Share

Episode Menjelang Akhir

Tuk!

Tembakan kerikil itu kembali menyerang. Melesat ke arah dinding dan nyaris mengenai cermin. Amanda kaget setengah mati. Namun hal itu sama sekali tak mengendurkan nyalinya.

Ia menarik nafas dalam-dalam. Lalu perlahan bangkit dengan tubuh merapat di dinding. Dalam hitungan ketiga, tangan kirinya bergerak cepat untuk membuka kunci jendela. Sementara tangan kanannya menghidupkan senter dan mengarahkannya keluar.

BLESS!

Cahaya senter menyorot terang, tepat di di wajah pelaku yang sebenarnya.

"Kakek?!" seru Amanda tak percaya.

Ternyata yang menerornya selama ini adalah kakeknya Bian?

Tangannya yang bersiap meraih sapu dan menyerang terhenti seketika.

"Matikan senternya, mata Kakek silau!" Perintah laki-laki sepuh itu sembari menghalangi cahaya senter dengan tangannya.

Amanda mematikan senternya dengan raut bingung.

"Kakek? Jadi yang nembakin batu ke kamar Manda selama ini Kakek? Kenapa?"

"Ya, biar kamu bangun..." jawab si Kakek yang berdiri bungkuk dengan tongkatnya.

"Maksud Kakek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status