Share

Aku Antar Pulang

Penulis: Rasyidfatir
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-22 20:17:10

Suasana kantor siang itu cukup tenang, hanya terdengar suara ketikan dari keyboard dan sesekali dering telepon yang diangkat cepat oleh para karyawan. Abel duduk di meja administrasi dengan rapi, mengenakan kemeja biru muda yang dipadukan dengan celana hitam bahan. Di hadapannya, tumpukan berkas harus segera diinput ke sistem data perusahaan.

Wajahnya serius, namun ada sorot semangat dalam matanya. Hari ini adalah hari keduanya bekerja di perusahaan milik keluarga Hisyam. Walau sempat gugup, ia berusaha menampilkan sikap profesional. Jari-jarinya bergerak cepat di atas keyboard saat mendata dokumen pengajuan anggaran dari divisi lain.

Tangannya berhenti sejenak saat suara notifikasi email masuk di layarnya pesan internal dari atasan.Jantung Abel berdetak lebih cepat. Ini pertama kalinya ia dipanggil langsung oleh Abian ke ruangannya. Ia buru-buru mengumpulkan laporan mingguan yang baru saja dirapikannya pagi tadi, memastikan semua file lengkap sebelum melangkah ke lantai atas.

Begitu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Karminah Bae
so sweet Abian, snng bngt deh ceritanya, bnyakin babnya donk Thor, kalau bnyak q smngat kasih hadiahnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Mendadak Dinikahi Calon Papa Mertuaku   Bulan Madu

    "Kenapa Sayang?" tanya Abian sembari mengusap kepala istrinya."Entahlah, aku tiba-tiba keinget almarhum orang tuaku. Andai mereka masih hidup. Mungkin mereka ikut bahagia liat aku udah nikah," ucap Abel.Abian menarik Abel ke dalam pelukannya, menguatkan. Ia semakin mengeratkan pelukannya. Memberikan kenyamanan yang mungkin meringankan beban pikiran Abel.Ia mengecup pelan kening istrinya, memberi rasa nyaman lewat sentuhan penuh cinta."Mereka pasti bahagia, Sayang... Mereka pasti sedang tersenyum dari sana, lihat kamu akhirnya menemukan kebahagiaan," ucap Abian lembut.Abel menyandarkan kepalanya di dada Abian. "Aku cuma...bisa mengingat mereka sebentar. Tahu-tahu, mereka sudah tidak ada. Dan Mama Ratri yang mengasuhku. Meski ia tidak pernah mencintaiku," ungkap Abel."Sekarang, kamu nggak sendirian lagi. Ada aku yang selalu melindungi," ucap Abian sembari menggenggam erat jemari Abel.Abian menatap wajah Abel yang sendu. "Kalau kamu kangen mereka, kita bisa ziarah besok. Atau kam

  • Mendadak Dinikahi Calon Papa Mertuaku   Tiba-Tiba Jadi Suamiku

    Di dalam kamar hotel yang mewah, Abel duduk diam memandangi jendela. Gedung-gedung bertingkat nampak kecil ketika ia melihatnya dari ketinggian. Tak ada keriuhan hanya ada ketenangan.Namun pikirannya masih tertinggal jauh di belakang tepat di momen ketika tangannya digenggam erat oleh Abian di depan penghulu. Abel masih tidak percaya. Rasanya pagi ini ia hanya berniat berangkat kerja seperti biasa. Tapi sekarang… sebuah cincin melingkar di jari manisnya, dan statusnya sudah berubah. Istri Abian. Bukan mimpi, bukan candaan, bukan drama Korea. Ini kenyataan. Abel menunduk, menatap kedua tangannya. Bahkan ia masih bisa merasakan dinginnya lantai KUA tadi, suara saksi, dan detak jantungnya yang tak karuan saat nama lengkapnya disebut bersama nama Abian. Ia menarik napas dalam-dalam. "Masih kayak mimpi ya?" suara Abian memecah lamunannya. Abel tersenyum kecil, menoleh padanya. "Iya… Banget. Aku tadi cuma mau berangkat kerja. Nggak nyangka malah pulang jadi istrimu." "Ih, jahat ban

  • Mendadak Dinikahi Calon Papa Mertuaku   Bukan Arah Ke Kantor

    Matahari baru saja merangkak naik di balik gedung-gedung tinggi kota. Udara masih segar, namun suasana hati Abel masih dibalut kegelisahan. Ia baru saja bangun dan masih mengenakan piyama saat bel apartemen berbunyi. Ia bergegas membuka pintu.Di hadapannya berdiri Abian, tampak rapi dengan setelan kantor dan aroma parfum maskulin yang khas. Senyum kecil tersungging di wajah pria itu."Masih tidur?" tanya Abian sambil melirik Abel dari atas ke bawah.Abel tersipu malu, mengusap rambutnya yang masih berantakan. “Belum siap... aku kira kamu belum akan datang sepagi ini.”Abian menyandarkan bahu di sisi pintu dan melipat tangannya. "Hari ini kamu mulai kerja di kantor pusat. Jadi, aku jemput. Kita berangkat bareng."Abel terpaku beberapa detik.“Tapi... aku belum mandi, belum sarapan.”Peristiwa semalam benar-benar menguras energinya. Membuatnya kelelahan dan habis subuhan tidur lagi.“Mandi sepuluh menit cukup. Sarapan kita bisa bungkus di bawah, atau aku beliin roti di jalan. Yang penti

  • Mendadak Dinikahi Calon Papa Mertuaku   Di buru Nikah

    Mobil berhenti tepat di depan gang rumah Abel. Suasana tampak lengang karena memang sudah sangat malam. Abian merasa bersalah, karenanya Abel jadi pulang kemaleman. "Sory, aku yang salah. Aku akan anter kamu sampai depan rumah. Kalau mereka marah aku yang akan tanggung jawab," ucap Abian menggenggam tangan Abel erat.Abel mengangguk mengiyakan. Ia memang takut di marahi, belum pernah dia pulang selarut ini. Semua salahnya terhanyut dalam romantisme semalam.Dengan langkah pelan, ia berjalan menuju ke arah rumah ibu tirinya. Baru sampai di depan teras, ia kaget karena semua barangnya sudah keluar dari kamarnya.Tak lama kemudian pintu terbuka, Bu Ratri dan Ririn sudah berkacak pinggang. "Bagus ya, sekarang kamu sudah makin berani pulang malam. Mau jadi wanita jal*ng!" Suara bentakan terdengar membelah malam yang sepi. Abel berdiri mematung dengan napas tak menentu, dadanya sesak tiba-tiba suara seperti halilintar menyerangnya."Mending kita usir dia, Mah. Daripada nanti malu-maluin.

  • Mendadak Dinikahi Calon Papa Mertuaku   Pernyataan Cinta Abian

    Setelah prosesi wisuda usai, para tamu mulai menyebar, berfoto, dan mengobrol di pelataran gedung. Di tengah kerumunan itu, Abian menggandeng tangan Abel dengan santai namun mantap. Senyum tak lepas dari wajahnya.“Ayo, aku kenalin ke keluargaku,” ucap Abian lembut, menatap Abel yang tampak sedikit gugup.Abel menelan ludah pelan. Ia tak menyangka akan sejauh ini. Dikenalkan ke keluarga? Ini seperti... bukan sekadar teman wisuda biasa.Mereka berjalan menuju sebuah sudut tempat beberapa orang berdiri anggun namun bersahaja. Dengan langkah agak canggung, Abian menggandeng Abel mendekat ke arah keluarganya. Di sana sudah menunggu Zahra mama Abian yang berwajah tenang dan bersahaja, lalu ada Winda, kakak perempuan Abian yang modis dan ramah, serta Abie sang kakak angkat yang selalu siap menggoda, dan Hisyam, Papa yang penuh wibawa.Begitu mereka tiba, Abian terlihat sedikit gugup.“Eh… ini, kenalin. Namanya Abel,” ucap Abian sambil menatap ke depan, tapi tak berani menatap langsung wajah

  • Mendadak Dinikahi Calon Papa Mertuaku   Jadi Sorotan

    Hari Sabtu pagi, udara di rumah masih terasa sejuk. Namun suasananya cepat berubah panas ketika suara lantang Ririn menggema dari ruang tengah. "Enak banget ya kamu, Bel! Hari libur malah leha-leha aja! Rumah berantakan gini siapa yang mau beresin, hah?!" Abel yang baru keluar dari kamar sudah bersiap hendak pergi, sedikit tersentak. Ia tahu hari ini akan jadi awal yang sibuk, tapi bukan karena kerjaan rumah. Hari ini, ia punya janji ke salon yang sudah ditunjuk langsung oleh Abian untuk fitting kebaya wisuda yang katanya tinggal terima beres. "Aku... mau ke salon, Mbak. Kata Mas Abian ..." ucap Abel ragu. "Makin seenaknya kamu bawa-bawa nama cowok itu!" potong Ririn kasar. "Kamu pikir karena sekarang dekat sama dia jadi bisa semaunya?" Belum sempat Abel menjawab, suara nyaring Bu Ratri terdengar dari dapur, menyambung kemarahan sang anak. "Kalau masih tinggal di rumah ini, harus tahu diri! Jangan mentang-mentang punya kenalan orang kaya terus lupa tugasmu di rumah. Kamu pi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status