Share

Bab 5 Pernikahan

“Anda akan tinggal di apartemen Pak Danish selama menunggu pernikahan. Anda tidak boleh bertemu dan melakukan apa pun tanpa pengawasan Pak Danish selama masa tunggu pernikahan.” Dino menjelaskan pada Isha ke mana dia akan membawa Isha.

‘Belum apa-apa dia sudah memenjarakan aku.’

Isha mengembuskan napasnya kasar. Dia merasa Danish benar-benar keterlaluan dan berlebihan. Lagi pula apa yang akan dilakukannya. Tentu saja dia tidak akan melakukan apa pun.

“Tapi, aku tidak membawa baju.” Isha tidak membawa apa-apa karena tadi niatnya memanglah hanya untuk melakukan tes kesehatan dan ke butik.

“Pak Danish sudah menyiapkan baju untuk Anda di apartemen. Jadi Anda tidak perlu pulang.”

Isha tidak habis pikir. Padahal baru kemarin mereka bertemu, tetapi Danish begitu cepat sekali mempersiapkan segala hal. Akhirnya Isha pasrah saja ketika akan dibawa ke apartemen milik Danish.

Isha sampai di apartemen. Saat sampai dia dikejutkan dengan apartemen yang cukup besar. Ukurannya berlipat-lipat dari ukuran kos miliknya.

“Saya tinggal sendiri, Pak?” tanya Isha menatap Dino.

“Iya, Anda tinggal sendiri.”

Mendapati jawaban itu seketika bulu kudu Isha berdiri. Dia merasa takut sekali berada di apartemen sebesar ini sendirian. Namun, mau bagaimana lagi. Dia harus menuruti apa yang diminta Danish.

“Ada makanan di dalam lemari pendingin. Beberapa bahan masakan juga ada di dapur. Anda bisa membuat makanan yang Anda mau. Jika butuh apa-apa. Anda bisa hubungi saya.” Dino memberikan kartu namanya pada Isha.

Isha menerima kartu nama yang diberikan oleh Dino.

“Kalau begitu saya permisi dulu.” Dino segera meninggalkan Isha.

Kini tinggallah Isha sendiri. Isha langsung melihat-lihat isi apartemen. Apartemen benar-benar mewah sekali. Hingga membuatnya terkagum-kagum. Isha mengecek ke dapur. Benar saja di dapur banyak sekali makanan.

“Apa dia mau buka restoran?” Isha hanya bisa menggeleng. Semua bahan masakan ada. Ada buah, sayur, dan juga daging segar. Seperti supermarket yang dipindahkan ke dapur.

Isha yang penasaran dengan apartemen milik Danish kembali berkeliling. Kali ini yang dituju adalah kamar. Kamar apartemen benar-benar besar sekali. Mungkin ukurannya empat kali dari kamarnya. Isha yang teringat dengan ucapan Dino, segera membuka lemari. Mengecek baju seperti apa yang diberikan oleh Danish.

Kedua bola mata indah Isha seketika membulat sempurna ketika melihat baju yang berada di lemari. Baju-baju itu adalah baju-baju mahal.

“Apa ini definisi penjara mewah?” Isha terkagum saat melihat apa yang didapatkannya. “Aku tidak boleh senang dulu.” Isha langsung menggelengkan kepalanya. Tak mau memuji apa yang diberikan Danish. Di dunia ini pastinya tidak ada yang cuma-cuma.

***

Sudah hampir tujuh bulan lebih lamanya Isha tinggal di apartemen Danish. Perceraian Isha sudah selesai sejak lama. Kini Isha hanya tinggal menunggu masa iddah untuk menikah dengan Danish saja.

Selama tinggal di apartemen Danish, Isha selalu berangkat bekerja ke toko baju miliknya dari apartemen Danish. Selama bekerja, dia selalu dalam pengawasan orang-orang dari Danish. Danish ingin memastikan jika Isha tidak kabur. Walaupun tidak nyaman, tetapi Isha hanya pasrah saja.

Selama tinggal di apartemen, Danish tidak pernah datang. Hanya Dino yang datang untuk mengecek bahan makanan. Pernah sekali Dino datang untuk mengukur jarinya. Isha menebak jika itu pasti untuk cincin pernikahan.

Selama menunggu pernikahan, Isha tidak pernah ke penjara lagi. Dia hanya mengirimi Abra makanan melalui kurir karena merasa khawatir pada Abra.

Pagi ini, Dino mengirim pesan pada Isha untuk bersiap karena akan dijemput untuk ke hotel. Setelah berbulan-bulan lamanya, akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba juga. Kini Isha akan menikah dengan Danish.

“Apa Anda sudah siap?” tanya Dino yang bau saja datang.

“Sudah.” Isha mengangguk.

Mereka berdua pun segera pergi ke hotel tempat diadakan pesta. Isha benar-benar tidak tahu seperti apa pesta pernikahannya dengan Danish, karena dia tidak sama sekali terlibat dalam persiapan pernikahan.

Dino mengantarkan Isha ke kamar hotel sesampainya di hotel. Penata rias sudah menunggu Isha di sana. Dengan segera Isha dirias untuk acara pernikahan. Hanya akan ada akad pernikahan yang akan dihadiri keluarga. Jadi ini memang bukan pesta mewah.

Dua jam Isha dirias. Penata rias mengubah wajah cantik Isha untuk acara pernikahan. Melihat wajahnya sendiri, Isha hanya bisa terperangah. Dulu saat menikah dengan Abra, pernikahannya diadakan sederhana. Dia merias dirinya sendiri untuk menghemat uang. Jadi tentu saja berbeda dengan sekarang.

Isha langsung diantarkan untuk ke acara akad pernikahan yang diadakan di taman hotel. Ada banyak tamu di sana. Namun, Isha tidak tahu siapa saja yang datang. Danish tidak pernah memperkenalkan siapa saja orang-orang yang datang itu.

Di depan penghulu, Isha melihat Danish dengan setelan jas warna hitam. Tampak gagah sekali. Isha akui, Danish adalah duda tampan.

Danish mengulurkan tangan saat Isha sampai di depannya. Membawa Isha untuk duduk di sampingnya. Duduk berada di depan penghulu membuat Isha benar-benar berdebar-debar. Walaupun bukan kali pertama, tetapi tetap membuatnya berdebar-debar.

Saat pengantin sudah siap, Danish segera menjabat tangan penghulu. Mengucapkan ijab kabul di hadapan saksi. “Saya terima nikah dan kawinnya Nikeisha Kaula binti Dimas Kaula dengan mas kawin tersebut tunai.” Danish mengucapkan kalimat sakral dalam satu tarikan napas.

“Apa sah?” tanya penghulu pada saksi.

“Sah.”

“Sah,”

Penghulu langsung mengangguk. Kemudian mengucapkan doa. Kini Danish dan Isha resmi menjadi sepasang suami istri. Sah di mata agama dan sah di mata hukum.

Satu per satu tamu undangan yang merupakan keluarga memberikan ucapan selamat. Isha baru tahu siapa-siapa saja yang datang setelah dikenalkan oleh Danish. Isha juga bertemu dengan Dathan Fabrizio dan Marsya Kineta, orang tua Danish. Mereka menyambut Isha dengan baik. Tak hanya mereka, Nessia dan Loveta, saudara Danish juga menyambut Isha dengan ramah. Mereka senang kedatangan anggota keluarga baru.

Saat acara sudah selesai Danish segera mengajak Isha untuk ke kamar hotel. Berada di dekat Danish membuat jantung Isha berdebar-debar sekali. Apalagi mereka sedang akan pergi ke kamar pengantin. Setelah akad tentu saja akan ada malam pertama. Itu membuat Isha takut.

‘Apa aku akan langsung membuat anak nanti saat sampai di kamar pengantin?’  

Komen (10)
goodnovel comment avatar
Sultanah Clinical
edah hanya 3 bulan 10 hari.. agak2 100 hari. ni tunggu hingga 7 bulan lebih edahnya kenapa
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
akhirnya danish dan isha sah juga.semoga samawa ya
goodnovel comment avatar
Sari 💚
tenang saja, kamu bakalan nyaman nantinya karna keluarga Danish baik semua. Wkkwwk meski udah pernah menikah tetap aja gugup yah Isha ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status