Share

6. Tubuhmu, Canduku!

Langkahnya terlihat sangat berhati-hati ketika wanita ini memasuki sebuah kamar yang merupakan presiden suite di hotel ternama di kota tempat dia tinggal.

Jantungnya berdebar dengan sangat kencang karena ternyata setelah dia memindai ke sekeliling ruangan sama sekali tidak ada sosok pria yang telah mengambil keperawanannya dengan begitu beringas beberapa hari yang lalu.

"Huf, setidaknya aku tidak harus bersikap kikuk karena aku sampai duluan," gumam Catherine yang kemudian meletakkan tasnya dan duduk di sebuah sofa besar yang ada di kamar ini.

Wanita ini sama sekali tidak pernah menyangka kalau di dalam hidupnya dia akan memiliki kesempatan untuk memasuki sebuah kamar dengan fasilitas super mewah seperti yang sekarang sedang didatangi olehnya.

Ya, kalau bukan karena dia menjadi sugar baby dari seorang Markus Hans, sepertinya sampai seumur hidup pun Catherine tidak akan pernah bisa memasuki kamar seperti ini.

"Setidaknya sekarang aku harus belajar untuk bisa menjadi sedikit lebih genit!" pikir Catherine. 

Wanita ini pun kemudian mulai beranjak dan menuju ke sebuah cermin besar yang entah mengapa ada di dalam kamar ini dan sepertinya diperuntukkan bagi para tamu untuk membenahi penampilan mereka.

Catherine mulai melenggak-lenggokan tubuhnya di depan cermin. Dia bahkan mengerlingkan matanya seperti seorang wanita penggoda.

"Sial, ini menjijikkan!" gerutunya.

Ah, dia menggerutu karena dia jijik sendiri pada dirinya yang sama sekali tidak memiliki bakat untuk menjadi seorang wanita genit yang menggoda.

Catherine kemudian mulai memajukan mundurkan bibirnya. Dia bergaya seakan dia merupakan seorang wanita dewasa yang siap untuk memberikan ciuman yang panas pada seorang pria.

Deg!

Kali ini dia menutup bibirnya.

Sosok seorang pria tiba-tiba saja muncul di belakangnya dengan tatapannya yang terlihat begitu tajam dan membuat Catherine tidak bisa berkata-kata.

Wanita itu kemudian menelan salivanya berkali-kali dengan kasar.

"T-tuan Markus?" Dia begitu terkejut sehingga terbata ketika menyapa pria yang ternyata sudah mengenakan piyama mandinya itu.

Markus berjalan mendekati wanita yang sejak tadi diperhatikan olehnya mulai melenggak-lenggokan tubuh di depan cermin itu.

Pria ini dengan senyumnya yang begitu memikat kemudian berhenti tepat hanya dalam jarak satu jengkal saja dari Catherine.

Dia menyugar rambut wanita itu kemudian merapikannya dan menyelipkannya dengan pelan di telinga wanita muda di hadapannya.

"Kenapa berhenti?" tanya Markus dengan tatapan matanya yang begitu teduh sehingga hampir saja membuat Catherine jatuh ke dalamnya.

Catherine dengan cepat menundukkan kepalanya. "Ah, eh, maaf, Tuan. A-aku ... aku kira anda belum datang."

Markus tersenyum. "Aku bahkan sudah datang lebih dulu daripada kau karena sangat tidak sabar ingin segera bertemu denganmu," ucapnya lembut dan setengah berbisik  "Ah, tidak kusangka justru aku akan melihat sesuatu yang begitu lucu ketika aku baru selesai mandi tadi," sambungnya yang membuat wajah Catherine memanas.

Wanita di hadapannya ini sama sekali tidak menjawab sehingga membuat Markus tidak tahan untuk segera memegang dagunya dan mengangkat kepala wanita itu.

Wajah Catherine yang begitu cantik dan masih muda, benar-benar menggoda hasrat seorang Markus yang terkenal sebagai seorang pria setia pada istrinya.

Dia memperhatikan dengan seksama bagaimana pahatan maha karya sang pencipta yang begitu sempurna pada wajah wanita yang telah menjadi miliknya itu.

"Kau sangat cantik dan sempurna, Sayang," bisik Markus tepat di telinga Catherine sehingga membuat wanita ini bisa merasakan bagaimana napas hangat pria tampan ini menyentuh kulit lehernya.

Catherine tidak menjawab dan hanya memandang bagaimana dalamnya tatapan mata Markus yang mulai bisa menghanyutkannya.

Wanita ini mencoba untuk mengalihkan pandangan, tetapi semakin keras dia mencoba maka Markus akan semakin kuat memegang dagunya.

Perbuatannya membuat wanita ini hanya fokus padanya saja.

"Tuan ...." Catherine hanya bisa mengucapkan kata itu karena dengan cepat bibir Markus dengan lahap melumat bibirnya yang begitu merah dan ranum.

Mereka berdua saling berpagutan.

Meski gerakan bibir Catherine begitu kaku, tetapi Markus yang lihai berusaha untuk membantunya agar terbiasa.

Markus sangat menikmati bagaimana permainan lidahnya di bibir Catherine. Aroma manis yang menyeruak dari tubuh wanita ini semakin membangkitkam gairahnya. Terlebih lagi bibir lembut dengan rasa vanila ini, sangat memabukkan!

Dia lupa pada Leona.

Lupa pada janjinya untuk terus mencintai wanita itu dan setia hanya padanya.

Markus lupa untuk tetap menjaga hati dan tidak berpaling dari sosok yang selama ini sudah begitu sangat dicintai olehnya.

Dia begitu menikmati bagaimana sekarang dia akan menguasai seluruh tubuh Catherine dan membuat wanita itu semakin hanyut ke dalam buaiannya.

"Hmm ... argh," gumam Catherine.

Markus benar-benar tidak tahan lagi untuk segera menikmati bagaimana tubuh Catherine yang begitu indah.

Dipeluknya tubuh ramping Chaterine dengan begitu erat. Pria ini benar-benar tidak akan membiarkan wanita yang kini dalam erat dekapannya saat ini menjadi milik orang lain lagi.

"Kau adalah milikku ... maka selamanya tidak akan pernah bisa berubah, Cathy. Meski kau bersembunyi sekalipun, aku tidak akan pernah bisa kehilanganmu dan itu adalah hal yang mutlak!" Bisikan kembali terdengar.

Sepertinya Markus mengatakan hal itu dengan percaya diri sehingga membuat sosok Catherine semakin lemah tidak berdaya dalam pelukannya.

Catherine benar-benar tidak menyangka kalau ternyata Markus bisa membisikan kalimat cinta yang begitu membuatnya terhanyut dalam keadaan.

Jika saja dia tidak cepat tersadar dari segala macam hipnotis yang diberikan oleh Markus, mungkin saat ini akan berbeda ceritanya.

Markus menikmati bagaimana aroma tubuh Catherine yang sangat menggetarkan jiwanya. 

Dia mencium di seluruh bagian leher dan tengkuk wanita yang telah dijadikan sugar baby olehnya.

Ini adalah pengalaman yang sangat menyenangkan karena sekarang dia bisa memiliki lagi tubuh Catherine tanpa harus mendapatkan penolakan darinya.

Markus begitu menikmati hal ini.

Setiap jengkal tubuh Catherine seakan begitu menginginkan sentuhan darinya. Sesuatu yang benar-benar mengguncangkan dirinya sehingga sekarang dia mengangkat tubuh wanitanya untuk segera dihempaskannya ke atas ranjang.

"T-tuan ...." Catherine masih mencoba untuk menyadarkan dirinya kalau dia tidak boleh terbuai pada apa yang dilakukan oleh Markus padanya sekarang.

Markus melihat bagaimana wajah Catherine yang begitu malu-malu. Wajahnya yang memerah itu semakin menambah gairah Markus untuk segera dituntaskan.

"Kau terlalu cantik untuk hanya aku diamkan begitu saja, Catherine. Kau harus melayaniku mulai malam ini agar aku bisa semakin puas pada apa yang kau lakukan!" gumam Markus.

Catherine menganggukkan kepalanya.

Meskipun dia sudah gagal untuk menggoda pria ini, tetapi sepertinya pria ini telah jatuh ke dalam perangkap cinta yang diciptakan oleh Catherine tanpa sengaja.

Markus begitu menikmati bagaimana sekarang dia yang menindih tubuh cantik Catherine bergerak secara perlahan untuk bisa membuka satu persatu pakaian yang dikenakan oleh wanita ini.

Tangan Markus bergerak liar untuk mencari tempat yang biasa digunakan olehnya untuk parkir dan merenas sesuatu yang kenyal di sana.

"Indah sekali, Catherine. Terima kasih karena telah menjaganya untukku selama ini!" bisik Markus yang membuat Catherine sangat geli dan juga begitu mual di waktu yang bersamaan.

*****

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status