Share

Bab 5

Ryoma Otsuka melirik sekilas dengan ekor matanya ke arah Hanako. Gadis muda yang penuh semangat itu sedang fokus mempelajari perannya. Diam-diam Ryoma tersenyum simpul. Dia akan berterima kasih seumur hidup pada Tomohiro untuk semua kebaikannya. Tidak hanya hutang Tomo yang akan dia anggap lunas, tapi, Ryoma juga akan memberinya modal yang cukup untuk membuka toko kosmetik yang lebih besar lagi. Meski baru beberapa puluh menit bersama Hanako, harus Ryoma akui jika dia cukup tertarik dengan gadis itu. Terutama mata hitam legam gadis itu yang berkilau lembut jika dia sedang dalam suasana hati baik, dan akan seketika berubah tajam menusuk saat dia tersinggung atau marah. 

Seperti yang Ryoma katakan langsung pada Hanako jika penampilan gadis itu seperti layaknya seorang model. Dia memang memiliki postur tubuh ideal, tinggi, ramping dan berlekuk sempurna. Wajahnya yang halus dan bibirnya yang tipis membuatnya tampak seksi sekali. Saat Ryoma melihat Yusuke menolak Hana yang meminta untuk menciumnya, dalam hati Ryoma mengutuk betapa bodohnya pria itu. Dan pada saat dia melihat pertengkaran di antara sepasang kekasih itu, dia melonjak kegirangan. Itu artinya Tomohiro bisa membayar penuh semua hutangnya. Sebelumnya, Ryoma sempat merasa cemas ketika Tomo memberitahu jika mungkin dia tidak bisa membantu masalah Ryoma. Karena, adiknya, Hanako, sudah mempunyai seorang kekasih dan dalam waktu dekat mereka berencana akan mengadakan pesta pertunangan. 

“Aku minta maaf, Ryoma. Aku tidak bisa menjanjikan apa pun padamu. Hana sudah memiliki kekasih dan mereka memberitahuku akan mengadakan pertunangan dalam waktu dekat. Aku tidak mungkin merusak kebahagiaan Hanako dengan memaksanya agar kau berpura-pura menjadi tunanganmu,” kata Tomohiro waktu itu. 

“Aku mohon, Tomo. Untuk sekali ini tolong bantu aku. Aku berjanji, jika kau bersedia membantuku, aku akan menganggap lunas semua hutang-hutangku. Tidak, tunggu dulu. Jangan tersinggung. Aku tidak bermaksud merendahkanmu. Tapi, aku tahu, hanya Hanakolah yang pantas untukku. Maksudku untuk membantuku keluar dari masalahku. Meskipun aku tidak mengenalnya, tapi, aku mengenalmu dengan sangat baik. Dia pasti sebaik dan sejujur dirimu. Itulah yang paling penting. Aku memerlukan orang yang jujur dan dapat dipercaya.”

Tomohiro menghela napas dalam-dalam. Dia tahu persis ke mana arah pembicaraan Ryoma. “Aku akan membantu. Tapi, alku tidak bisa menjanjikan banyak hal padamu. Dan soal semua hutangku itu, aku pasti akan melunasinya meskipun aku tahu aku butuh waktu seumur hidup untuk membayarnya. Tapi, aku pasti melunasinya, Ryoma. Apalagi, saat ini Hana sudah lulus kuliah. Setelah dia mendapatkan pekerjaan, aku akan menceritakan semuanya dan minta bantuan Hana untuk melunasi hutangku padamu.”

“Sebenarnya aku sama sekali tidak mempermasalahkan kapan kau akan membayar hutang-hutangmu itu, Tomo. Aku percaya padamu. Kau teman baikku. Masalahnya adalah ... ya, kau tahu sendiri, aku tidak punya teman lain lagi selain kau dan aku tidak tahu harus meminta bantuan kepada siapa. Sebab, aku sama sekali tidak benar-benar percaya dengan orang lain selain kau.” Ryoma terus berusaha meluluhkan hati Tomohiro dengan cara halus. “Aku mohon, Tomo. Bantulah aku kali ini. Aku hanya membutuhkan Hana di malam Natal nanti untuk diperkenalkan kepada orang tuaku dan melakukan sandiwara pertunangan. Setelah itu, aku akan mencari alasan untuk memutuskan hubungan dengan Hana jika memang harus aku lakukan. Aku hanya membutuhkan Hana saat malam Natal dan siang harinya. Hanya itu, Tomo.”

Tomohiro berdehem kehabisan kata-kata. “Sejujurnya aku juga tidak begitu menyukai Yusuke. Maksudku, kekasih Hana itu. Dia anak manja yang sama sekali tidak cocok dengan Hana. Tidak hanya itu, Yusuke juga seorang pengecut. Dia terlalu takut dengan ibu dan kakak perempuannya. Sebenarnya, diam-diam aku berdoa semoga hubungan Hana dan Yusuke putus di tengah jalan sebelum segala sesuatunya terlambat. Aku sangat mencemaskan masa depan Hana jika dia masih memiliki hubungan dengan Yusuke.”

Dan malam ini doa Tomohiro benar-benar dikabulkan Tuhan. Yusuke memutuskan hubungan dengan Hanako Sudo, lalu, di saat yang tepat Ryoma muncul sebagai seorang malaikat penyelamat. Dia menang dan mendapat bayaran penuh. Hanako yang sudah tidak lagi memiliki hubungan apa pun akhirnya sepenuhnya menjadi milik Ryoma. Membayar penuh semua hutang Tomohiro kakaknya. Baru untuk pertama kali selama hidupnya Ryoma Otsuka mempercayai bahwa keajaiban itu nyata. Di saat-saat genting dalam hidupnya, Sinterklas memberi dia kado Natal paling indah. Hanako Sudo. Gadis yang penuh semangat dan cukup menarik.

Ryoma Otsuka kembali melirik Hanako. Gadis itu sedang komat-kamit menghafalkan peran yang harus dia mainkan dan apa-apa saja yang harus dia katakan nanti. Dari sinar mata Hanako, Ryoma dapat membaca jika dia sebenarnya sangat tertarik sekali dengan tawarannya. Lebih dalam lagi, dia juga melihat rasa penasaran yang begitu besar, dan hasrat yang sama kuat untuk membalas dendam. Bagus sekali. Kombinasi yang sempurna. Dengan kemarahan dan rasa benci yang ada di dalam hati Hanako terhadap Yusuke, mantan kekasihnya, Ryoma akan jauh lebih mudah lagi untuk mengendalikan gadis itu sesuai kemauannya. Apalagi, jika Hanako sudah benar-benar menjadi miliknya, seutuhnya. Dia sudah punya rencana yang luar biasa untuk Hanako di masa depan. Selain itu, Hanako juga akan dia jadikan sebagai alat untuk dirinya sendiri balas dendam. Sama seperti Hanako yang mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk membalas semua penghinaan dan perlakuan buruk Yusuke terhadapnya. Ryoma lagi-lagi tersenyum simpul. Bayangan seorang pria tampan, berambut coklat kemerahan yang selalu dipotong cepak dan bermata abu-abu terlintas di benaknya. Ryoma menggertakkan rahang. Menahan emosi yang luar biasa dahsyat setiap kali dia mengingat musuh bebuyutannya itu. Orang yang paling ingin dia hancurkan hidupnya dan dibuat menderita sampai akhir. Satu-satunya orang yang sangat Ryoma benci dan tak akan pernah dia maafkan sampai mati pun. 

“Bagaimana, Hana, apa kau sudah hafal semuanya?” tanya Ryoma saat dia melihat Hanako menghala napas lega. 

“Hai, ya. Aku sudah cukup hafal semuanya dan sudah tahu peranan yang harus aku mainkan,” sahut Hanako sambil menganggukkan kepalanya. “Aku memiliki ingatan yang cukup lumayan omong-omong.”

“Itu bagus sekali. Satu lagi, jika orang tuaku atau kakak perempuanku menanyakan apa pekerjaanmu, yang aku yakin sekali mereka tidak akan menanyakan pertanyaan itu, tapi, untuk berjaga-jaga, kau harus mengatakan jika kau seorang desainer pakaian baju pengantin. Kau mengerti?” 

“Dengan sangat baik sekali. Itu memang cita-cita besar dalam hidupku.”

“Dan aku akan mewujudkannya segera jika mau menuruti semua perintahku. Bahkan lebih dari itu. Aku akan membuat besar namamu. Kau akan terkenal dan sukses. Kau bisa membawa ayahmu pergi ke dokter spesialis untuk melakukan pengobatan yang jauh lebih baik lagi.”

Meskipun Hanako mengerutkan dahi dan berusaha bersikap tidak peduli, tapi, matanya yang berkilat-kilat penuh semangat jelas mengatakan yang sebaliknya. “Kau baik sekali. Terima kasih banyak, Arigatogozaimasta,” ujarnya dengan nada rendah. 

Kali ini Ryoma tidak menyembunyikan lagi senyumnya, dan itu membuat Hanako menjadi sedikit gelisah dalam duduknya. Ada sesuatu yang salah. Sangat-sangat salah. Dua merasa bahagia.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status