Share

bab. 34a

“Rendra.”

Aku meneriaki lelaki itu sebelum berlalu. Ia menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap ke arahku.

“Untuk apa kamu ke sini? Ada keperluan apa?”

“Nona Zi. Bukankah hari ini Nona ada kelas pagi?” Lelaki itu kini berbalik tanya ke arahku, yang justru membuatku gemetaran.

“Zi .. Zi ... Zi dikeluarkan dari kelas,” ucapku malu.

‘Ah, itu tidak penting. Bukankah di sini aku yang menjadi bosnya? ‘

“Kenapa pertanyaanku tidak dijawab, Ren?”

Lelaki itu tampak gugup, ia merapikan jas yang dikenakannya. “Saya menyampaikan amanat dari Tuan Zuan, Nona. Memberikan bantuan kepada yayasan.”

“Tuan Zuan?”

“Iya. Sebenarnya amanat ini sudah di sampaikan beberapa Minggu yang lalu, tapi belum sempat. Maafkan saya Nona Zi!”

Aku mengangguk mengerti, dan mempersilahkan ia pergi. Aku yang tadinya memiliki.segudang harapan dengan kehidupan Om Zuan, kini kembali menelan pil kekecewaan. Kenapa kamu pergi, Om?

Aku kembali ke ruang kelas, pintunya masih tertutup rapi, dengan suara dosen wanita yang m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status