Share

Undangan pertama

Penulis: luscie
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-15 00:07:09

Tapi untuk berhenti mendadak dari pekerjaannya adalah hal yang tidak bertanggung jawab. Setidaknya ia harus meminta ijin kepada Liam secara tatap muka malam ini untuk terakhir kali.

Sofia mengejar langkah Jack saat pria itu hendak memasuki kamar tidurnya.

"Jack, kau seorang pebisnis, kau tahu bagaimana sebuah bisnis yang memiliki SDM berperilaku seenaknya, seperti tidak masuk mendadak tanpa ijin." Sofia berusaha meyakinkan pria itu.

Jack yang semula hendak menutup pintu mengurungkan niat, wajahnya muram menatap Sofia.

"Hanya malam ini, aku akan melakukan tugas terakhir, setelah itu aku akan mengundurkan diri." Sofia masih mencoba meminta pengertian Jack Alistair. Sorot matanya memandang penuh permohonan.

Jack diam mengawasi Sofia. Matanya menyusuri wajah wanita itu tanpa jeda hingga mendarat di pakaian Sofia. Perlahan, Jack mendekat ke arahnya.

Langkah pria itu mantap, dan dalam hitungan detik jaraknya begitu dekat, terlalu dekat.

Tanpa terduga tangan Jack terulur tepat di depan Sofia membuat Sofia menahan nafas. Dengan jarak sedekat ini, Sofia dapat mencium aroma maskulin tubuh Jack. Jantungnya berdebar hebat kala jari tangan Jack menyentuh kancing bajunya.

Sofia membeku. Tatapannya membesar, pikirannya dipenuhi satu asumsi, pria ini ingin menyentuhnya. Hawa panas menjalar dari tengkuk hingga ke telapak kaki. Ada ketegangan yang tak terucap, sebuah campuran antara panik dan tak percaya.

"Jangan, Jack, aku bisa terlambat kerja," bisik Sofia parau.

Tapi Jack tidak menghentikan gerakan tangannya. Ia menepis kasar jemari Sofia yang berusaha mempertahankan agar Jack tidak membuka kancing bajunya.

"Jack... "

Namun, tepat saat jari-jari itu mulai membuka kancing pertama kemejanya, pria itu berkata datar, bahkan dingin, "kau salah mengancingkan bajumu," ucap Jack santai sembari merapikan kembali kancing kemeja Sofia.

Wajah Sofia memerah. Ia menunduk menyembunyikan sikap salah tingkah. Baru saja ia beranggapan pria itu akan menelanjanginya. Ia merutuki kecerobohannya tidak bercermin kembali usai berpakaian. Itu karena ia terburu-buru.

Jack tersenyum sinis. Tatapan matanya seakan ingin menunjukkan bahwa ia tidak tertarik untuk menyentuh Sofia lebih jauh.

Jack menutup pintu tepat di depan wajah Sofia. Menyisakan rasa malu yang luar biasa karena Sofia telah salah sangka.

Sofia tertawa dalam hati. Jelas-jelas keduanya bak bumi dengan langit. Bagaimana mungkin seorang Jack Alistair sudi menyentuhnya.

Mencoba menepis perasaan malu, Sofia bergegas melangkah menuruni tangga dan memesan taksi online karena jika ia harus naik bus, dipastikan ia akan terlambat sampai di tempat kerjanya.

"Bagaimana mungkin kau memberitahu mendadak seperti ini?" Liam tampak gusar. Pria itu berdiri di depannya dengan tangan terlipat di depan dada.

Kebetulan malam ini, Liam datang berkunjung sehingga Sofia bisa berpamitan secara langsung tanpa melalui telepon.

"Maaf, Pak. Pernikahan kami harus segera dilaksanakan sesuai permintaan ibu mertua," ucap Sofia berbohong. Hanya itu alasan yang terlintas di kepalanya saat berhadapan dengan Liam.

Liam mendengus kesal. Tanpa jawaban ia bergerak keluar toko.

"Ini hari terakhir saya, Pak." Sofia sedikit berteriak sebelum pria itu benar-benar menghilang dari hadapannya.

Sofia menghela nafas panjang. Ia harus melakukan ini. Untuk sementara. Setelah ia mendapat hak asuh Jacob, ia akan mencari cara lagi untuk mendapatkan pekerjaan.

Toko tidak begitu ramai seperti biasanya. Sofia menghabiskan sif malamnya dengan merapikan barang-barang di etalase hingga menjelang jam kerjanya berakhir.

Ia pulang dengan bus dan tiba di kediaman Jack menjelang pukul enam pagi. Suasana di depan rumah masih sepi ketika Sofia memasuki rumah mewah itu.

Sofia mendengar suara percakapan berasal dari dapur dan saat mendekat tampak dua pelayan rumah sedang menyiapkan makanan untuk sarapan.

Sofia mendekat dan menyeduh kopi.

"Apakah anda ingin sarapan sekarang, Nyonya?" tanya Anne, pelayan senior di rumah Jack Alistair.

Sofia menggeleng dengan senyum. "Tidak terima kasih, aku belum lapar," jawabnya singkat.

Sofia menyempatkan berbincang sebentar dengan keduanya.

Setelah selesai menyeduh kopi, Sofia hendak melangkah menuju kamarnya di lantai dua, tapi mengurungkan niat ketika dilihatnya Jack menuruni tangga menuju dapur.

Sofia memilih jalan lain menuju belakang rumah yang terhubung langsung ke taman. Ia sengaja menghindar setelah kejadian kemarin malam.

Sofia duduk di bangku taman yang menghadap hamparan bunga jenis mawar dan lili. Ia menghirup harum kopinya sebelum menyesap pelan kopi hitamnya. Ia berencana akan menunggu di taman hingga Jack pergi bekerja.

"Aku mendapat undangan gala dinner dari salah satu rekan bisnis Lion Corp. Temani aku nanti malam." Tiba-tiba saja suara Jack terdengar di belakang tubuh Sofia.

Sofia menoleh cepat, memperhatikan Jack sekilas sebelum kembali memandang ke depan. "Baik," jawabnya singkat.

Pernikahan Jack yang terkesan tertutup tak membuat hal itu benar-benar menjadi rahasia. Dari satu mulut yang hadir saat pernikahannya, entah itu siapa, tiba-tiba saja banyak rekan bisnis yang memberinya selamat bahkan mengundangnya secara khusus untuk memperkenalkan sang istri baru. Jack enggan, tapi demi nama baiknya di dunia bisnis, ia harus mengajak Sofia malam ini.

"Kau tahu yang harus kau lakukan, jangan membuatku malu," ucap Jack dingin dan kaku.

"Ya."

Jack hendak berbalik tetapi urung, ia menatap punggung Sofia. "Lusa aku membuat janji dengan salah satu pengacara, dia akan membantu proses pengambil alihan hak asuh anakmu."

Sofia kembali menoleh, kali ini matanya berbinar dengan senyum lebar. "Benarkah?" Ia menatap pria di depannya dengan penuh rasa haru dan bahagia. "Terima kasih, Jack."

Jack tidak menjawab, wajahnya datar saat berbalik dan melangkah masuk.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Terpaksa Menikahi CEO Dingin   Sikap yang hangat

    Menjelang dini hari saat ketiganya tiba di rumah. Dengan hati-hati Sofia meletakkan tubuh mungil putranya di ranjang bayi. Jacob tampak tertidur pulas. Jack berdiri di belakangnya. "Tidurlah, aku akan menjaganya," ucap Jack setengah berbisik. Sofia menggeleng. "Tidak, Jack. Besok pagi kau harus berangkat kerja.""Tak apa. Jam tidurku pendek." Jack berjalan menuju sofa dan meletakkan mantelnya, "istirahatlah, Sofia. Kau terlihat lelah."Sofia menuruti permintaan Jack, ia akhirnya menuju kamar tidurnya. Lelah dan kepanikan yang mendera membuat tubuhnya terasa lemah. Dengan cepat ia segera tertidur. Sofia terbangun saat sinar matahari masuk dari sela-sela tirai jendela kamarnya. Ia bergegas bangun ketika teringat kejadian semalam. Ia melupakan Jack yang telah menjaga Jacob untuknya. Sofia membuka pintu kamar tidur yang ditempati Jacob. Jack tampak tidur meringkuk karena ukuran sofa yang mungil. Tidak sebanding dengan tubuh tinggi pria itu.Jacob masih terlelap dalam tidurnya. Sofia de

  • Terpaksa Menikahi CEO Dingin   Jacob demam

    Siang itu, gedung perusahaan Lion Corp terasa sibuk seperti biasa. Para staf lalu-lalang dengan berkas di tangan, namun suasana di lantai eksekutif terasa berbeda. Pintu ruang CEO tertutup rapat, hanya Marcus yang keluar masuk dengan wajah serius.Di dalam, Jack duduk di belakang meja kerjanya yang besar, menatap layar laptop penuh dokumen hasil penyelidikan. Marcus berdiri di sampingnya, menaruh map cokelat di atas meja.“Ini salinan fisik, lebih aman. Saya sudah pastikan semua jalur investigasi bersih. Tidak ada yang bisa menelusuri balik ke kita,” kata Marcus pelan.Jack membuka map itu. Di dalamnya ada foto-foto, salinan kontrak ilegal, bahkan rekaman pertemuan suami Hannah, Charles dengan pihak asing. Jack menyipitkan mata, bibirnya menegang.“Dia benar-benar bodoh,” gumam Jack dingin. “mempertaruhkan nama besar keluarga Walker hanya demi keuntungan pribadi.”Marcus mencondongkan tubuh sedikit. “Kalau informasi ini jatuh ke tangan media, perusahaan milik keluarga Walker akan baba

  • Terpaksa Menikahi CEO Dingin   Kesepakatan baru

    Sofia tidak segera masuk ke dalam kamarnya. Ia berjalan ke kamar Jacob dan berdiri di pinggiran ranjang bayi. Menatap dengan penuh sayang wajah putranya yang tidur dengan tenang. Kemudian kilasan kejadian sesaat tadi muncul tiba-tiba. Masih terasa sentuhan Jack dan ciuman panas pria itu di seluruh tubuhnya. Sofia memejamkan mata. Ini pertama kali dalam hidupnya ia merasakan sensasi yang luar biasa dalam tubuhnya. Jack pria yang adil, ia tidak hanya memuaskan dirinya sendiri, tapi juga memberi Sofia kenikmatan seperti yang dirasakan nya. Tangan Sofia mencengkeram dengan kuat pinggiran ranjang. Sofia tidak sepenuhnya bisa menikmati permainan Jack karena hatinya sedikit khawatir. Tentang hari selanjutnya. Bagaimana jika ia terhanyut lebih jauh dan menginginkan lebih dari hubungan di ranjang? Tidak! Itu tak boleh terjadi. Ia harus bisa menekan perasaannya. Sofia berbaring di atas sofa, berusaha tidur meski bayangan wajah Jack terlalu lekat muncul di kepalanya. Keesokan pagi, So

  • Terpaksa Menikahi CEO Dingin   Malam pertama

    "Bercinta itu melakukan hubungan seks dengan keintiman emosional dengan pasangan." Jack menatap Sofia penuh rasa ingin tahu. Sofia menelan ludah dengan gugup. Ia menggeleng samar. "Kurasa itu tidak terjadi antara aku dan Storm.""Oh ya?"Sofia menundukkan pandangan. "Storm hanya melakukan apa yang diinginkan Albert, membuatku hamil."Jack terdiam sesaat. "Dan apakah kau menikmatinya?" tanyanya kemudian. Sofia memandang Jack, wajahnya pasti memerah saat ini, pertanyaan yang sangat intim itu membuatnya kebingungan. Tapi apa gunanya ia berbohong? Sofia menggeleng pelan. "Selalu sakit," jawabnya lirih hampir mirip bisikan. "Kau tidak menginginkannya?"Sofia mengangkat bahu. "Aku tak tahu, dari awal aku tahu Storm tak pernah menyukaiku. Kurasa dia melakukannya hanya saat mabuk saja. Dia bahkan tak perlu bersusah payah membuka pakaian." Sofia tersenyum getir, "jadi jika kau bertanya apakah aku menginginkannya atau tidak, saat itu mungkin aku berharap perlakuan Storm padaku sedikit lebih

  • Terpaksa Menikahi CEO Dingin   Apa bedanya

    Rumah besar itu hening saat mereka masuk. Anne telah menyiapkan makan malam di meja makan. Sofia menggendong Jacob yang tertidur pulas sementara Jack mendorong stroller berisi barang milik Jacob. "Aku akan membawa Jacob ke kamar tidur," ucap Sofia hampir berbisik. "Baiklah, kutunggu di ruang makan." Jack berjalan ke ruang makan sementara Sofia menaiki tangga menuju kamar tidur bayi. Beberapa menit kemudian, setelah menidurkan Jacob di ranjang kecilnya, Sofia keluar kamar. Ia menutup pintu perlahan agar tidak menimbulkan suara. Ketika berbalik, ia terkejut menyadari Jack berdiri di lorong, hanya beberapa langkah darinya.Cahaya lampu dinding memantul di wajah Jack, menegaskan rahangnya yang tegas. Ia membawa stroller yang telah terlipat rapi dan tas berisi kebutuhan Jacob. Sejenak keduanya bertatapan. “Kau sudah menidurkannya?” tanya Jack, suaranya rendah.Sofia mengangguk. “Ya. Dia tidur nyenyak sekali setelah seharian di taman.”Jack bergerak masuk ke dalam kamar bayi dan meleta

  • Terpaksa Menikahi CEO Dingin   Kebersamaan di taman

    Hari itu langit New York biru terang, awan tipis bergulir pelan di atas gedung-gedung tinggi. Jalanan masih ramai, tapi begitu memasuki Central Park, hiruk pikuk kota seolah mereda. Udara segar bercampur dengan aroma kopi dari kios kecil di tepi jalan setapak.Jack jarang sekali mengambil libur, namun pagi ini ia benar-benar menyingkirkan jadwal kantor. Mengenakan sweater navy sederhana dan syal tipis, ia mendorong stroller Ethan dengan langkah tenang. Sementara Sofia berjalan di sampingnya, mantel coklat menutupi tubuhnya dari angin musim semi yang agak dingin.Jacob tampak riang. Tangannya teracung-acung ketika seekor anjing melintas dengan tuannya.“Dia tampak senang sekali.” Sofia tersenyum kecil, menunduk melihat putranya menepuk-nepuk mainan kecil di stroller.Jack melirik, lalu mengangguk. “Sepertinya ia jarang berada di luar luar rumah.” Ada nada lembut yang tidak pernah didengar Sofia keluar dari mulut pria itu.Mereka berhenti di dekat danau kecil, tempat banyak orang duduk

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status