Share

Sangat Membenciku

Penulis: YOSSYTA S
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-09 00:51:28

Waktu menunjukkan pukul jam 05.00 pagi. Sambil menguap, perlahan Cahaya mulai terbangun dari tidurnya. Lalu dengan mengucek kedua mata, gadis itu menoleh ke arah samping. Semula ia mengira akan ada sosok laki-laki yang sedang tertidur di sana.

Namun, ternyata perkiraannya salah. Karena ia mendapati kasur di sebelahnya itu kini dalam keadaan kosong melompong tak berpenghuni. Yang berarti tadi malam laki-kaki tersebut tidaklah tidur di sana.

Dengan sangat berat wanita cantik itu menghela nafas panjang. Sungguh lagi-lagi hatinya ini harus merasa sedih dan kecewa dengan sikap dingin suaminya.

"Apakah kamu begitu membenciku, Kak? Sehingga untuk tidur dalam satu ranjang saja, kamu tidak mau. Sebenarnya kamu menganggapku ini apa? Aku ini istrimu bukan patung yang hanya akan diam saja bila terus-terusan kau acuhkan seperti ini."

Tanpa terasa bulir-bulir bening seperti kristal mulai basah membanjiri kedua pipinya. Entah mau sampai kapan ia bisa bertahan dalam menghadapi situasi ini.

Apabila La
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rida Cy Febrian Syah
cerita ya sngt bgus dn seru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Nayla Hamil

    "Ja-jadi, saya hamil, Dok?" Jelas Cahaya masih belum bisa percaya. Sang dokter pun mengangguk. "Ya, benar, Nona. Anda sekarang sedang hamil. Apakah Anda masih mengingat, kira-kira kapan hari pertama Anda terakhir mendapat tamu bulanan?" Masih dengan raut wajah syok, Cahaya terdiam, sedang mencoba untuk mengingat kapan terakhir kali ia mendapat bulanan. "Em, kalau tidak salah, saya memang sudah telat satu bulan lebih sih, Dok, tidak mendapat bulanan," jawabnya ragu. "Oh, berarti kira-kira usia kandungan Anda mungkin sudah memasuki Minggu ke 6 ataupun ke 7. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, sebaiknya Nona melakukan USG. USG pada trimester pertama kehamilan dapat membantu menentukan usia kandungan dengan lebih tepat dan memantau perkembangan janin," terang si dokter dengan panjang lebar. "Jadi, mulai sekarang, Anda harus lebih bisa menjaga kesehatan. Agar tumbuh kembang janin yang ada di kandung Anda bisa terjaga dengan baik." "Dan, saya ucapkan selamat ya, Nona. Karen

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Cahaya Pingsan

    Dengan wajah yang sangat-sangat panik, Aditya segera membopong tubuh lemas cahaya. Ia ingin membawanya ke rumah sakit terdekat. Sementara itu, dari kejauhan, Cellina yang memang sengaja diam-diam membuntuti Langit, tampak mengerutkan dahi merasa keheranan melihatnya. "Loh, kenapa tuh si Cahaya? Kelihatannya kayak pingsan gitu?" gumamnya membatin. "Ah, mending aku ikutin aja deh, mereka. Kelihatannya seru nih, bakal ada drama baru apa lagi nanti?" Dengan seringai jahat, wanita yang kini berpakaian serba hitam itu, bagai seorang penguntit yang sedang memata-matai dan terus membuntuti Aditya. Aditya tampak cukup kerepotan terus berjalan sambil membopong tubuh lemas Cahaya. Hingga sampai di parkiran, beberapa orang yang melihatnya pun langsung saja membantunya untuk membukakan pintu mobil. "Terimakasih, Mas," ucap Aditya kepada lelaki yang telah membantunya. "Ya, sama-sama, Pak," jawab lelaki itu mengangguk. Aditya langsung saja tancap gas menuju ke rumah sakit. Begitu juga d

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Salah Paham

    Di saat melihat pintu terbuka, Langit yang baru saja sampai di apartemen, ingin segera masuk. Namun, tanpa terduga ia malah melihat sebuah adegan mesra istrinya yang tengah berpelukan dengan Aditya. Sontak saja membuat sangat marah. Matanya terasa panas, darahnya pus seolah langsung mendidih seketika. "Apa-apaan ini?" teriaknya geram. Dengan mendorong kasar ia memisahkan keduanya. Tentu, dua orang itu langsung tampak sangat syok melihatnya. "Kak Langit!" "La-langit!" pekik keduanya secara bersamaan. "Oh, jadi ini kelakuan kalian di belakang aku, huh?" "Tidak, bukan-bukan seperti itu." Dengan wajah panik, jelas keduanya langsung gelagapan dan menggelengkan kepala membantahnya. "Ini hanyalah salah paham, Lang! A-a-ku tadi cuma--" "Cuma apa, huh?" Seraya tersenyum sinis, Langit memotong ucapan Aditya. "Kau memang sengaja mengambil kesempatan ini buat ngedeketin Cahaya 'kan?" tuduhnya, dengan mata berapi-api, penuh amarah ia mendorong pundak Aditya kasar. Hingga Aditya

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Datang Ke Apartemen

    Keesokan paginya. Dengan rasa pusing di kepala, perlahan Langit mulai terbangun. Sambil memegangi kepala, tiba-tiba saja perutnya terasa seperti diaduk-aduk. Hingga membuatnya langsung berlari menuju ke kamar mandi, dan memuntahkan isi perut di sana. "Huek-huek!" Otomatis Revan yang semalam terpaksa harus tidur di apartemen milik lelaki itu jadi terbangun dan merasa terheran-heran melihatnnya. "Lah, kenapa lagi tuh, si Langit? Pakai acara muntah-muntah segala? Udah kaya orang yang lagi hamil aja deh, dia," ocehnya membatin. Sesudah isi perutnya telah terkuras habis, dengan wajah pucat dan lesu, Langit berjalan lunglai keluar dari kamar mandi. "Kau ini kenapa, Lang?" tanya Revan. Sontak membuat Langit yang tak menyadari akan kehadirannya pun terjingkat dan menoleh ke arahnya kaget. "Revan! Ngapain kau di sini?" Dengan dahi mengerut, lelaki bermanik kecoklatan itu merasa keheranan. "Hais, kau ini!" Seraya memutar bola mata malas, Revan langsung mendengkus kesal. "Coba a

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Datang Tepat Waktu

    Sudah sekitar 5 hari yang lalu, Langit tak pernah lagi masuk kerja. Membuat Revan mulai khawatir dan ingin tahu bagaimana keadaannya sekarang. Sehingga sepulangnya dari kantor, ia berniat untuk mengunjunginya di apartemen. Dengan mengendarai mobil putih miliknya, lelaki berkumis tipis itu kini sedang berada di perjalanan menuju sana. Namun, ketika ia baru saja akan membelokkan laju mobilnya ke arah gedung apartemen yang ditinggali oleh Langit, tiba-tiba saja ia melihat sebuah mobil hitam milik temannya itu keluar dari area parkir apartemen. Sontak saja ia merasa keheranan dibuatnya. "Lah, itu 'kan mobilnya Langit. Mau ke mana dia?" gumamnya pelan. Seraya mengerutkan dahi, tatapannya terus menyorot ke arah mana mobil itu melaju. Lalu tanpa pikir panjang lagi, ia bergegas mengikuti mobil tersebut. Mobil mewah berlogo sapi jantan itu melaju dengan kecepatan tinggi menyalip mobil lainnya. Sehingga membuat orang yang mengikuti dari belakang, cukup kesusahan untuk mengejarnya. B

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Jebakan Cellina

    Dengan memantapkan hati, lelaki tampan yang kini memakai kemeja hitam itu, mulai melangkah untuk memasuki Club. Begitu masuk, dirinya langsung disambut dengan bisingnya suara musik yang memekakkan telinga. Bagai menemukan mangsa yang empuk, dengan mata berbinar, para wanita seksi berbaju terbuka itu melihatnya lapar. Lalu dengan berlomba-lomba mereka ingin mendekatinya. "Hay, Tuan tampan. Bolehkah aku menemanimu?" ucap salah satu wanita bergaun merah terang, tersenyum genit menggodanya. "Iya, Tuan. Pilihlah di antara kami untuk bisa menemanimu malam ini!" sahut satu wanita bergaun maroon mulai lancang mengusap lengan laki-laki itu dengan gerakan sensual. Namun, bukannya senang. Pandangan lelaki berwajah dingin itu tampak langsung melotot tajam ke arah wanita itu. Pertanda kalau lelaki tersebut tidak suka. Otomatis nyali para wanita nakal itu langsung menciut dan tak berani lagi untuk mendekatinya. Lalu, dengan mendengkus kesal, lelaki tegap bertubuh atletis itu langsung saj

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Mulai Bimbang

    Sudah tiga hari Cahaya mengurung diri di apartemennya Aditya. Dan selama itu pula Langit selalu berusaha menghubungi Cahaya lewat telepon. Namun, gadis itu selalu saja menolak ataupun merejek telepon tersebut. Dia masih merasa sangat malas dan tak ingin berbicara terlebih dahulu dengannya. Ia masih butuh waktu untuk bisa menenangkan pikirannya sendiri, dan berusaha agar bisa memanfaatkan suaminya. Akan tetapi, ini semua terasa sangatlah berat, dan ia pun mulai tampak ragu untuk melanjutkan pernikahan ini. Karena sudah dua kali lelaki yang masih berstatus sebagai suaminya itu telah berbohong dan mengkhianatinya lagi. Bahkan hingga saat ini, dirinya masih sangat-sangatlah mengingat dengan jelas. Di mana di depan matanya sendiri, ia melihat adegan mesra, suaminya yang sedang berciuman dengan Cellina. Betapa sakit dan hancur hatinya kini. Bagai tersayat oleh sembilu, rasa cintanya pun telah koyak, dengan serpihan hati yang telah hancur hingga berkeping-keping. Bulir bening seper

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Bertemu Revan

    "Ya, baik, Kak." Cahaya mengangguk patuh. Lalu dengan sangat terpaksa lelaki itu pergi meninggalkan Cahaya hanya seorang diri berada di apartemen. Dan ternyata laki-laki berjambang dan berkumis tipis itu pergi untuk menemui Revan. Dirinya memang sengaja sudah janjian buat ketemuan dengannya di sebuah kafe. Tak butuh waktu lama, lelaki berkemeja krem tersebut kini telah sampai di tempat tujuan. Begitu telah sampai dirinya langsung saja mengedarkan pandangan mencari keberadaan temannya tersebut. "Hai, Dit! Aku di sini." Revan yang melihat kedatangannya langsung melambaikan tangan ke arahnya. Aditya yang tengah berdiri di depan pintu masuk coffee shop itu, langsung mematikan handphone. Ia segera mendekatinya dan langsung duduk di kursi yang berhadapan dengan lelaki tersebut. Kemudian Revan memanggil pelayan dan memesankan minuman untuk mereka berdua. "Gimana Langit?" tanya Aditya to the poin. "Ya, gitu deh. Dia masih kacau banget. Kan kau tau sendiri gimana keras kepala

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Mulai Frustasi

    Bragk! Dengan sangat kasar Langit membanting pintu. Sehingga membuat semua orang yang sedang berada di luar ruangan langsung terjingkat kaget dan sontak menoleh ke arah sumber suara. Sedangkan Cellina yang berdiri di depan pintu, kini mulai menggedor pintu dan terus memohon padanya. "Lang, aku minta maaf! Aku mohon beri aku kesempatan untuk memperbaiki ini semua, Lang!" bujuknya sedikit memelas. Dengan keheranan semua karyawan yang ada di depan ruang itu pun otomatis melihat ke arahnya dan mulai berkasak kusuk membicarakannya. Kemudian Revan mendekatinya. "Sudahlah, Lin! Sebaiknya kamu pergi dari sini sekarang juga! Kamu sudah puas, 'kan melihat Langit dan Cahaya jadi salah paham? Dan kau telah berhasil membuat mereka berdua bertengkar seperti tadi?" tukasnya. "Kamu ngusir aku?" sahut Cellina sewot. "Bukan aku, tapi Langit yang ingin kamu pergi dari sini, Cellina! Apa kamu nggak malu? Tuh kamu dilihatin banyak orang!" "Ya ya, oke baiklah. Kali ini aku akan pergi dari s

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status