Share

Bab 67

Author: Atieckha
last update Last Updated: 2025-04-23 13:00:42

Malam harinya, setelah Olivia tertidur lelap di kamarnya, Alex dan Angelica berjalan pelan ke balkon kamar mereka.

Angin malam dari kota New Capitol bertiup sejuk, menyapu lembut wajah keduanya. Di balkon, mereka duduk di kursi panjang—yang akan menjadi kursi favorit Alex—dengan punggung bersandar santai dan kaki terangkat di atas meja kayu kecil di hadapan mereka.

Red wine di gelas kaca di tangan Alex berkilau tertimpa lampu. Suasana tenang, namun hati mereka tak tenang.

"Ceritakan sekarang, sayang," ujar Alex lirih. Tatapannya menerawang ke arah langit gelap di kejauhan, tapi sesekali ia melirik Angelica. "Kenapa kamu tiba-tiba menghilang waktu itu? Kenapa kamu nggak pernah berniat kembali untuk menenangkan aku?"

Angelica menarik napas panjang. Ia memandangi tangan sendiri yang gemetar halus, lalu menatap mata Alex yang kini penuh kesedihan dan penyesalan. "Sebelum aku cerita, kamu harus janji. Apapun yang kamu dengar nanti... kamu nggak boleh ceritakan ke siapa pun, kamu juga gak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Revan Pasha ramadani
saya suka ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 145

    Alex menghubungi William. Butuh waktu agak lama sampai akhirnya suara dari seberang menjawab.“Apa maksudnya, William?” tanya Alex, suaranya terdengar penasaran dan terkejut.Ia masih berdiri di dalam kamar yang ditempati kedua orang tuanya. Kini langkahnya bergeser ke dekat jendela besar yang menghadap ke halaman belakang. Tadi, ia baru saja menguatkan hati kedua orang tuanya. Sekarang, berita baru itu mengguncang pikirannya.Dari seberang, suara William terdengar pelan, hati-hati, tapi jelas. “Saya barusan mendapatkan kabar dari pihak rumah sakit, Tuan. Nyonya Sophia dirawat di rumah sakit milik Anda, dan beliau… menderita HIV AIDS.”Alex membeku. Telinganya menangkap kata-kata itu dengan jelas, tapi otaknya masih mencoba memproses. William belum selesai.“Dan yang lebih parah lagi, anaknya juga kena. Begitu juga dengan suster yang selama ini menjaga anaknya. Ketiganya positif HIV. Sementara pelayan lain yang ada di rumah tidak ada yang terjangkit. Mungkin karena pengasuh anaknya i

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 144

    “Mama,” panggil Alex saat masuk ke dalam kamar yang ditempati oleh kedua orang tuanya.Ia langsung menghentikan langkahnya seketika. Pandangannya tertuju pada sang Papa yang sedang duduk di samping ranjang, menggenggam kedua tangan Mamanya sambil menangis pelan. Alex terdiam. Ini bukan kali pertama ia melihat pemandangan seperti ini, tapi tetap saja hatinya terasa perih setiap kali melihatnya.“Kenapa menangis? Apa kalian tidak betah di sini?” tanya Alex, mendekat sambil melangkah ke sisi tempat tidur dan duduk di sebelah Mamanya.Biasanya, Angelica dan Olivia tidak pernah ikut masuk ke kamar ini. Mereka tahu, momen seperti ini terlalu pribadi untuk diusik. Alex butuh waktu dengan kedua orang tuanya — waktu yang beberapa tahun terakhir tak pernah mereka miliki.“Mama dan Papa kangen Amelia. Mama dan Papa menyesal... pernah membiarkannya menjadi wanita yang tidak punya hati. Harusnya... Amelia itu tumbuh sepertimu. Mendapatkan pasangan yang baik. Andai saja seperti itu m0ungkin sampai

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 143

    Setelah kegiatan panas yang ia lewati bersama pria tua itu, kini Michelle sedang duduk di balkon hotel sambil menghisap rokok. Di sampingnya duduk sang pemilik yayasan. “Kalau kamu memang tidak betah magang di kantor Golden Gate Corporation, Om bisa Carikan tempat lain yang lebih baik. Soalnya kalau di sana perusahaannya memang bagus, tapi peraturannya juga sangat ketat. Dan pemilik perusahaannya tidak pandang bulu untuk memarahi karyawannya kalau memang ada yang melakukan kesalahan,” ucap pria tua itu.Michelle meneguk whisky langsung dari botolnya. Lalu menjawab, “tidak apa Om. Kebetulan Tuan Alex itu kakak iparku.”“Kakak ipar?” Pria tua itu membeo sekaligus terkejut.Michelle mengangguk, “dia suami kakakku, Om. Kakak tiriku. Jadi jangan khawatir, Tuan Alex tidak akan menyulitkanku di sana,” jawabnya.“Oh begitu. Syukurlah kalau dia memang iparmu, berarti kamu tepat magang di sana.”Michelle mengangguk.“Tunggu aku, kakak. Aku akan berubah jadi adik yang baik untukmu, sebelum kur

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 142

    "Brengsek... harusnya perempuan itu nggak bahagia," gumam Michelle pelan, tapi penuh tekanan. Napasnya memburu. Kedua tangannya terkepal kuat, menahan amarah yang sudah bertahun-tahun disimpan. Rasanya sulit dipercaya. Dunia memang sekecil itu. Setelah sekian tahun membenci seseorang hanya dari bayangan masa lalu, sekarang wanita itu ada di hadapannya."Setelah kepergiannya, Papa jadi sering marah-marah. Akhirnya Mama dan Papa bercerai. Sekarang aku nggak punya keluarga yang utuh. Gara-gara dia. Brengsek, Angelica..." gumamnya lagi. Suaranya lebih pelan, tapi sakitnya nyata.Wajah Michelle mengeras saat mengingat mamanya menangis malam-malam, menyendiri di kamar, mencoba menutupi air mata yang terus jatuh tanpa henti. Michelle tahu semuanya — tahu kalau mamanya tidak baik-baik saja, tahu kalau luka itu masih terbuka sampai hari ini. Dan semuanya karena satu orang: Angelica."Kalau memang harus merasakan ditinggalkan pasangan, ya kamu juga harus ngerasain itu, Angelica," bisik Michell

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 141

    Michelle buru-buru pergi dari tempat itu. Dia nggak mau makan satu tempat dengan Angelica. “Jadi istrinya Tuan Alex, kak Angel!” Geramnya.Kedua tanganmu sampai mengepal, beberapa kali memukul stir. Nafsu makannya tiba-tiba saja hilang, dan dia memilih kembali ke kantor tanpa makan siang. Untung dia masih bawa makanan siap saji, selalu ia siapkan di dalam tasnya. Juga susu dan air putih di dalam Tumblr. Seringnya licik lalu terbit di sudut bibirnya. “Kau penyebab Mamaku bercerai. Maka akan kubuat kau merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan Mamaku. Aku sangat membencimu. Setiap melihat wajahmu, aku ingin mencakarmu,” umpatnya lagi.****Senja mulai merambat perlahan dari balik jendela kaca yang menghadap ke taman belakang rumah Alexander. Angin sore berembus lembut, menggerakkan tirai tipis berwarna gading yang menggantung setinggi langit-langit.Sudah hampir pukul lima sore. Itu artinya waktunya Nyonya Maximus makan dan minum obat.Seperti biasa, Angelica sudah duduk di samp

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 140

    “Sayaaang, nanti Via datang,” kata Angel.Alex menghentaknya dari belakang, Angel direbahkan di atas meja kerja sang suami, pria itu tanpa melepaskan pakaian secara utuh mulai menggenjot istrinya. “Udah mau keluar nih,” jawabnya. “Uuuuhhhh,” Alex mendesah.Pria itu mendongak ke atas sambil memejamkan mata. Setiap kali miliknya seperti dicubit oleh milik Angelica, seketika itu rasa nikmat tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Dia terus bergerak maju mundur, semakin lama gerakan itu semakin dipercepat. Karena setiap melihat istrinya, hasratnya sudah tidak bisa lagi ditahan. “Nikmat banget milikmu, sayang,” rancau Alex.Tangannya tak tinggal diam. Terus meremas dada sang istri yang menjadi bagian favorit keduanya. Sampai akhirnya erangan panjang pun terdengar dari mulut keduanya. Mereka mencapai puncak kenikmatan dunia sebelum Olivia kembali ke ruang kerja sang papa.“Makasih, sayang.”Alex mengecup istrinya.Mereka membersihkan sisa-sisa percintaannya. Agar tidak menimbulkan kecuriga

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status