Share

Ternyata Kau Injak Dua Perahu
Ternyata Kau Injak Dua Perahu
Author: Ricey

Bab 1

Author: Ricey
Setelah berkata demikian, dokter itu membuka foto di ponselnya.

Di dalam foto itu, Victor mengenakan jas dokter berwarna putih sambil menggendong seorang bayi. Di sampingnya tampak berdiri seorang wanita yang tersenyum lebar.

Wanita itu adalah Mandy Darwin, "adik angkat" yang selalu dibicarakan oleh Victor.

Julia merasa kepalanya kosong dalam sekejap.

Namun, dokter itu mengatakan bahwa itu adalah istri Victor, lalu anak itu adalah anak mereka.

Napas Julia tiba-tiba menjadi berat. Dia terhuyung masuk ke dalam lift, ingin pergi ke lantai 15 untuk mencari Victor, lalu meminta penjelasan.

Begitu pintu lift tertutup, terdengar dua suara yang tidak asing.

Mungkin karena hari ini Julia berpakaian rapat, serta mengenakan topi, orang di depannya tidak mengenalinya. Jadi, mereka berbicara tanpa ragu.

"Kak Victor, apa kamu nggak takut Julia akan mengetahuinya? Kenapa kamu bersikeras meminta dia kembali dulu? Kalau dari awal kamu menikah dengan Mandy, sekarang kamu nggak perlu bertingkah seperti pencuri hanya untuk melihat anakmu."

Itu adalah suara Moreno Darwin.

Suara Victor terdengar dingin ketika berkata, "Dia nggak akan tahu. Moreno, jaga mulutmu. Ketika bertemu dengan Julia, kamu harus tahu apa yang boleh dikatakan dan apa yang nggak."

"Aku benar-benar nggak memahami dirimu." Moreno tertawa sinis. "Mandy datang ke rumahmu sejak berumur 5 tahun sebagai calon istri kecilmu. Waktu kecil kamu juga sangat menyayanginya. Tapi setelah dewasa, kamu malah direbut oleh Julia."

"Demi Julia, kamu sampai mengirim Mandy pergi, lalu dengan segala cara membawanya kembali. Sebenarnya siapa yang kamu cinta?"

Victor terdiam cukup lama, baru akhirnya kembali membuka mulut, "Aku mencintai Julia, tapi juga nggak bisa melepaskan Mandy. Setiap kali memikirkan tahun-tahun dia hidup dengan penuh kesulitan di luar negeri, hatiku menjadi kacau."

"Aku sudah memberikan status sebagai istriku kepada Julia, jadi aku akan memberikan anak hanya untuk Mandy. Setidaknya dia akan memiliki sandaran di masa depan."

Moreno menghela napas, lalu kembali bertanya, "Bagaimana kalau nanti kamu dan Julia memiliki anak? Bisakah kamu memperlakukan Mandy dengan adil? Bagaimanapun juga, Mandy itu sepupuku."

Suara pemberitahuan bahwa lift sudah sampai tiba-tiba berbunyi.

Suara pintu terbuka bertabrakan dengan kata-kata Victor, "Nggak akan."

Moreno tertegun sejenak. Dia tidak mengerti apakah maksud Victor adalah dia tidak akan memiliki anak dengan Julia, atau dia tidak akan pilih kasih. Moreno berjalan mengikuti Victor dengan bingung.

Namun, Julia memahaminya.

Maksud Victor adalah, dia tidak akan memiliki anak dengan Julia.

Karena dia sudah menyiapkan obat steril untuk Julia, menghilangkan bahaya untuk istri kecilnya.

Di dalam lift banyak orang yang berlalu lalang, terasa pengap dan panas. Namun, Julia merasa seperti terjatuh ke dalam lubang es, hingga seluruh tubuhnya kedinginan.

Baru setelah lift turun lagi ke lantai satu, Julia tiba-tiba terbatuk hebat, seperti orang tenggelam yang akhirnya kembali menghirup udara.

Ponsel di saku Julia bergetar, sementara layarnya menyala. Victor mengirimkan tangkapan layar tiket pesawat.

[Julia, sampai jumpa di arena kompetisi besok. Jangan lupa untuk memakai jimat yang aku berikan padamu.]

Ketika melihat pesan ini, emosi Julia yang meluap langsung meledak, air matanya pun berjatuhan.

Dokter adalah profesi yang sangat sibuk. Namun, sejak mereka menikah, Victor selalu menunggunya di garis akhir dengan tepat waktu untuk setiap kompetisi Julia. Meskipun itu artinya pria itu harus naik penerbangan malam.

Pada hari itu, Victor akan memesan tempat di restoran terlebih dulu, membeli bunga, serta menjemputnya dengan penuh kemenangan. Setiap tahun akan selalu seperti itu.

Julia teringat dengan ejekan teman-temannya. Mereka mengatakan bahwa dia adalah cinta sejati yang didapatkan oleh Victor setelah mempertaruhkan separuh nyawanya.

Untuk membuat Julia bersedia kembali ke tanah air, Victor bersaing dengan orang-orang di klub luar negeri, hingga menghadapi situasi penuh bahaya beberapa kali.

Untuk mempertahankan Julia, Victor mengeluarkan banyak uang untuk mendatangkan tim pelatih terbaik, lalu membuka klub balap khusus untuknya.

Setelah menikah, Victor malah makin memanjakannya.

Julia hanya bergumam dalam mimpi, mengatakan bahwa dia merindukan ibunya. Victor menggunakan semua koneksi yang dia miliki di tengah malam, membantu Julia menemukan barang peninggalan ibunya sebelum fajar menyingsing.

Namun, Victor yang seperti ini ternyata memiliki keluarga lain tanpa sepengetahuan Julia.

Julia tiba-tiba tersadar.

Pantas saja Mandy lebih mengenal setiap sudut rumah Keluarga Camden dibandingkan dirinya. Pantas saja orang yang bertahun-tahun tinggal di luar negeri bisa menyebutkan nama panggilan semua teman Victor. Pantas saja seorang "adik angkat" bisa membuat Victor menunda jadwal operasinya selama setengah tahun, menemaninya bermain balapan.

Adik angkat apanya? Dia jelas-jelas adalah calon istri yang sudah dijodohkan dengan Victor sejak kecil.

Tadi Julia masih berpikir, kalau Mandy masih berani mengganggu, dia tidak akan memberikan toleransi.

Sekarang dia baru tersadar. Ternyata dialah orang yang menjadi pengganggu. Orang yang seharusnya mundur adalah dirinya.

Rasa dingin yang menusuk tulang merayap dari bawah kaki Julia hingga ke atas, membekukan anggota tubuhnya sampai mati rasa.

Dulu Julia selalu mengira orang yang hancur akan menangis dan mengamuk. Namun, ketika sudah sampai di tahap ini, dia baru tahu bahwa kehancuran sejati adalah ketika seseorang tidak bisa mengeluarkan suara sedikit pun.

Hanya air mata yang tak terbendung dan hati yang tenggelam ke dasar yang memberi tahu bahwa dirinya hampir mati kesakitan.

Hatinya seperti dicengkeram erat oleh sebuah tangan besar yang ingin memeras habis setiap tetes darah di hatinya.

Ponsel Julia bergetar lagi. Ternyata Mandy mengirim foto keluarga, disertai dengan sebaris tulisan.

[Kak Julia, berhentilah menempati posisi yang bukan milikmu. Tadinya aku mengira kamu bisa sadar diri, tapi ternyata kamu nggak tahu malu. Kak Victor mengatakan kalau anaknya mirip dengan dirinya. Bagaimana menurutmu?]

Julia hanya melirik pesan itu sekilas, lalu berjalan keluar.

Jika Mandy menginginkan pria itu, Julia akan memberikannya.

Namun, Julia terlalu mengenal Victor. Ketika pria itu membuat keputusan, dia tidak akan melepaskannya dengan mudah meski sudah tidak menginginkannya lagi.

Ujung jari Julia melayang di atas tombol ponsel untuk waktu yang lama sekali. Pada akhirnya, dia menghubungi nomor yang hampir terlupakan itu.

Saat telepon tersambung, Julia mendengar suaranya bergetar.

"Devon, apakah taruhan waktu itu ... masih berlaku?"
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Ternyata Kau Injak Dua Perahu   Bab 26

    Tania tidak menyangka bahwa Victor benar-benar berdiri di salju sepanjang malam.Saat malam makin larut, salju turun makin lebat. Tania sering melihat ke luar jendela, begitu pula Julia.Saat melihat wajah yang familier itu melihat ke luar jendela, Victor tetap memaksakan senyum meskipun bibirnya pecah-pecah karena kedinginan."Bu Julia, ini bisa bikin orang mati nggak?"Julia menutupi dirinya dengan selimut dan memejamkan mata tanpa peduli apa pun sambil berkata dengan santai, "Nggak. Kalaupun iya, itu nggak ada hubungannya dengan kita. Ayo tidur."Tania benar-benar takjub dengan betapa tenangnya Julia. Namun, saat teringat penderitaan Julia dulu, Tania langsung menutup tirai dengan marah.Malam itu di tengah salju, Victor terus mengingat masa lalu.Bagaimana mereka menghabiskan waktu bersama dengan senang, mendekor rumah bersama dan membayangkan masa depan bersama.Sayangnya, semua itu hancur karena Mandy.Saat teringat akan Mandy, amarah Victor mulai tersulut.Saking marahnya, Victo

  • Ternyata Kau Injak Dua Perahu   Bab 25

    Victor melihat ke arah suara itu dan refleks menganga saking kagetnya."Devon? Kok kamu di sini?"Devon merangkul bahu Julia. Saat tidak merasakan perlawanan dari Julia, Devon mengeratkan rangkulannya."Aku tunangannya, jadi kenapa aku nggak boleh ada di sini?"Victor sontak merasa seperti disambar petir. Kepalanya tiba-tiba berdengung dan dia tak bisa mendengar apa pun lagi. "Tunangan? Kok bisa? Julia …. Kok bisa-bisanya dia jadi tunanganmu!"Mata Victor tampak memerah, bibirnya terlihat gemetar.Julia menarik tangan Devon dan menautkan jari mereka, lalu menunjukkannya ke depan Victor."Kenapa juga nggak boleh? Aku belum menikah dan belum punya anak. Apa susahnya menerima pinangan orang lain?"Victor mengatupkan bibirnya, sorot tatapannya terlihat sangat tidak percaya.Perkataan Julia bagaikan sebilah belati yang menusuk jantungnya dan menyayat hatinya."Nggak, aku nggak izinin!" kata Victor. "Aku mencintaimu dan kamu hanya bisa menjadi milikku!"Julia refleks tertawa sinis, dia tidak

  • Ternyata Kau Injak Dua Perahu   Bab 24

    Tidak peduli seberapa keras Victor berteriak di belakang, mobil itu tidak berhenti sama sekali. Mobil itu malah melaju makin cepat dan segera menjadi titik hitam di kejauhan.Baru setelah sosok di kaca spion benar-benar menghilang, Devon perlahan memperlambat laju mobilnya.Julia melirik Devon dengan curiga. "Kenapa kamu ngebut sekali? Nggak sabar mau bereinkarnasi?"Devon tidak menanggapi dan tiba-tiba bertanya, "Kalau Victor datang menemuimu sambil menangis, mengaku salah dan memohon untuk balikan, apa kamu akan setuju?"Julia pun mengernyit seolah-olah habis mendengar sesuatu yang kotor, tetapi dia tetap menjawab dengan serius, "Nggak, sampai mati pun aku nggak mau."Setiap kali teringat perbuatan Victor kepadanya, Julia akan merasa kedinginan dan sering terbangun di tengah malam. Dia berharap seandainya saja benar-benar mati dalam kobaran api waktu itu karena itu lebih baik daripada terus-menerus disiksa oleh kenangan ini.Devon bisa melihat sorot tatapan Julia yang penuh tekad, bi

  • Ternyata Kau Injak Dua Perahu   Bab 23

    Victor tidak tahu bahwa dia telah menjadi fokus pembicaraan semua orang bahkan sebelum dia mencapai tempat latihan.Hanya ada satu hal dalam benaknya.Dia akan mewarisi legasi Julia, bertanding di setiap lintasan yang ada dan memenangkan semua kejuaraan demi Julia.Dengan begini, rasa bersalah Victor mungkin akan berkurang saat menemui Julia di alam baka.Sebelum datang ke sini, Victor telah mendengar bahwa ada seorang pelatih legendaris yang muncul di negara asing dalam dua tahun terakhir. Para pembalap wanita yang dilatih telah memenangkan kejuaraan di semua kompetisi bergengsi.Pelatih itu hanya mau melatih perempuan, tetapi Victor tetap ingin mencobanya.Begitu memasuki ruang latihan, dia menghentikan seorang anggota staf dan berkata, "Halo, di mana pelatih Tim Zero?""Maksudmu si pelatih wanita?" Orang itu menunjuk ke suatu tempat yang tidak jauh dari situ. "Dia tadi duduk di sana. Anggota timnya masih di sana. Coba tanya dia."Victor berterima kasih padanya dan bergegas menghampi

  • Ternyata Kau Injak Dua Perahu   Bab 22

    Devon selalu merasa bahwa Julia memperlakukannya berbeda.Julia selalu menjadi pemantau yang tenang dan percaya diri di hadapan orang lain, tetapi justru menjadi garang dan tersipu di hadapan Devon.Devon pikir itu adalah bukti perasaan Julia kepadanya.Jadi pada hari ujian masuk universitas berakhir, Devon mengumpulkan keberanian untuk menyatakan perasaannya.Namun, Julia malah menatap Devon dengan bingung."Kenapa? Kamu nggak menyukaiku?" tanya Devon dengan gelisah, suaranya terdengar gemetar.Julia yang berusia 17 tahun itu mengernyit seolah sedang melihat makhluk asing. "Nggak. Kamu, bunga ini dan teman-temanmu yang selalu membuat onar itu. Aku nggak suka semuanya."Pengakuan pertama Devon gagal, tetapi dia enggan menerimanya. "Apa yang kamu benci dariku? Karena aku menyerahkan modelmu? Atau karena kamu menganggapku jelek?"Julia berbalik untuk pergi, tetapi berhenti saat melihat mata Devon yang berkaca-kaca.Julia menatap Devon dan mengucapkan setiap kata dengan serius, "Nggak jug

  • Ternyata Kau Injak Dua Perahu   Bab 21

    Tiga tahun kemudian, Negara Fitalina.Di tempat istirahat di luar pangkalan latihan pacu, beberapa pembalap berambut pirang dan bermata biru tengah mengobrol sambil menghadap ke arah lintasan."Sudah dengar? Kali ini ada pembalap jagoan dari Negara Chimeas yang dijuluki si kuda hitam. Dia baru belajar balap selama tiga tahun, tapi sudah memenangkan semua kejuaraan domestik. Ini pertama kalinya dia berkompetisi di luar negeri dan banyak orang bertaruh dia akan menang, tapi menurutku itu bukan masalah besar.""Pembalap dari Negara Chimeas? Jangan remehkan mereka."Seorang pembalap lain bertubuh jangkung mendecakkan bibirnya. "Sudah lupa sama pelatih perempuan dari Negara Chimeas itu? Hanya dalam tiga tahun, dia sudah melahirkan lima juara F1 perempuan. Pelatih perempuan itu membuat para pembalap pria seperti kita-kita ini terlihat bermasalah selama beberapa tahun terakhir."Tania Nelsa hanya tersenyum mendengar hal itu dan menggelengkan kepalanya, lalu kembali ke area istirahat timnya.D

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status