Share

18. Nyonya Elina Sang Istri Kesepian

"Kamu salah paham, Bira. Ini gak seperti apa yang kamu pikirkan." Haris mencoba menjelaskan meski rasanya sia-sia. Wajah Bira merah padam menahan marah sambil menatap Haris dengan tajam. Lalu apa yang dilakukan oleh Lunar? Lunar hanya bisa menunduk merasa sangat bersalah pada suami dan juga iparnya. Karena ia selalu ceroboh saat berjalan, sehingga menimbulkan kesalahpahaman antara dua saudara ini.

"Saya terpeleset dan hampir jatuh, Mas, untunglah ada Mas Haris, sehingga saya tidak jadi terjerembab di lantai," ujar Lunar dengan suara gemetar.

"Entah saya harus percaya atau tidak. Kalian makan berdua tanpa saya saja sudah membuat saya kecewa, sekarang ditambah ada adegan semi pelukan di depan saya. Sebaiknya Mas Haris tidak di sini lagi, kecuali memang Mas Haris memang berminat pada Lunar." Haris dan Lunar menoleh serentak pada Bira.

Ingin membantah juga percuma, karena posisinya pasti tetap menjadi orang yang disalahkan. Haris berdiri, lalu mengambil ransel yang sudah ia siapkan. Sia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status