mana Nyonya mendengar hal ini?""Bibimu yang berteriak-teriak begitu keras di Kediaman Pradaya, bahkan semua pelayan di kediaman bisa mendengarnya. Tuan Marwan sebaiknya tangani masalah ini dengan baik. Tapi, kalau reputasi Rumi rusak, masalah ini nggak akan selesai sampai di sini," ujar Dwiana.Marwan menyalahkan bibinya yang bermulut besar dalam hatinya. Namun, di depan Dwiana, dia tidak punya pilihan selain memikul tanggung jawab.Dwiana tidak tinggal lebih lama. Tujuan kedatangannya ke Kediaman Kuncoro hanyalah untuk menunjukkan pada semua orang bahwa Rumi adalah gadis yang baik dan jujur.Mengenai perkara itu sendiri, tidak peduli Dwiana datang ke Kediaman Kuncoro atau tidak, orang-orang pun bisa melihat bahwa Marwan-lah yang memiliki karakter buruk. Pria itu

  • Terlahir Kembali: Menolak Cinta Putra Bangsawan   Bab 446

    "Utus seseorang untuk mengantar Rumi ke Kediaman Kuncoro. Biarkan dia mengonfrontasi Marwan. Orang itu memfitnah Rumi menyukainya," kata Gita. Jika masalah ini tidak ditangani dengan baik, putri Kediaman Adipati hanya akan menjadi bahan gosip.Raynar mengernyit, lalu mendengus tak percaya. Katanya, "Mereka benar-benar gila. Bagaimana mungkin Rumi tertarik pada seorang pria tua?"Pria itu sudah bosan hidup! Setelah mengantar Gita pulang, Raynar segera pergi mencari Marwan.Ketika mendengar hal ini, Eliska juga menyembur marah, "Benar-benar nggak tahu malu. Marwan sudah berusia 35 tahun, sementara Rumi baru 16 tahun. Bagaimana mungkin dia menyukai pria tua itu?" Apalagi, Marwan juga tidak tampan.Rumi menangis hingga matanya memerah, tidak terima difitnah seperti itu. Dia hanya penasaran pada tahi lalat di wajah Marwan, makanya dia selalu memandanginya setiap mereka bertemu. Tak disangka, pria itu akan memelintir cerita hingga segila ini.Dwiana pun tidak kalah marah. Dia menghibur Rumi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status