Share

Permainan Baru Saja Dimulai

Penulis: Salwa Maulidya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-18 03:00:48

Udara di Puncak siang itu terasa sunyi. Angin berembus pelan, membawa aroma pinus yang menenangkan. Di balik semak tinggi di seberang vila, sepasang mata mengintip dari balik kaca jendela binokular.

Nadya.

Wajahnya tak mengenakan riasan. Ia memakai hoodie hitam dan celana jins gelap, menyamar layaknya pelancong biasa. Di tangannya, ponsel merekam diam-diam segala yang terjadi di dalam vila milik suaminya.

Dan kini, matanya menatap tajam pada sosok Bayu yang tengah menyuapi Jihan sarapan di teras vila. Jihan tertawa pelan, dengan rambut dikuncir sederhana, perutnya membuncit kecil. Bayu menyeka remah roti dari sudut bibir Jihan dengan tisu, lalu mengecup kening wanita itu.

“Brengsek!” geram Nadya di balik semak.

Hatinya menggelegak. Ia memegang ponselnya erat-erat, rekaman video itu berjalan nyaris satu menit. Tangannya gemetar bukan karena dingin, tapi karena amarah yang nyaris membakar akalnya.

“Begitu cepat kamu melupakan

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terpaksa Menjadi Ibu Pengganti CEO Arogan   Semua Topeng Terbuka

    Kabar penangkapan Nadya dan Gilang menyebar seperti badai. Media online, televisi, dan jagat media sosial dipenuhi dengan berita headline: "Istri Pengusaha Terkemuka Ditangkap Atas Dugaan Pemalsuan dan Penggelapan Aset".Wartawan berkumpul di depan kantor polisi, memburu keterangan dari siapa pun yang bisa dimintai konfirmasi.Nadya diturunkan dari mobil tahanan dengan wajah pucat. Tangan terborgol dan masker wajah tak mampu menyembunyikan sorot matanya yang gelisah. Kilatan kamera menyambar bertubi-tubi, seperti senjata tak terlihat yang siap menguliti harga dirinya."Bu Nadya, benarkah Anda menyalahgunakan dana suami Anda?""Apa benar Anda berselingkuh dengan Gilang?""Bagaimana tanggapan Anda soal rekaman yang tersebar?"Nadya hanya menggigit bibir. Tangisnya meledak di antara hujan pertanyaan. "Saya dijebak! Ini semua fitnah! Suami saya ingin menyingkirkan saya karena wanita simpanannya itu!"Di sisi lain kota, Bayu duduk di ruang konferensi pers. Mengenakan jas hitam dan dasi abu

  • Terpaksa Menjadi Ibu Pengganti CEO Arogan   Perang Tanpa Darah

    Pesawat yang membawa Nadya dan Gilang mendarat mulus di Bandara Ngurah Rai, Bali. Mereka turun dengan dandanan elegan, seolah pasangan suami istri yang sedang bulan madu.Tak ada yang menyangka, di balik penampilan itu, tersimpan rencana jahat yang siap menghancurkan satu keluarga.Di belakang mereka, seorang pria bertopi hitam dengan kamera mini di kancing bajunya ikut berjalan santai, menjaga jarak. Dialah Rafi, tangan kanan Bayu, yang sudah sejak Jakarta membuntuti mereka.Nadya menggandeng lengan Gilang saat memasuki mobil sewaan. “Kita ke vila dulu. Istirahat sebentar sebelum ke notaris,” ucap Gilang sambil menyetir.Nadya menyeringai, menyandarkan kepala di kursi. “Kamu yakin dokumen penyerahan aset itu akan bisa dibuat tanpa jejak? Aku nggak mau kalau akhirnya aku yang diseret ke pengadilan.”Gilang tertawa pelan. “Tenang, Nad. Aku sudah siapkan orang-orangku. Semuanya bersih. Kalau rencananya berhasil, Bayu nggak akan punya bukti sedikit pun untuk menahanmu. Semua aset atas na

  • Terpaksa Menjadi Ibu Pengganti CEO Arogan   Aku akan Berjuang

    Pagi itu langit Jakarta mendung. Rintik gerimis membasahi kaca mobil yang ditumpangi Bayu dan Jihan. Di samping Bayu, wanita itu tampak resah. Jari-jarinya memainkan ujung jilbabnya tanpa sadar.“Kenapa kita ke sini, Mas?” tanya Jihan pelan. “Kamu belum kasih tahu apa yang sebenarnya terjadi.”Bayu menghela napas panjang, lalu menatap Jihan.“Aku butuh kamu bicara dengan seseorang. Psikolog. Tapi bukan seperti Ratih yang digunakan Nadya. Ini orang yang kupercaya. Aku ingin semua catatan kondisi kejiwaan kamu ada dalam tanganku. Bukan mereka.”Jihan mematung. “Psikolog? Kamu pikir aku...?” Jihan tak melanjutkan ucapannya.“Bukan begitu,” sela Bayu cepat. “Justru karena aku yakin kamu sehat secara mental, maka kita harus punya bukti tandingan. Nadya sedang mencoba menjatuhkanmu lewat cara kotor.”Mata Jihan memanas. “Kenapa dia benci sekali padaku, Mas? Bukankah dia

  • Terpaksa Menjadi Ibu Pengganti CEO Arogan   Permainan Baru Saja Dimulai

    Udara di Puncak siang itu terasa sunyi. Angin berembus pelan, membawa aroma pinus yang menenangkan. Di balik semak tinggi di seberang vila, sepasang mata mengintip dari balik kaca jendela binokular.Nadya.Wajahnya tak mengenakan riasan. Ia memakai hoodie hitam dan celana jins gelap, menyamar layaknya pelancong biasa. Di tangannya, ponsel merekam diam-diam segala yang terjadi di dalam vila milik suaminya.Dan kini, matanya menatap tajam pada sosok Bayu yang tengah menyuapi Jihan sarapan di teras vila. Jihan tertawa pelan, dengan rambut dikuncir sederhana, perutnya membuncit kecil. Bayu menyeka remah roti dari sudut bibir Jihan dengan tisu, lalu mengecup kening wanita itu.“Brengsek!” geram Nadya di balik semak.Hatinya menggelegak. Ia memegang ponselnya erat-erat, rekaman video itu berjalan nyaris satu menit. Tangannya gemetar bukan karena dingin, tapi karena amarah yang nyaris membakar akalnya.“Begitu cepat kamu melupakan

  • Terpaksa Menjadi Ibu Pengganti CEO Arogan   Sentuhan Cinta untuk Pertama Kalinya

    Udara dingin Puncak menyambut kedatangan Bayu dan Jihan dini hari itu. Langit masih gelap, dan kabut tipis mengambang rendah di antara pepohonan pinus. Rumah vila milik keluarga Bayu berdiri sunyi, terpencil dan aman dari pandangan luar.Bayu membuka pintu vila dan mempersilakan Jihan masuk lebih dulu. Perempuan itu melangkah pelan, matanya masih menyimpan rasa takut dan trauma dari kejadian malam sebelumnya.“Di sini aman,” ujar Bayu pelan. “Kita bisa istirahat dengan tenang.”Jihan mengangguk dan menuruni langkah kecil menuju ruang tamu. Ia duduk di sofa besar berlapis kain wol tebal, lalu merapatkan cardigan di tubuhnya.Bayu masuk membawa selimut dan meletakkannya di bahu Jihan. “Kamu menggigil, Jihan.”“Aku... cuma masih shock,” bisik Jihan. “Aku hampir kehilangan anak ini...,” ucapnya pelan.Bayu berlutut di hadapannya, menatap lurus ke dalam mata perempuan itu. “Kamu ti

  • Terpaksa Menjadi Ibu Pengganti CEO Arogan   Menyewa Pembunuh Bayaran

    Kegelapan menyelimuti sebuah gudang kosong di kawasan industri tua pinggiran Jakarta. Di sanalah Nadya bertemu dengan seseorang—seorang pria bertubuh besar, berjaket kulit dan wajah penuh bekas luka.“Namamu Bagas, kan?” tanya Nadya pelan yang sudah membuka pembicaraan.Pria itu mengangguk malas. “Langsung aja. Gue dibayar, gue kerja. Tapi jangan tanya gue soal etika.”Nadya melempar amplop cokelat ke meja reyot di antara mereka. “Di dalam itu ada uang muka dan foto target.”Bagas membuka amplop itu, melihat lembaran rupiah tebal dan selembar foto. Wajah Jihan—perempuan yang kini mengandung anak Bayu.“Gue nggak suka bunuh orang hamil,” gumam Bagas sembari menatap foto tersebut.Nadya menyilangkan tangan menatap datar wajah Bagas. “Aku tidak menyuruhmu membunuh. Aku hanya ingin dia terjatuh. Keras. Aku ingin anak itu... keluar dari rahimnya sebelum lahir ke dunia.”

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status