Share

Bab 17 - Hadiah Ultah

Dengan cepat Mentari harus mencari alasan agar Leon tidak memaksa dia memberitahu tinggal di mana.

"Ga usah, Mas. Rumahku ga jauh. Jalan aja bisa. Mas Agus duluan ga apa-apa." Mentari menampik cepat.

"Yakin? Gratis, ga pakai uang ojek." Leon berdiri.

"Beneran. Paling bentar lagi Om aku datang. Bisa barengan pulang." Mentari menambahkan.

"Okelah. Kamu takut dimarahin karena abis jalan sama cowok?" Leon mengganggu Mentari. Tapi pingin tahu juga sebenarnya gadis ini seperti apa. Satu sisi dia lugu dan lucu. Satu sisi ada yang cukup membingungkan dari sikapnya.

"Ih, sok tahu. Udah sana, ntar cewek Mas Agus mergoki kita di sini. Bisa jadi huru hara." Jawaban asal yang Mentari katakan.

"Lu juga sok tahu!" seru Leon. Tapi senyum lebar yang dia urai. Ternyata gadis lucu dan polos medok Jawa ini menyenangkan. Melihat usianya, Leon menduga mungkin sekali Mentari hampir sepantaran dengan Lusia, adiknya. Hanya Lusia masih kuliah dan Mentari karena kondisi bekerja saja bahkan cuma jadi tukang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status