Share

Tamat

Amanda mengedarkan pandangannya ke sekeliling, namun tak ada siapa-siapa.

"Ssshh..." Suara mendesis kemudian menyusul. Desis kesakitan.

Gadis itu mempertajam pendengarannya, suara itu dari arah teras samping Bu Lidia. Dari tempatnya berdiri sekarang, teras kecil itu tak terlihat keseluruhannya karena tertutup dinding. Kaki Amanda melangkah maju perlahan-lahan.

Begitu ia berdiri tepat berhadapan dengan teras, matanya menangkap seseorang sedang meringkuk di sudut teras. Orang itu kembali melenguh sakit sembari memegangi pipinya.

"Bian?" sebut Amanda tak percaya.

Sosok itu langsung mendongak kaget.

"Manda?"mata Bian mengerjap sesaat. Lalu tampak terpana dan tak mengedip sama sekali.

Di hadapannya berdiri seorang gadis yang selama satu pekan ini telah mengisi pikiran dan hatinya.

Dan saat ini, yang berdiri di hadapannya adalah Amanda versi khayalannya. Ternyata memang secantik bidadari. Rambutnya yang selama ini tersembunyi bagaikan mahkota berharga yang dilindungi, kini tergerai pan
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status