Share

Bab 18. Di spesialkan

"Lepasin gak?!" Aoi meronta. "Atau gue teriak maling aja. Ma-"

"Teriak aja. Aku kan disini guru, wle," Makoto memeletkan lidahnya. 

Aoi kesal. "Tau ah! Mending gue gabung sama sahabat aja daripada bapak!"

"Hei! Panggil saya mas. Biar udah nikah nanti terlatih. Faham?" rasanya aneh di dengar, terlalu muda karena dirinya baru 24 tahun. 

"Gak mau! Bapak aja wle," sekarang gantian Aoi yang mengejek Makoto. 

"Berani ya kamu. Sini aku cubit pipinya! Hei! Jangan lari Aoi!" Makoto mengejar langkah Aoi yang berlari kecil, rasanya mudah menangkap cewek itu, tapi demi Aoi senang Makoto memperlambat langkahnya. 

Keduanya menjadi sorotan. 

"Romantis banget gak sih?"

"Terus Ryuji gak cemburu kan liat ini?"

Sampai Aoi tak sengaja menabrak Ryuji yang berdiri mengobrol dengan Syougo dan Taiga. 

"Punya mata gak-eh? Aoi, jangan lari-lari. Kalau jatuh aku yang sedih," awalnya Ryuji marah, tapi setelah ta

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status