แชร์

Bertemu Pria itu lagi

ผู้เขียน: YOSSYTA S
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-03-17 12:18:30

Tin-tin!

Suara klakson itu membuat Cahaya yang sedang melamun langsung terlonjak kaget dan menoleh sebal ke arah sebuah mobil hutam yang kini tengah berhenti tepat ada di hadapannya. Lalu dengan memicingkan mata, gadis itu merasa penasaran ingin tau siapa orang yang berada di dalam mobil itu.

Tiba-tiba kaca mobil itu terbuka dan munculah sosok laki-laki yang pernah ia temui beberapa hari yang lalu.

"Hay, Cahaya! Kita ketemu lagi nih." Dengan memasang senyum manis di bibir, tampak seorang laki-laki tampan berkemeja hitam menyapa Cahaya.

"Hah! Ka-kamu--" Cahaya tampak kaget melihatnya.

"Ya aku Aditya, Yaya! Masih ingatkan sama aku? Masa lupa sih sama aku?" sahut laki-laki itu.

Dengan jengah Cahaya memutar bola matanya malas. Ia tampak tidak suka melihatnya. "Ih ... kok bisa ketemu lagi sama nih cowok, sih. Perasaan di mana-mana selalu ada dia, deh!" batin Cahaya kesal.

"Eh, iya ... kok bisa kebetulan gini, ya? Secara tidak sengaja kita ketemu lagi. Atau ... jangan-jangan kita jodoh lagi
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Siasat Jahat

    "Em ... bakalan langsung pingsan gak sih, tuh cewek? Atau, bisa aja langsung mati kali. Itu malah justru lebih baik. Hahahaha!" Dalam hati wanita itu tertawa girang, sedang membayangkan bagaimana syoknya Cahaya nanti. Tak lama kemudian, terlihat Cahaya datang dengan membawa nampan yang berisi dua gelas minuman. Cellina yang semula sedang tersenyum miring, sibuk membatin memikirkan Cahaya, langsung terdiam dan segera memasang wajah dengan gaya sok anggunly. "Em, silahkan, Mbak, ini diminum!" Sambil tersenyum kaku, Cahaya meletakan dua gelas jus jeruk di atas meja. Sungguh ia merasa bingung dan tak tahu harus bersikap bagaimana sekarang. Haruskah ia marah kepada wanita ini? Atau, harus tetap bersikap ramah, dingin, tenang, acuh tak acuh, dan terlihat biasa saja? "Huff!" Seraya menghela nafas pelan, ia menjadi bingungan sendiri memikirkannya. "Oh, terima kasih, Cahaya. Jadi merepotkan. Tapi maaf, kalau boleh jangan panggil aku Mbak dong! Aku jadi berasa tua banget deh. Panggil

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Mulai Menjalankan Rencana

    "Ragu dengan Cahaya? Maksudnya?" Kerutan di dahi Reza kian menjadi, pria itu semakin bertambah kebingungan saja mendengarnya. Masih dengan wajah lesu, Langit menghela napas berat, seraya berkata, "Kemarin aku udah coba datang ke apartemennya Aditya. Tapi, apa kau tahu, apa yang aku dapatkan di sana?" Dengan mimik wajah serius, reflek Reza langsung menggelengkan kepala. "Aku malah mendapati Aditya yang sedang mesra-mesraan meluk Cahaya, Za!" "Apa?! Kok bisa?" Sontak saja lelaki berkemeja krem itu dibuat sangat syok. Ia tak mengira kalau Aditya akan berbuat seperti itu dengan Cahaya. "Ah, gak mungkin, kamu cuma salah lihat aja kali." Tapi, sebisa mungkin ia berusaha untuk tetap bersikap tenang dan mencoba berpikiran positif. "Salah lihat gimana? Aku melihat langsung dengan mataku sendiri, pas aku datang ke sana, di ruang tamu mereka sedang berpelukan gitu, Za!" ucap Langit kekeh. "Terus?" "Ya, tentu saja aku langsung emosi dong sama mereka." "Lalu, kamu langsung marah

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Kedatangan Cellina

    Sudah beberapa hari ini, Langit selalu saja marah-marah dan uring-uringan tak jelas. Sehingga membuat para anak buahnya pun manjadi keheranan dan bertanya-tanya, "Ada apa dengan CEO muda yang kini terlihat sangat menakutkan, karena sering kali mudah emosian dan selalu marah kepada semua orang. Semua yang dilakukan oleh pegawainya di kantor, selalu saja salah di matanya. Sampai-sampai mereka kebingungan dan tak tahu lagi bagaimana cara menghadapinya. Reza yang kebetulan sedang berada di kantor, langsung saja masuk ke ruangan sang CEO muda tersebut. "Lang, kau ini kenapa sih, marah-marah mulu? Tuh, kasihan semua orang jadi pada ketakutan, gara-gara kamu yang marah-marah nggak jelas tahu! Udah kayak macan yang lagi ngamuk aja sih, kamu," keluh Reza. "Taulah, Za. Pusing aku," sahut Langit sewot. Seraya memijit dahi, raut wajah lelaki itu tampak lesu, menyiratkan rasa frustasi yang tengah membelenggu di dalam hati. Seraya menghela napas, tanpa disuruh duduk, lelaki berkemeja krem

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Nayla Hamil

    "Ja-jadi, saya hamil, Dok?" Jelas Cahaya masih belum bisa percaya. Sang dokter pun mengangguk. "Ya, benar, Nona. Anda sekarang sedang hamil. Apakah Anda masih mengingat, kira-kira kapan hari pertama Anda terakhir mendapat tamu bulanan?" Masih dengan raut wajah syok, Cahaya terdiam, sedang mencoba untuk mengingat kapan terakhir kali ia mendapat bulanan. "Em, kalau tidak salah, saya memang sudah telat satu bulan lebih sih, Dok, tidak mendapat bulanan," jawabnya ragu. "Oh, berarti kira-kira usia kandungan Anda mungkin sudah memasuki Minggu ke 6 ataupun ke 7. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, sebaiknya Nona melakukan USG. USG pada trimester pertama kehamilan dapat membantu menentukan usia kandungan dengan lebih tepat dan memantau perkembangan janin," terang si dokter dengan panjang lebar. "Jadi, mulai sekarang, Anda harus lebih bisa menjaga kesehatan. Agar tumbuh kembang janin yang ada di kandung Anda bisa terjaga dengan baik." "Dan, saya ucapkan selamat ya, Nona. Karena

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Cahaya Pingsan

    Dengan wajah yang sangat-sangat panik, Aditya segera membopong tubuh lemas cahaya. Ia ingin membawanya ke rumah sakit terdekat. Sementara itu, dari kejauhan, Cellina yang memang sengaja diam-diam membuntuti Langit, tampak mengerutkan dahi merasa keheranan melihatnya. "Loh, kenapa tuh si Cahaya? Kelihatannya kayak pingsan gitu?" gumamnya membatin. "Ah, mending aku ikutin aja deh, mereka. Kelihatannya seru nih, bakal ada drama baru apa lagi nanti?" Dengan seringai jahat, wanita yang kini berpakaian serba hitam itu, bagai seorang penguntit yang sedang memata-matai dan terus membuntuti Aditya. Aditya tampak cukup kerepotan terus berjalan sambil membopong tubuh lemas Cahaya. Hingga sampai di parkiran, beberapa orang yang melihatnya pun langsung saja membantunya untuk membukakan pintu mobil. "Terimakasih, Mas," ucap Aditya kepada lelaki yang telah membantunya. "Ya, sama-sama, Pak," jawab lelaki itu mengangguk. Aditya langsung saja tancap gas menuju ke rumah sakit. Begitu juga d

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Salah Paham

    Di saat melihat pintu terbuka, Langit yang baru saja sampai di apartemen, ingin segera masuk. Namun, tanpa terduga ia malah melihat sebuah adegan mesra istrinya yang tengah berpelukan dengan Aditya. Sontak saja membuat sangat marah. Matanya terasa panas, darahnya pus seolah langsung mendidih seketika. "Apa-apaan ini?" teriaknya geram. Dengan mendorong kasar ia memisahkan keduanya. Tentu, dua orang itu langsung tampak sangat syok melihatnya. "Kak Langit!" "La-langit!" pekik keduanya secara bersamaan. "Oh, jadi ini kelakuan kalian di belakang aku, huh?" "Tidak, bukan-bukan seperti itu." Dengan wajah panik, jelas keduanya langsung gelagapan dan menggelengkan kepala membantahnya. "Ini hanyalah salah paham, Lang! A-a-ku tadi cuma--" "Cuma apa, huh?" Seraya tersenyum sinis, Langit memotong ucapan Aditya. "Kau memang sengaja mengambil kesempatan ini buat ngedeketin Cahaya 'kan?" tuduhnya, dengan mata berapi-api, penuh amarah ia mendorong pundak Aditya kasar. Hingga Aditya

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status