Share

3. Kesepakatan

Elang terlihat tergoda akan apa yang baru saja diucapkan nasabah tukang ngutangnya itu. Karena jujur saja sekarang ini dari pada sejumlah pengembalian dana dari Jupri, ia lebih membutuhkan seorang perempuan.

“Wah, lu goblok apa tolol, lu, hah?! Anak sendiri lu jadiin jaminan!” balas umpat satu preman yang nampaknya gedek dengan sikap kelewatan Jupri.

“Bener, gua aja yang bentukannya model begini, nggak akan gua kasih anak gadis gua,” sahut yang lainnya.

Namun berbeda dengan Elang yang sedang kepepet, baginya ditawari seorang anak gadisnya di situasinya yang seperti sekarang ini adalah suatu kebetulan sekali.

“Dia anaknya seperti apa?” tanyanya, penasaran akan sosok putri dari pria yang seperti berandalan itu bentukannya. Takut-takut anak dan bapak akan sama kelakuannya.

“Siapa? Kirana?? Dia cantik sekali, jangan salah, meskipun saya seperti ini, dia anaknya baik sekali, pokoknya kalau mau diambil Anda untung besar. Harganya sudah pasti lebih besar dari semua hutang-hutang saya, Pak Elang,” jawab Jupri.

Elang yang sedang kepepet kini benar-benar tengah mempertimbangan tawaran yang benar-benar gila itu. Tak ada dalam pasal dan aturan perusahaannya, kalau perempuan, anak dan anggota keluarga bisa dijadikan jaminan. Namun kali ini lain hal pikirnya. Perusahaannya terancam, hidupnya pun terancam akan berakhir dengan pernikahan yang tak diinginkannya.

“Anda serius dengan putri Anda yang akan dijadikan jaminannya?” tanya Elang kembali memastikan.

Dan tanya itu benar-benar sangat tak disangka-sangka, tak pernah diduga-duga oleh semua orang yang mendengarnya.

“Bos! Bos, seirusan mau ambil anaknya??” bahkan satu orang staff yang berdiri tepat di samping Elang terkejut dengan keputusan si Bosnya.

“Tentu, ambil saja, tidak apa-apa, sok, mongo,” balas Jupri yang terdengar begitu mempersilahkan soal pengambilan anaknya. Hanya demi mendapat pinjaman dari Elang.

“Kalau begitu Anda bersedia menandatangi perjanjiannya?” tanya Elang lebih jauh. Nampaknya ia benar-benar akan bersepakat dengan penawaran Jupri itu.

“Siap, ayo, mana yang harus saya tanda tangani?” balas Jupri.

Dan segera saja Elang memberikan perintah untuk mempersiapkan surat perjanjian pada stafnya.

***

“Sret srett srettt…,” suara tangan Jupri yang tanpa ada ragu sama sekali, tengah menandatangani perjanjian kesepakatan dengan Elang Raharja, sang Bos Pinjol.

Dan setelah selesai, senyum pun tampak mengembang di wajah Jupri karena kemudian ia akan kembali menerima sejumlah uang pinjaman dari perusahaan Pinjol Bersama Elang, yang telah menjadi langganannya.

“Uangnya sudah kami transfer ke rekening Bapak, jadi-“

“Ya, terimakasih banyak Bapak Elang, saya permisi,” bahkan tanpa sempat mendengarkan keseluruhan ucapan Elang, Jupri langsung saja berterimkasih dan berlalu pergi. Karena uang 20 juta yang diajukanya sudah masuk ke saldo rekeningnya.

Semua orang yang menyaksikan tingkah Jupri itu benar-benar dibuat ingin mengheran, tapi memang begitu lah sifatnya. Kalap demi uang, sampai tega menyerahkan putri semata wayangnya.

“Bos, si Jupri sudah pasti nggak bisa lagi bayar hutang, anaknya beneran mau diambil?” tanya karyawan Elang.

“Iya besok, kalian ambil dia, bawa ke hadapan saya” balas Elang begitu pada karyawannya.

***

Dan setelah mendengarkan keseluruhan cerita Elang akan bagaimana dirinya yang menjadi jaminan dan akan dipersunting oleh Elang. Langit Kirana terasa seperti tengah runtuh menimpa dirinya.

“Ke-kenap? Kenapa harus saya…, saya salah apa??” tanya Kirana dengan terus berderai air mata. Ia tak bisa membayangkan bagaimana hidupnya dimasa yang akan datang. Mendadak dinikahi pria yang ada di depannya hanya karena hutang, benar-benar kekonyolan yang luar biasa baginya.

“Saya tahu seharusnya kamu tak terlibat dengan semua ini, tak seharusnya kamu saya terima sebagai jaminan dan saya tahan karena hutang-hutang Bapak kamu, tapi saya minta agar kamu bisa mengerti keadaan saya…,” ucap Elang meminta pengertian dari Kirana.

“Ah, ini nggak bener, saya nggak bisa,” tolak Kirana.

“Saya-“

“Kamu harus mau, karena saya pun tak akan cuma-Cuma menjdikan kamu istri saya, saya ingin melakukan beberapa kesepakatan dengan kamu, Kirana” balas Elang begitu.

“Apa lagi ini? Kesepakatan kata kamu???”

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status