Julia tiba-tiba menempelkan tangannya ke kakinya, ujung jarinya menyentuh gips yang keras.Kakinya masih ada.Namun, detik berikutnya, jantungnya seakan tercekat.Ketika ujung jarinya menekan ke bawah, baik mengusap lembut maupun mencubit dengan keras, kakinya sama sekali tak merespons, seperti benda asing yang menempel di tubuhnya."Nggak, nggak mungkin .…"Dia bergumam sambil menahan sprei, mencoba duduk, tetapi baru terangkat sedikit, kaki kanannya mendadak lemas dan tubuhnya jatuh keras ke lantai.Pada detik ini, terdengar suara cemas Victor di depan pintu."Dokter Jeno, apa benaran nggak ada cara lain? Dia 'kan pembalap .…""Ini tergantung pemulihan," jawab sang dokter dengan suara yang terdengar tak berdaya, "Tapi, aku sangat nggak menyarankan untuk kembali ke lintasan. Kalau cedera lagi, akibatnya bisa sangat fatal."Setelah hening sebentar, Victor menjawab dengan suara serak, "Baik, terima kasih."Setiap kata-katanya seperti palu yang menghancurkan sisa-sisa harapan terakhir Ju
Baca selengkapnya