Share

bab 16

Penulis: Nona Squerpants
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-02 21:16:49

"Gak gitu caranya, Kak!"

Dengan langkah ringan dan berjinjit, Tara mendekat, lalu membisikkan teguran di telinga Dewa. Giginya gemertak menahan marah. Ia memang kesal dipandang sebelah mata, dikira pengamen jalanan oleh dua satpam itu. Tapi tetap saja, bukan berarti Dewa harus meminta sang manajer restoran memecat mereka.

"Pak, tolong jangan pecat saya... Istri saya sedang hamil. Kami butuh biaya untuk persalinan," suara salah satu petugas terdengar parau, nyaris seperti rintihan.

"Iya, Pak... Saya juga ada empat anak di rumah. Maafkan kami, Tuan, Nyonya," sambung rekannya dengan mata berkaca-kaca.

Tara menyikut lengan Dewa berkali-kali, sementara sang manajer restoran terlihat mulai gelisah, malu dengan tingkah karyawannya sendiri.

Namun Dewa tetap diam, tubuhnya tegak, sorot matanya menusuk lurus ke arah dua penjaga itu.

"Kak, tolong... cabut ucapan kakak. Kasihan mereka," bisik Tara, nadanya melembut, nyaris memohon.

Dewa akhirnya membuka suara, "Kalian tahu? Orang yang kalian hina
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terpaksa Menikahi Pacar Kakak   Bab 29

    Tara menatap Dewa, matanya dipenuhi keraguan. Ia sendiri bingung harus memberi jawaban apa. Apakah ini saat yang tepat untuk jujur? Tapi Dewa cepat-cepat menggeleng halus, memberi isyarat bahwa belum waktunya Tara membuka semuanya."Ng-nggak kenal, Oma. Tara cuma terpancing suasana, maaf kalau Tara berbeda pendapat dengan Oma," ucap Tara pelan, terdengar gugup, hampir seperti berbisik."Bagus kamu nggak kenal, lebih baik begitu. Soal beda pendapat, nggak papa, Tara. Oma dan Dewa pun sering kok berbeda pendapat," ujar Oma sambil mengelus lembut bahu Tara, seolah ingin menenangkan kegelisahan yang belum sepenuhnya ia mengerti.Senyum paksa menyembul di wajah Tara, kaku dan rapuh. Hatinya dipenuhi kegundahan. Jika nanti Oma tahu yang sebenarnya, apakah kasih sayang yang Oma berikan akan lenyap begitu saja?Tanpa berkata apa-apa, Dewa menggenggam tangan Tara. Genggamannya hangat dan menenangkan, seolah ingin berkata, aku ada di sini. Ia menarik Tara perlahan ke dalam, menjauhkannya dari p

  • Terpaksa Menikahi Pacar Kakak   Bab 28

    "Kita pulang sekarang?"Dewa mengusap pelan lengan Tara, ajakan itu terdengar lembut namun tegas. Suasana pesta resepsi sudah jauh dari nyaman, semua tamu seperti tidak lagi menikmati acara, bisik-bisik tentang keluarga Danu terdengar di mana-mana.Oma yang masih berdiri di antara Handoko dan Siska segera berpamitan. Sementara Yasmin, hanya terpaku, tidak tahu harus berbuat apa atau menunjukkan sikap seperti apa."Kak, aku benar-benar malu," suara Tara nyaris bergetar, "gimana kalau semua orang tahu kalau aku ini adiknya Kak Liora? Udah pasti itu semua akan berdampak pada citra baik Kakak sebagai CEO di Eonik..."Dewa menggenggam kedua tangan Tara, kuat namun tetap lembut. "Kamu nggak perlu pikirin itu. Biar itu jadi urusanku. Yang penting sekarang, orang tuamu sadar kalau yang bikin malu keluarga, itu bukan kamu."Ia menegakkan dagu Tara dengan jemarinya, menatap langsung ke matanya. Dengan hati-hati, Dewa menghapus air mata yang perlahan jatuh di kedua pipi Tara."Berhentilah menang

  • Terpaksa Menikahi Pacar Kakak   Bab 27

    "Ada apa ini, Sam?"Handoko mendekat dengan wajah penasaran, sementara wajah Samuel tampak pucat pasi. Yasmin masih berdiri di sampingnya, matanya menyapu penuh kebingungan.Dari kejauhan, Dewa dan Tara menyaksikan segalanya. Dewa menggenggam tangan Tara erat, menahannya agar tidak melangkah mendekat, mencegahnya ikut campur membantu Liora."Siapa wanita ini, Sam? Jelaskan sekarang!" bentak Yasmin, suaranya tajam menembus keramaian."B-bukan siapa-siapa... Aku nggak kenal. Kayaknya dia ODGJ, lihat aja penampilannya..." Samuel mencoba mengelak, suaranya goyah.Tara terperangah. Tidak percaya. Samuel, laki-laki itu, benar-benar tega menyebut Liora orang dengan gangguan jiwa. Darahnya seketika naik, tapi genggaman Dewa tetap kokoh, menjadi satu-satunya penghalang antara Tara dan amarahnya sendiri."Kamu bilang aku ODGJ? Brengsek kamu, Sam!" Liora berteriak, suaranya pecah penuh luka. Tangannya mencengkeram kerah kemeja Samuel dengan gemetar. "Setelah apa yang sudah kamu perbuat, setelah

  • Terpaksa Menikahi Pacar Kakak   Bab 26

    "Kak Dewa, itu Mamahnya Dara, teman kuliahku."Tara berbisik sangat pelan, nyaris tak terdengar. Ia cepat-cepat menutup wajahnya dengan clutch, berharap wanita yang sedang bercengkerama dengan Oma itu tidak mengenalinya.Tapi harapannya terlalu tinggi.Dengan cemas, Tara menarik lengan Dewa, mengisyaratkan untuk segera masuk ke dalam. Namun, tatapan tajam wanita itu telah lebih dulu menangkap sosok yang familiar."Loh, Tara?"Langkah Tara terhenti seketika. Matanya terpejam, napasnya tercekat. Wajahnya mendadak panik. Ia tak menyangka, tubuhnya yang bahkan belum sepenuhnya terlihat sudah dikenali begitu cepat.Mereka tak punya pilihan. Perlahan, Tara dan Dewa membalikkan badan, menghadapi kenyataan."Jeng Melisa kenal Tara?" tanya Oma dengan heran."Tentu saja kenal, Tara ini teman dekat putri saya, Tara anak kedua Pak Da—""Eh tante, apa kabar? Udah lama banget kita nggak ketemu."Tara buru-buru memotong. Suaranya terdengar ceria, namun getarannya tak bisa disembunyikan. Hampir saja

  • Terpaksa Menikahi Pacar Kakak   Bab 25

    "Ada, apa? Kenapa panik sekali?" Dewa buru-buru menempelkan satu jari telunjuk ke bibir Tara. Gerakannya cepat, seolah meminta sunyi lebih dari sekadar kata. Oma menoleh, dahi mengerut heran melihat tingkah keduanya yang seperti sedang membisikkan rahasia besar. "Oma, kami ke kamar dulu sebentar, ada yang tertinggal," ucap Dewa cepat, lalu tanpa menunggu jawaban, langsung menggenggam pergelangan tangan Tara dan menyeretnya pelan namun pasti. Tara masih bingung, belum sepenuhnya mengerti apa yang sedang terjadi. Ia hanya bisa menurut, membiarkan langkahnya mengikuti irama langkah Dewa yang kini terasa tergesa. Dewa membimbingnya masuk ke kamar Adit. Setelah Tara berada di dalam, Dewa menarik pintu sedikit, hanya cukup terbuka agar mereka bisa mengintip dan menguping. "Kak, sebenarnya ada apa? Kenapa kita harus ke kamar Adit?" bisik Tara pelan, matanya menyempit, penuh curiga. "Orang tuamu ada di sini. Baru saja Adit bilang padaku," jawab Dewa cepat, suaranya menurun satu oktaf. T

  • Terpaksa Menikahi Pacar Kakak   Bab 24

    Saat tiba di rumah, Tara terbelalak. Ia mendapati sang Oma sibuk memilih-milih dress, sementara dua pria bergaya melambai ikut sibuk mematut-matut busana di tangan mereka."Oma, buat apa dress sebanyak itu?" tanya Dewa, alisnya bertaut heran.Oma menoleh, lalu segera menarik pergelangan tangan Tara dengan semangat, "Dress ini buat Tara. Oma juga sudah pilihkan tuxedo buat kamu, dengan yang warna elegan.""Memang ada acara apa, Oma?" tanya Dewa, makin bingung. Tara ikut mengangguk penasaran."Keluarga Handoko akan menggelar resepsi pernikahan untuk putri pertama mereka, Yasmin," jelas Oma dengan suara bersemangat.Dewa menggigit bibir bawahnya, lalu mengangguk pelan. "Yasmin menikah dengan siapa, Oma?""Dengan putra Subandi. Kamu nggak dapat undangan dari kantor? Anaknya Subandi itu, kan, manajer di Eonik," jawab Oma santai.Sekelebat keterkejutan melintas di wajah Dewa. Ia melirik Tara, yang masih tampak bingung mencerna."Yang Oma maksud itu... pernikahan Samuel," bisik Dewa pelan di

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status