共有

Bab 3

作者: KakaDes
last update 最終更新日: 2024-03-24 09:18:05

Clara tidak bisa tidur pagi ini, ucapan pria gila semalam, terus terngiang di otaknya. Ucapan pria itu sungguh tidak masuk akal.

"Pria memang gila." Clara bergumam sambil terus berusaha untuk memejamkan matanya karena ia harus kembali bekerja nanti malam.

Di tempat lain, Ares sedang berfikir bagaimana ia bisa segila itu semalam. Seharusnya ia mencari wanita baik-baik sebagai partnernya tapi kenapa ia tidak bisa mengontrol dirinya sendiri dengan bertindak bodoh mengajak seorang wanita penghibur untuk menjadi ibu dari calon anaknya kelak. Padahal jelas-jelas ia membenci tipe wanita rendahan seperti itu. Namun, kenapa ia bisa lepas kendali semalam.

"Aku sudah menyiapkan perjanjiannya."

Ucapan Jerry membuyarkan lamunan Ares. "Maksud kamu?" Ia mengernyitkan keningnya bingung.

"Aku sudah mempersiapkan perjanjian sebelum kamu melakukan rencana itu, tapi aku tidak ingin jika wanita yang kamu pilih adalah Clara." Jerry berbicara jujur, ia memang tidak setuju jika Ares memilih Clara karena ia sangat mencintai Clara.

"Aku juga tidak inginkan dia,"

"Lalu apa maksud kamu semalam?"

"Aku tidak tahu, semua itu terjadi begitu saja. Aku juga pasti akan memilih wanita baik-baik bukan seperti dia."

"Clara wanita baik-baik karena itu aku tidak setuju kamu memanfaatkannya."

Ares tertawa mencemooh. "Tidak ada wanita baik-baik yang bekerja seperti itu."

"Terserah kamu saja, ini surat perjanjiannya." Jerry malas berdebat dengan Ares. Menurutnya Ares pria munafik, jelas-jelas ia melihat semalam Ares sangat menginginkan Clara dan saat ini dia berpura-pura mengelak dan menghina Clara.

"Terima kasih." Ares menerima map berisi surat perjanjian yang telah Jerry buat untuknya. Ia berniat untuk membacanya terlebih dahulu tapi kegiatannya terhenti oleh kedatangan Mily.

"Sibuk?" Mily masuk ruangan Ares tanpa permisi karena ia ingin memberikan kejutan pada suaminya.

"Baiklah, aku harus pergi. Jangan lupa simpan itu baik-baik." Jerry undur diri. Ia tak ingin menjadi penonton drama telenovela menye-menye. Bukan rahasia lagi kalau Mily itu sangat manja dan lebay.

"Ada apa, Sayang?" Ares beranjak dari kursi kebesarannya menghampiri Mily.

"Aku mengganggu, ya?"

"Tidak, kamu tidak pernah mengganggu, justru aku senang kamu datang." Ares mengajak Mily duduk di sofa yang ada di ruang kerjanya.

"Terima kasih, Sayang." Mily terdiam sejenak, "sebenarnya aku datang karena aku ingin izin berlibur satu minggu." Ia menundukkan wajahnya takut dengan penolakan yang akan Ares berikan.

"Kita akan berlibur."

"Tidak, Sayang."

"Kenapa? Aku pasti akan menuruti semua keinginanmu."

"Aku ingin berlibur sendiri." Mily berkata lirih.

"Aku bisa menemanimu, aku akan menghubungi Jerry untuk menghandle pekerjaanku. Jika itu alasan kamu ingin pergi sendiri."

"Bukan itu, aku ingin menenangkan diri. Tadi Mama kamu dan teman-temannya membicarakan aku." Setitik air mata Mily terjatuh mengingat kejadian tadi saat mertuanya datang ke rumah bersama teman-temannya.

"Tenang, Sayang. Jangan menangis, pergilah dan lakukan apa pun yang bisa buat kamu senang." Ares memeluk Mily mencoba untuk menenangkannya.

"Maaf."

"Tidak, Sayang. Harusnya aku yang meminta maaf."

Ares merasa bersalah dengan Mily, ia harus secepatnya mendapatkan wanita yang mau mengandung anaknya dan semua akan segera terjawab. Tentang dirinya yang tidak sehat. Ia yakin dokter salah memvonisnya. Ia sangat menyayangi Mily. Apa pun yang Mily inginkan, ia akan berusaha mengabulkannya.

❄️❄️❄️

Siang ini Clara mengenakan dress berwarna merah maroon, berjalan menuju meja yang sudah di pesan untuk menemui kliennya. Tak sengaja, ia berpapasan dengan pria semalam.

Padangan mata mereka bertemu. Namum, Clara cepat-cepat mengalihkan pandangannya dan mengangkat dagunya tinggi, berjalan angkuh melewati pria itu. Ia tak ingin terpengaruh olehnya.

"Aku tunggu di basemen." Ares berbicara pelan, bahkan terdengar seperti bisikan.

Clara hanya diam dan terus berjalan menjauh dari Ares tapi entah mengapa jatungnya terasa berdetak lebih cepat dari biasanya saat ini.

"Sepertinya aku harus cek kesehatan setelah ini." Clara bergumam sendiri.

Seperti ucapannya, Ares menunggu Clara di basemen sambil memegangi map yang Jerry berikan. Padahal ia yakin tidak ingin memilih Clara, bahkan ia merasa jijik dengan wanita penghibur tapi entah mengapa saat bertatapan dengannya ia merasa ingin memilikinya.

Setelah menunggu sekian lama akhirnya Clara muncul. Ares bergegas keluar dari mobilnya dan menghampirinya. "Kita harus bicara." Ia menarik tangan Clara, membawanya masuk ke mobil secara paksa.

"Ada apa? Aku tidak punya banyak waktu."

"Cukup! kamu duduk tenang dan angan banyak bicara." Ares melajukan mobilnya.

"Dasar pria gila." Clara mencibir tingkah aneh pria yang tengah bersamanya saat ini.

"Aku masih bisa mendengarmu." Ares menatap Clara, tajam.

"Baguslah dan semoga saja kegilaanmu cepat sembuh."

Clara membalasnya dengan acuh tak acuh. Ia menyandarkan tubuhnya di kursi mengambil posisi ternyaman. Sampai tak sadar ia tertidur karena saat ini masih termasuk jamnya untuk tidur.

Ares yang heran karena sepanjang perjalanan Clara hanya diam. Ia melirik sekilas, ternyata wanita itu tengah tertidur pulas.

Ares memarkirkan mobilnya karena saat ini mereka telah sampai di tujuan tapi ia tidak berencana untuk membangunkan Clara. Ia justru memandangi wajah Clara yang terlihat sangat cantik. Rambutnya panjang dan indah menambah kecantikannya.

Tidak hanya wajah dan rambut. Pandangan mata Ares beralih ke arah bibir Clara yang terlihat sangat menggoda. Ia ingin menyesapnya berkali-kali tapi ia berusaha untuk menahannya.

Sungguh Clara adalah godaan terberat bagi Ares karena dia, miliknya saat ini bangun dan meminta untuk di puaskan.

Ares mengacak-acak rambutnya frustasi, ia tidak menyangka kini ia menjadi pria brengsek yang menginginkan wanita lain selain istrinya.

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード

最新チャプター

  • Terpaksa Menjadi Istri Pria Kejam   Bab 24

    Clara pergi bersama Raga ke suatu daerah terpencil. Raga sengaja memilih pindah bekerja dengan alasan ingin mengabdikan diri.Sebelum pergi mereka menemui Jerry terlebih dahulu untuk memberitahunya dan meminta tolong untuk mengawasi Ares."Baiklah kalian pergilah." Jerry lebih mempercayakan Clara dengan Raga daripada Ares."Jangan pernah beritahu keberadaan kami." Raga menggenggam tangan Jerry sebagai tanda minta tolong."Tentu saja, apa lagi kamu sudah mengorbankan karirmu. Berbahagialah." Jerry tersenyum tulus. Ia memang menyukai Clara tapi ia sadar, ia tak mampu membahagiakannya. Ia akan membiarkan Clara pergi bersama Raga dan dia akan menahan Ares seperti permintaan mereka."Terima kasih.""Cepat pergi." Raga dan Clara mengangguk dan segera pergi. Mereka tidak mau ketahuan oleh Ares.Sepanjang perjalanan Raga menggenggam tangan Clara seolah takut terlepas. Ia sangat mencintai Clara sehingga ia rela melakukan hal sejauh ini.Karirnya sebagai dokter sangat bagus di kota tapi rela p

  • Terpaksa Menjadi Istri Pria Kejam   Bab 23

    Ares rasanya ingin berlari mengejar Clara tapi ia urungkan karena ada Mily di sisinya."Bukankah itu Clara? Kenapa dia?" Mily bertanya pada Jerry."Dia lupa kalau hari ini ada janji." Jerry menjawab asal dan menatap sengit ke arah Ares."Ada-ada saja." Mily tertawa kecil."Mily, kamu pulang sendiri, ya? aku mendadak ada urusan." Ares berkata bohong, sebenarnya ia ingin menemui Clara. Ia juga sangat merindukan Clara tapi ia tidak bisa meninggalkan Mily."Baiklah." Mily tak keberatan."Hati-hati." Ares mengecup kening Mily singkat."Iya, Sayang." Mily tersenyum dan melambaikan tangannya.Sedangkan Jerry merasa jijik bahkan mual melihat adegan sok romantis di depannya."Jerry, aku akan menemui Clara. Kamu urus pekerjaanku." Ares ingin pergi sekarang juga. Ia harus minta maaf pada Clara."Ternyata kamu lebih breng*ek dariku." Jerry mencibir Ares lalu pergi meninggalkannya begitu saja.Ares tak peduli dengan sikap Jerry, ia tidak mampu berfikir saat ini. Ia hanya perlu secepat mungkin mene

  • Terpaksa Menjadi Istri Pria Kejam   Bab 22

    Clara merenung di atas ranjang dengan menekuk lutut sebagai tumpuan kepalanya yang semakin terasa berat. Ares sudah tak datang lagi sejak dua Minggu yang lalu. Dia izin untuk berangkat ke kantor tapi, sampai detik ini dia tak pernah kembali."Pembohong." Clara terus menyerukan kata-kata itu. Padahal Ares berjanji akan menghabiskan waktu satu Minggu bersamanya sebagai sepasang suami istri yang sesungguhnya tapi nyatanya dia ingkar janji.Clara tersenyum miris, ia merasa bodoh, harusnya ia tak percaya dengan kata-kata manis Ares. Memang siapa dirinya? Mily, istri yang sudah tujuh tahun bersamanya saja dia bohongi mentah-mentah.Suara bel terdengar. Clara bergegas bangkit dari tempat tidur dan membukakan pintunya. Ia berharap Ares yang datang hingga tak sadar ia tersenyum sendiri. Ia benar-benar berharap kedatangan Ares. Ia menyukai Ares hingga ia merindukannya setengah mati selama dua minggu ini."Hai apa kabar?"Senyum Clara berubah kaku ketika yang muncul bukanlah Ares."Sepertinya ka

  • Terpaksa Menjadi Istri Pria Kejam   Bab 21

    Clara membuka matanya, ia di sambut dengan ciuman hangat oleh Ares."Morning kiss." Ares tersenyum tipis.Clara balas tersenyum. "Mau sarapan apa pagi ini?" tanyanya. Ia harus mengikuti kesepakatan kemarin bahwa ia harus bersikap seperti istri yang sebenarnya selama seminggu."Apa pun asalkan kamu yang buatkan untukku, aku pasti akan memakannya." Ares memulai pendekatannya pada Clara, ia berharap Clara cepat luluh dan bertekuk lutut di hadapannya."Nasi goreng?" Clara bangkit dari tempat tidur menuju ke dapur setelah cuci muka."Aku akan membantumu memasak." Ares mengikuti Clara.Ares bersikap begitu manis, dia benar-benar menjalankan perannya dengan baik tapi, Clara sadar diri, ia tidak boleh lengah sedikit pun karena semuanya hanya sementara."Aku berangkat ke kantor dulu, ada hal penting yang harus aku selesaikan." Ares mengecup kening Clara."Iya berhati-hati lah." Clara mengantar Ares sampai depan pintu.Ares tersenyum tipis dan mengusap pipi Clara lembut seolah berat untuk menin

  • Terpaksa Menjadi Istri Pria Kejam   Bab 20

    Ares malam ini juga tidak pulang ke rumah dengan alasan keluar kota beberapa hari, padahal ia hanya ingin menghabiskan waktunya bersama Clara."Apa aku boleh ikut?" Mily bertanya melalui telepon."Lebih baik kamu di rumah dan beristirahat.""Tapi aku ingin ikut?" Mily tetap memaksa, ia ingin memastikan Ares benar-benar bekerja, bukan berduaan dengan wanita lain."Lain kali saja kalau liburan." Ares mematikan sambungan teleponnya sepihak tanpa menunggu balasan dari Mily terlebih dahulu."Kamu sangat kejam." Jerry geleng-geleng kepala dengan tingkah Ares yang sekarang."Aku tidak bisa jauh dari Clara. Aku ingin menghabiskan waktu lebih lama bersamanya." Ares berbicara sambil melonggarkan dasinya lalu duduk di samping Jerry."Kamu sudah jatuh cinta padanya tapi sayang kamu tidak bisa adil membagi perasaanmu, harusnya waktu dan cintamu untuk Clara dan Mily imbang.""Aku tak tahu tapi, aku sekarang sudah tak berselera dengan Mily. Hanya sekedar mencumbunya saja, aku sudah tak bernafsu.""J

  • Terpaksa Menjadi Istri Pria Kejam   Bab 19

    Ares selalu mendapatkan Clara walaupun ia tahu Clara tidak ingin bercinta dengannya tapi ia tetap memaksa."Kamu milikku." Ares mengusap pipi Clara. Menurutnya Clara sangat cantik.Clara yang muak pun memalingkan wajahnya dari Ares, sungguh ia sangat membenci Ares karena pria itu suka memaksa dan tidak berperasaan.Ares mencengkeram kuat dagu Clara dan mengarahkan untuk melihat ke arahnya. "Jangan berani-beraninya kamu memalingkan wajahmu dariku. Aku ini pemilikmu, pria lain tak berhak atas dirimu walaupun seujung kuku." Ia geram dengan Clara yang seolah-olah tidak sudi melihatnya."Aku bukan milikmu dan aku tidak sudi untuk hidup bersamamu. Jangan kamu lupa, setelah kontrak ini berakhir, aku terbebas dari pria egois sepertimu.""Kau...." Ares hendak menampar Clara. Namun, ia urungkan. Ia pikir lebih baik membuat Clara cepat hamil dan melahirkan anaknya. Tujuan awal ia ingin anaknya saja tapi, kali ini ia akan menggunakan anak itu untuk menahan Clara di sisinya. Ia tidak peduli jika i

  • Terpaksa Menjadi Istri Pria Kejam   Bab 18

    Mily menunggu Ares di depan rumah, ia sangat kesal karena Ares telah membohonginya. Setelah Ares pergi, Ia datang ke kantor menanyakannya keberadaan Ares pada security yang bertugas, tapi mereka mengatakan jika Ares tidak datang ke kantor hari ini. Jerry pun tidak mau mengatakan keberadaan Ares dengan alasan tidak tahu. Padahal Jerry asisten pribadi Ares, seharusnya dia tahu keberadaan Bos-nya."Darimana saja kamu?" Mily langsung menghampiri Ares ketika melihat dia pulang."Kerja." Ares menjawab singkat. Ia ingin segera masuk dan beristirahat."Kenapa kamu berbohong? hari ini kamu tidak datang ke kantor.""Berapa lama kamu sudah menjadi istriku?""Sudah bertahun-tahun.""Lalu selama ini kamu tahu apa yang aku lakukan bukan?" Pertanyaan Ares terdengar dingin dan tak bersahabat."Kamu berubah." Air mata Mily menetes begitu saja. Ia sedih dengan perubahan sikap Ares."Masuklah." Ares menuntun Mily masuk Rumah. Ia merasa sangat bersalah telah membuat Mily menangis. "Maafkan aku, Sayang."

  • Terpaksa Menjadi Istri Pria Kejam   Bab 17

    Ares kembali terlebih dulu daripada Clara. Tentu saja, Clara lebih lama, ia harus merapihkan tampilannya terlebih dahulu karena ulah Ares tadi saat di dalam toilet."Clara lama sekali, aku sudah lapar. Apa dia baik-baik saja?" Mily berbicara sambil melihat jam tangannya."Makanlah terlebih dahulu." Raga tahu apa yang terjadi tapi ia berusaha untuk bersikap biasa saja."Maaf." Clara bergegas duduk karena ia sadar, ia sudah terlalu lama di toilet."Tidak apa-apa. Ayo makan." Mily dengan antusias melahap makanan pesannya yang sudah datang sejak tadi.Sungguh Clara ingin tertawa sekaligus merasa kasihan pada Mily. Andai saja dia tahu kalau dirinya adalah madunya. Apakah Mily masih bisa tertawa riang dan makan dengan lahap seperti sekarang ini?"Kenapa kamu tidak makan?" Raga memegang tangan Clara. "Nanti makin dingin."Suara dentingan sendok terdengar cukup nyaring. Membuat Raga dan Clara melihat ke arah Ares."Maaf ayam ini cukup keras tadi." Ares kesal tapi ia tidak mungkin mengakuinya

  • Terpaksa Menjadi Istri Pria Kejam   Bab 16

    Raga membaca buku sembari menunggu Clara bersiap-siap. Ini pertama kali baginya pergi bersama wanita. Biasanya ia hanya menghabiskan waktunya untuk belajar atau sekedar berkumpul dengan teman-temannya, Jerry dan Ares."Aku sudah siap."Raga menurunkan buku yang sedang ia baca dan melihat ke arah Clara. Sungguh Clara terlihat sangat cantik, pantas saja Ares mau menikahinya."Ada apa?" Clara memperhatikan penampilannya sendiri dari bawah sampai atas. "Maaf aku sudah biasa berpakaian seperti ini, kalau begitu aku akan mengganti bajuku yang lebih sopan lagi.""Tidak, kamu sangat cantik. Aku hanya kagum denganmu."Clara tersenyum canggung, ia bingung harus berekspresi seperti apa. Raga memang sangat manis dan ia mengakui itu. Dia juga sangat baik."Mari berangkat." Raga mempersilahkan Clara berjalan terlebih dahulu.Clara hanya mengangguk sebagai jawaban. Ia sudah tidak sabar ingin berjalan-jalan.Tak butuh lama, Raga dan Clara sampai dipusat perbelanjaan yang letaknya tidak jauh dari apar

無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status