Share

Bab 5

Penulis: Matahari
Senyuman Andreas membeku, dia tidak percaya apa yang barusan dia dengar.

Setelah waktu yang terasa seperti seabad lewat, Andreas akhirnya bertanya secara perlahan, "Kamu .... Apa katamu? Coba ulangi!"

Celine mengedipkan matanya lalu berkata dengan sungguh-sungguh, "Ayo kita menikah!"

Dia bisa bayar!

Celine sudah memutuskan, agar tidak repot, cara yang paling baik adalah perjanjian. Mereka tidak bakal menggunakan hati maupun tubuh. Celine bayar, pria ini terima uang. Sementara pria di depannya ini memiliki pekerjaan yang unik, menjadikannya pilihan terbaik!

Setelah mencerna kata-kata Celine sejenak, muncul tatapan merendahkan dan jijik di matanya.

Dia sudah tahu tujuan wanita ini!

Heh ....

Meskipun wanita ini tidak tahu identitasnya, wanita ini bisa melihat kalau dia bukan orang biasa.

Jadi, setelah wanita ini pulang dan berpikir sejenak, dia datang lagi untuk mencarinya dan memanfaatkan kejadian semalam untuk mendapatkan suami kaya atau menipunya memberinya uang?

Teringat dengan noda merah di seprai tadi pagi, rasa bersalah yang ada di hati Andreas pun menghilang.

Bagaimanapun juga, semalam dia telah menodai tubuh wanita ini. Dia akan menebus wanita ini dengan uang yang jumlahnya tidak sedikit!

Nada bicara Andreas terdengar sedikit merendahkan. "Aku sudah sering ketemu wanita sepertimu. Bilang saja, berapa?"

Celine terdiam sejenak.

Berapa?

Orang ini lagi mendiskusikan harga?

Celine tidak menyangka pria ini akan blak-blakan begini. Jelas terlihat, pria ini sudah sering menghadapi situasi seperti ini!

Celine mundur selangkah lalu mengamati Andreas dari atas sampai bawah sambil berpikir dengan sungguh-sungguh berapa harga yang cocok.

Andreas tiba-tiba merasa kesal. Tatapan wanita ini membuatnya merasa wanita ini sedang menilai sebuah barang.

Sedangkan dia ... adalah barang yang sedang dinilai!

Andreas mendesak tidak sabar, "Berapa!"

"Enam ... miliar?"

Celine menatap Andreas dengan tidak yakin. Dengan wajahnya yang tampan ini, apa enam miliar cukup?

Sesuai dugaannya, kening Andreas berkerut.

Enam miliar?

Dia pikir wanita ini akan mengambil kesempatan ini untuk merampoknya, tapi ternyata hanya minta enam miliar!

"Heh ...." Andreas tertawa merendahkan.

Celine merasa seakan-akan jantungnya berhenti berdetak, dia langsung menambah harga, "Sepuluh ... sepuluh miliar. Itu sudah maksimal!"

Setelah lulus, ayahnya tidak mengizinkannya kerja di Perusahaan Perhiasan Aurora. Dia juga tidak memakai uang dari rumah. Sepuluh miliar ini dia dapatkan sedikit demi sedikit dari pekerjaan desain yang diberikan seniornya.

Itu adalah seluruh asetnya!

Ekspresi Andreas makin terlihat merendahkan.

Dia menganggap Celine sebagai wanita yang tidak punya wawasan.

Namun, bagaimanapun juga, dia sudah mengambil pertama kalinya, dia tidak akan merugikannya.

Teringat dengan sekeping koin itu, Andreas berencana memberinya dua puluh miliar untuk mempermalukannya.

Andreas tersenyum sinis lalu hendak berbicara, tapi malah didahului oleh Celine.

"Oke, oke. Dua puluh miliar!"

Celine menggadaikan semuanya. Dia melihat Andreas dengan tatapan memohon. "Boleh nggak aku kasih kamu sepuluh miliar dulu. Sepuluh miliar lagi aku kasih sebulan lagi .... Atau, boleh dicicil?"

Celine berkata dengan hati-hati, takut Andreas tidak setuju. Dia melanjutkan, "Kamu tenang saja, aku punya uang. Kamu kasih aku nomor rekeningmu. Aku bakal transfer sepuluh miliar sekarang juga sebagai tanda keseriusanku."

Celine mengeluarkan ponselnya.

Sementara senyuman Andreas membeku.

Apa dia salah dengar?

Maksud wanita ini adalah dia mau memberinya dua puluh miliar?

"Cepat, mana rekeningmu?" desak Celine sambil melihat Andreas dengan tatapan penuh harap, seperti seekor serigala yang sedang menipu seekor kelinci.

Andreas menatapnya dengan tatapan menyelidik dan tidak pasti.

Tak lama kemudian, dia memberikannya sebuah nomor rekening.

Kurang dari semenit kemudian, muncul notifikasi di ponsel Andreas, yaitu pesan kalau ada uang sejumlah sepuluh miliar masuk ke rekeningnya.

Celine menghela napas panjang. Meskipun dia sakit hati dengan uangnya, tapi dia akhirnya menemukan seorang "pengantin pria".

Langkah selanjutnya adalah membuat buku nikah.

Celine tidak mau menghabiskan waktu sedetik pun, dia langsung berkata, "Sekarang, kita pulang ke rumah masing-masing untuk mengambil kartu keluarga. Satu jam kemudian, kita ketemu di KUA."

Kemudian, Celine langsung pergi.

Andreas melamun melihat pesan bank yang ada di ponselnya.

Wanita ini benar-benar mengirim sepuluh miliar ke rekeningnya!

Memberinya uang untuk menikah dengannya?

"Heh ...." Dia pertama kalinya mengalami hal seperti ini.

Andreas tiba-tiba tertarik dengan Celine.

Dia sepertinya ingin tahu apa yang sebenarnya ingin dilakukan wanita ini, jadi Andreas menelepon seseorang. "Paman William, kartu keluargaku ... kamu bawa, nggak? Ya, aku mau pakai sebentar ...."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1255

    Di pesta malam, nona-nona yang datang tidak berani mendekati Celine lagi selain untuk menyapanya. Mereka takut tidak sengaja melakukan sesuatu dan menyakiti Nyonya Jayadi ini.Mereka pun semakin kagum dengan Nyonya Jayadi dan semakin berusaha menyanjung Nyonya Yuni.Semua orang sibuk mengelilingi Nyonya Yuni, Gisela bahkan tidak bisa berbaur.Bertha juga berada di luar kerumunan itu, dia sama sekali tidak ada niat untuk menyanjung Nyonya Yuni.Di benaknya masih terus ada bayangan adegan yang terjadi di taman tadi, dia bahkan masih ingat jelas tekstur bibir pria itu.Bertha merasa otaknya sangat berantakan.Ada apa dengannya?Menyadari kondisinya yang aneh, Bertha berusaha untuk menyingkirkan pikiran-pikiran itu. Namun, ingatan itu seperti kutukan yang tertanam di benaknya.Semakin dia pikirkan, wajahnya semakin merah.Dia pun memutuskan untuk diam-diam pergi. Dia ingin mencari tempat yang lebih sepi untuk meredakan panas di wajahnya.Karena terlalu buru-buru, dia menabrak dada seseoran

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1254

    Gisela mengalihkan pandangannya dan kebetulan melihat Bertha dan Alvin berdiri bersama, sedang membicarakan sesuatu.Bertha mau mendekati Alvin?Muncul tebakan ini di benak Gisela.Kalau Bertha berhasil mendekati Alvin ....Waktu dia sedang berpikir, Evan menghampirinya dengan terburu-buru, terdengar maksud menyalahkan di suaranya. "Tadi kamu kenapa? Kenapa kamu sampai melewatkan kesempatan sebagus itu?""Kamu tahu, nggak? Dia bukan hanya istri Tuan Andreas, dia itu pemegang saham terbesar di Grup Nadine, juga putri Keluarga Tjangnaka ....""Kalau bisa berteman dengannya, Keluarga Wisma pasti bakal sukses, tapi ...."Evan sangat kecewa. Semakin dia memikirkan manfaat yang bisa didapatkan kalau bisa membangun koneksi dengan Nyonya Jayadi, dia semakin merasa kalau Gisela telah melewatkan kesempatan yang sangat bagus."Kenapa kamu ...."Gisela memutar bola matanya di dalam hati.Kalau dia menunjukkan bakatnya di depan Nyonya Jayadi dan disukai Nyonya Jayadi, manfaatnya tentu saja jadi mil

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1253

    Celine tersenyum ke Yuni untuk menenangkannya. "Nenek, aku benar-benar nggak apa-apa.""Nggak apa-apa juga harus diperiksa."Yuni sangat teguh.Namun, Celine tidak mungkin tenang membiarkan wanita licik seperti ini menyentuhnya. Dia akhirnya terpaksa melihat Gisela."Kamu profesional?""Iya, benar."Gisela segera mengangguk. Entah kenapa, Nyonya Jayadi di depannya ini jelas-jelas terlihat sangat lembut, tapi dia merasa tekanan yang membuatnya susah bernapas.Gisela tersenyum lembut, berusaha sekuat tenaga untuk menunjukkan niat baiknya pada Nyonya Jayadi.Sementara Celine juga bisa melihat "niat baik" Gisela.Dia hanyalah berpura-pura.Celine melihatnya dan berkata secara perlahan, "Kamu dokter?"Gisela tertegun sejenak lalu menggeleng. "Bukan."Celine bertanya lagi, "Perawat?"Gisela terdiam sejenak."Bukan, tapi aku ...."Sebelum Gisela selesai bicara, Celine tidak memberinya kesempatan lagi. "Kamu bukan dokter, juga bukan perawat, mananya yang profesional?"Celine berkata penuh makn

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1252

    Yuni segera menyuruh orang memanggil dokter pribadi.Saat ini, Gisela juga langsung sadar kembali dan segera mengajukan diri. "Aku ... aku pernah belajar keperawatan ...."Hal yang terjadi tadi ....Gisela merasa dia sudah mau meledak saking kesalnya.Jelas-jelas dia melihat Bertha sudah mau menabrak Nyonya Jayadi, tapi di luar dugaannya .... Teringat dengan kejadian tadi, Gisela tidak hanya merasa kecewa karena rencananya gagal.Pria yang ditimpa Bertha tadi adalah tuan muda pertama Keluarga Sugito.Mereka ... berciuman.Namun, Bertha mana layak?Gisela tidak pernah menyangka akan jadi seperti ini. Mendengar Yuni meminta orang memanggil dokter pribadi, Gisela langsung sadar kembali.Rencananya mencelakai Bertha sudah gagal, dia tidak boleh melewatkan kesempatan untuk menunjukkan kehebatannya.Oleh karena itu, dia pun segera menawarkan diri.Baru saja dia selesai bicara, semua orang pun melihatnya.Termasuk Nyonya Yuni dan juga Nyonya Jayadi itu."Kamu bisa ilmu keperawatan?" Yuni meli

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1251

    Melihat gadis baju hitam itu sudah mau menabraknya, Celine refleks berteriak, "Andreas ...."Saat ini, di bandara Kota Binara.Seorang pria memegang dadanya, keningnya juga berkerut. Kegelisahan yang tiba-tiba muncul di hatinya membuat kepalanya pusing."Tuan, kamu kenapa?"Orang yang lewat menyadari keanehannya dan segera bertanya.Pria itu berusaha untuk menenangkan dirinya, tapi hatinya seperti diremas oleh sebuah tangan. Dia tidak pernah merasakan rasa sakit seperti itu.Di hatinya bahkan muncul ketakutan, lalu perlahan-lahan ketakutan itu menyelimutinya.Dia bahkan bisa mendengar suara detak jantungnya."Tuan, kamu kenapa?"Melihat kondisinya, orang yang lewat tadi bertanya lagi.Pria itu menghirup napas dalam-dalam lalu mengibaskan tangannya, tapi ketakutan itu masih mengikutinya.Sebenarnya ... ada apa dengannya?Sementara saat ini, Celine menutup matanya, suasana sekitarnya seakan-akan menjadi hening. Dia berusaha melindungi perutnya, berdoa hal yang dia takutkan tidak akan ter

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1250

    Semakin Evan menyukai rasa puas ini, dia semakin tidak menyukai Bertha yang angkuh."Kalau begitu, aku ke sana?"Gisela memasuki area dansa dengan hati-hati tapi semangat seakan-akan sudah mendapat dukungan.Dia mengikuti tempo dan irama lalu mulai membaur dengan orang-orang.Di tempat yang tidak diperhatikan orang, Gisela diam-diam mengamati sekelilingnya, mencari kesempatan. Akhirnya, dia melihat Bertha sedang berputar mendekati Celine.Gisela tahu kalau kesempatannya sudah datang."Siapa gadis baju hitam itu? Tariannya lumayan bagus ...."Yuni juga memerhatikan Bertha.Nada pujiannya kebetulan didengar oleh Gisela, Gisela pun semakin yakin dengan rencananya.Nyonya Yuni sedang memuji Bertha? Nanti, takutnya dia baru akan puas setelah membunuh Bertha!Gisela berpikir sambil menunggu waktu yang pas, kemudian dia diam-diam mendorong gadis yang sedang menari membelakanginya ...."Aduh ...."Seiring dengan seruan kaget, gadis itu menabrak orang di depannya."Ah ....""Aduh ...."Suara te

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status