“Baik, Tuan Griffin. Saya akan membersihkan ruangan hari ini!” jawab Olivia Milan setengah berteriak. Ia pun membalas pesan Harry dan mengatakan jika ia tak bisa menerima ajakan Harry untuk makan siang.
‘Maaf, Tuan Harry, saya tak bisa ke mana-mana hari ini. Tuan Griffin meminta saya untuk membersihkan seluruh apartemen dan sepertinya itu akan memakan waktu hampir seharian penuh’
Pesan pun dikirim oleh Olivia Milan ke nomor ponsel Harry. Tak berapa lama, Harry membalas pesan dari Olivia Milan tersebut.
‘Begitukah? Baiklah, aku akan datang membantumu menyelesaikan tugas. Segera kabari aku setelah si sialan Griffin telah pergi meninggalkan apartemen. Katakan iya, sebab kalau pun kau menolak tawaranku, itu tak aka nada gunanya!’
Olivia Milan tersenyum kecil ketika membaca pesan dari Harry tersebut.
“Mengapa Kau tersenyum kepada ponselmu? Letakkan ponselmu dan mulailah bekerja! Dasar Malas!” tiba-tiba sek
Tak hanya mengunggah satu foto di sosial medianya, Harry sengaja mengunggah beberapa foto Olivia Milan sekaligus. Seolah-olah, Harry telah melewati banyak hal yang menyenangkan bersama seorang Olivia Milan.‘Lihat, betapa manisnya Nona ini! Dia terlihat cukup menawan bukan ketika ia tersenyum riang!’Tulis Harry dalam suatu postingan.‘Bersenang-senang berdua dengan Nona Milan adalah pilihan terbaik menurutku, bagaimana denganmu?’Tulis Harry pada postingan lainnya.‘Di dunia ini, kamu boleh jadi akan menemukan ribuan entah ratusan ribu perempuan cantik di seluruh alam semesta. Bagiku, menemukan Nona Milan di antara ratusan ribu itu, adalah berkah yang harus kusyukuri.’Setidaknya, ada lebih dari sepuluh gambar yang telah diunggah Harry dengan beragam caption tentang hal-hal yang manis seputar Olivia Milan. Dalam hati, Harry pun berjanji akan terus mengunggah potret Olivia Milan jika Rainer Griffin tak kun
Rainer Griffin kembali ke apartemen setelah hari beranjak senja. Untuk memberi kesan yang baik di mata Olivia Milan, pria itu sengaja membeli buket bunga mawar di jalan. Sebelah hatinya telah berbisik dan memberi saran jika tak ada satu perempuan pun di seluruh belahan dunia yang akan menolak hadiah bunga dari seseorang. Apa lagi dengan catatan, seseorang yang memberi bunga adalah dia, sosok pria tampan, menawan, dan kaya raya.“Satu buket bunga mawar akan membuat gadis itu tak akan berhenti memikirkanmu selama berhari-hari. Bahkan, bisa jadi juga berminggu-minggu!” bisik pikiran Rainer Griffin ke telinganya sendiri.Ceekleeeek….Rainer Griffin membuka pintu apartemennya, menarik napas dalam guna mempersiapkan kalimat yang paling tepat untuk diucapkan kepada Olivia Milan. Tetapi, hal yang sangat tak ia kehendaki tengah terjadi di depan mata. Begitu Rainer Griffin mendengar suara Olivia Milan yang cekikikan tertawa, Rainer Griffin bergegas menu
Selagi mendapatkan kesempatan untuk pergi, Olivia Milan buru-buru meninggalkan dua pria yang terlihat saling memicingkan mata satu sama lain itu. Ide buruk jika ia tetap berada di tempat tersebut, ia lebih memilih mengunci dirinya di dalam kamar hingga pagi datang. Tetapi, sebelum Olivia Milan benar-benar menuju ke kamarnya, ia berbelok sebentar untuk memungut buket bunga mawar yang telah dibuang oleh Rainer Griffin.“Itu adalah sampah, bukankah tak ada larangan untuk memungut sampah?” batin Olivia Milan seraya membelokkan langkahnya menuju ke tempat buket bunga mawar itu berada.Tepat sebelum gadis itu memungut sesuatu yang telah menjadi sampah itu, ia sempat celingukan menoleh ke segala arah, seolah khawatir tindakannya akan dilihat seseorang. Baru setelah dirasa semuanya aman, ia memungut bunga tersebut lantas membawanya lari ke kamar. Sungguh, bunga tetaplah bunga, meski ditempatkan di tempat yang tak semestinya, keindahannya masih sama. Olivia membatin
“Tuan Griffin, Tuan Harry tadi mengatakan jika Tuan Griffin harus keluar kota besok. Bukankah sebaiknya Tuan Griffin istirahat dan tidur sekarang!” Olivia Milan berusaha mendorong pelan-pelan tubuh Rainer Griffin yang berada cukup dekat dengannya.“Singkirkan tanganmu! Dada bidangku tak pernah disentuh oleh seorang pesuruh sebelumnya!” Rainer Griffin mengusir tangan Olivia Milan yang menempel di dadanya. Sejatinya, pria itu tak ingin ketahuan jika degup jantungnya meningkat karena tubuhnya tengah berada dalam posisi cukup dekat dengan tubuh Olivia Milan.“Maaf, Tuan. Tangan saya memang belum belajar sopan santun, maafkan saya, maafkan tangan saya yang tak tahu diri ini!” tukas Olivia Milan seraya menampar punggung tangannya sendiri, ia menampar tangannya sendiri dengan cukup keras, bukan lantaran merasa sangat bersalah tetapi karena kesal atas kalimat yang keluar dari mulut busuk Rainer Griffin.“Lain kali, peringatkan p
Ketika pagi telah menggantikan posisi malam, Rainer Griffin adalah orang pertama yang bangun dari tidur lelapnya. Butuh setidaknya lebih dari lima detik untuk membuatnya paham mengapa ia bisa tertidur di sofa, terlebih dengan posisi Olivia Milan yang juga tertidur bersimpuh di bawahnya.“Tanganku menggenggam tangan gadis ini??!” Rainer Griffin membuka matanya lebar, segera menyingkirkan tangannya dari punggung tangan Olivia Milan. Tetapi sedetik kemudian, ia tak bisa menahan godaan dari dalam hatinya untuk menggerakkan tangannya mengarah ke rambut Olivia Milan.“Jangan bangun dulu… Biarkan tanganku mengelus kepalamu sedikit lebih lama, Nona Pesuruh!” gumam Rainer Griffin dalam batin, sebelah hatinya menikmati setiap usapan tangannya di kepala Olivia Milan, tetapi sebagian lagi memberontak. Menganggap jika apa yang telah Rainer Griffin lakukan merupakan hal memalukan dan hina.Setelah beberapa saat menikmati mengelus rambut mulus Ol
“Sudah! Jangan mengajak berlama-lama, aku harus keluar kota pagi ini!” Rainer Griffin melepaskan ciumannya, beranjak berdiri dari tempat duduknya lantas pergi tanpa permisi. Dalam setiap langkah kakinya, pria itu menahan senyum gembira, seperti seorang anak kecil yang baru saja membuka tumpukan hadiah ulang tahun.Stiap kali bayangan rasanya berciuman dengan Olivia Milan mencuat di kepalanya, sebuah senyum segar muncul di wajah Rainer Griffin, seolah kesenangan yang sama telah terulang kembali hanya dengan ia mengingat kejadian barusan.“Apakah itu artinya kami telah berkencan?” Olivia Milan menutup wajahnya karena tersipu. Ada rasa gemas yang mendadak merayap di tengah-tengah dadanya, sebuah perasaan yang jika diterjemahkan ke dalam tindakan adalah seperti, gadis itu ingin mencubit dua pipi Rainer Griffin karena sering membuat perasaannya tercampur aduk.Maka, sebuah adegan khayali tiba-tiba muncul di depan mata Olivia Milan. Ia membayan
Maka, terjadilah perpisahan yang manis antara Olivia Milan dan Rainer Griffin di pagi itu. Sesuatu yang memang disengaja oleh Rainer Griffin sebagai upaya agar dalam tiga hari ke depan pikiran Olivia Milan akan disesaki oleh bayang-bayang tentangnya. Dengan begitu, meskipun Harry datang mendekati Olivia Milan, Rainer Griffin akan tetap yakin bekas angan-angan tentang sikapnya yang manis setidaknya akan memblokir segala bentuk rayuan yang datang dari Harry.“Kau telah masuk ke dalam perangkap cintaku, Nona Milan!” batin Rainer Griffin ketika ia tengah keluar dari apartemen. Terakhir kali sebelum berpisah, pria itu melihat Olivia Milan tengah menunjukkan raut wajah berbunga-bunga pada level yang bisa dibilang sedikit berlebihan. Dalam artian, Rainer Griffin bahkan tak menyangka jika pesona dirinya akan berimbas sedemikian dahsyat di hati seorang wanita.Di lain sisi, Olivia Milan yang sedang berbunga-bunga itu, saat ini tengah menghambur ke kamarnya. Ia melom
Tiga hari masa-masa kepergian Rainer Griffin telah terlewat. Di hari ke empat itu, Rainer Griffin mengabarkan pada Olivia Milan jika ia akan tiba di apartemen sekitar pukul tujuh malam hari. Itu adalah kabar yang sangat menyenangkan bagi Olivia Milan sebab selama berhari-hari isi pikirannya hanya satu: kapan Rainer Griffin kembali ke apartemen.Dugaan Rainer Griffin ternyata benar seratus persen. Berkat sikap manis yang telah dilakukan di akhir keberangkatannya itu, pikiran Olivia Milan seperti terkena hipnotis, seolah gadis itu hanya memiliki satu hal untuk dipikirkan. Sejatinya, itu memang kemampuan utama Rainer Griffin yang jarang dikuasai oleh orang lain.Ditambah lagi, ternyata dalam tiga hari tersebut Rainer Griffin juga kerap mengirim pesan yang menggemaskan kepada Olivia Milan, membuat gadis itu merasa menjadi gadis yang sangat spesial.“Tuan Griffin sangat pintar membuat orang terbang melayang!” batin Olivia Milan setiap kali ponselnya menam