Share

bab.33b

“Tentu, Nona Zi.”

“Tolong nanti sepulang kuliah, antar Zi ke panti. Bunga pasti telah menunggu, pasalnya kami telah berjanji untuk mengadopsinya.”

Meskipun Om Zuan sudah tak ada, aku ingin sekali tetap bersama gadis kecil itu. Semoga Ibu panti mengijinkan aku mengadopsi Bunga dialah yang akan selalu mengingatkan tentang Om Zuan.

“Baik, Nona Zi.”

**

“Zi, baru lihat kamu. “ Aga mengekoriku setelah memasuki gerbang universitas.

“Ada yang Rindu, nich.”

Tama yang mengekori kami, tersenyum senang.

“Om Zuan baru saja meninggal, Ga!” ucapku sembari duduk di salah satu bangku kelas, mataku yang kosong menatap papan putih yang tergantung di dinding dekat dosen.

“Tukang ojek?”

“Jangan pernah hina Om Zuan, Ga.”

Sontak aku berucap dengan nada tinggi, ketika mendengar lelakiku itu dihina.

“Ma-maaf, Zi. Saya kira aku bisa menghiburmu.”

Aga menampakkan wajah menyesal, dan itu membuatku tak tega dan merasa bersalah.

Tama yang duduk di sebelahnya mengedipkan mata, seakan memberi isyarat untuk memin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status