Share

Ngidam?

Aku berteriak dan menjambak rambutku sendiri, amarah ini terus saja bertambah. Bu Mega sengaja ingin mempermalukanku di depan banyak orang. Namun, aku bukanlah gadis polos dan naif yang gampang terpojok. Wah, sudahlah tak bersikap profesional, ia malah dengan terang-terangan ingin menjatuhkanku di depan dosen lain. Dia pikir aku bisa dengan mudah ditumbangkan. Jangan harap. Untung saja, aku tak akan berada di dalam kelasnya lagi. Tak apa mendapat nilai rendah, yang penting aku bisa bebas dari kukungan perawan tua itu.

Ah, sekarang aku paham mengapa ia terus-terusan sendiri di usianya yang sudah berkepala tiga. Hanya satu jawaban yang pasti, Bu Mega selalu menyukai milik orang lain. Cih, dasar, titisan pelakor, hobi merusak hubungan orang lain dan berpura-pura menjadi korban. Ada banyak pria lain di luar sana, baik yang single, atau duda. Namun, mengapa ia masih saja terobsesi dengan suami orang? Sepertinya jiwa pelakor memang sudah mendarah daging di jiwa dan raganya.

“Lo kenapa sih,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status