Share

Supermarket Untuk Papa

Penulis: Rasyidfatir
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-27 17:47:54
Reno bersimpuh di kaki Abie meminta maaf atas semua dosa-dosanya selama ini. Ia menangis di kaki putranya. Abie berdiri tegak tubuhnya bergetar hebat dan ia juga ikut menangis.

Air mata mengalir tanpa mampu ia cegah. Dalam diamnya, Abie bertarung dengan amarah dan cinta yang berseteru di dalam hati. Ia menatap Papanya yang kini tampak begitu rapuh, berbeda jauh dari sosok yang dulu ia takuti.

"Papa tidak usah bersujud padaku. Papa minta maaf sama Tuhan, sama Mama, dan semua yang telah buat Papa menderita selama ini!"ucap Abie, suaranya tegas namun bergetar oleh emosi yang nyaris tak tertahan.

Tangannya terulur, merengkuh tubuh Reno yang masih bersimpuh penuh penyesalan. Dengan lembut namun penuh ketegasan, Abie mengangkat tubuh ayahnya, mengajak berdiri, seolah ingin mengatakan bahwa penebusan tidak dilakukan dengan merendahkan diri di hadapan manusia, tetapi dengan memperbaiki luka yang telah ditorehkan.

Ketika mereka berdiri berhadapan, Abie memeluk Reno erat-erat. Pelukan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Mendadak Dinikahi Calon Papa Mertuaku   Menolakmu

    Reyhan berdiri di depan pintu kamar yang tertutup rapat. Ia mengangkat tangan, mengetuk pelan sekali. Satu dua kali namun tak ada jawaban dari dalam."Aurel…" suaranya terdengar lembut, hampir berbisik di sela keheningan malam. "Boleh aku bicara sebentar?"Sunyi. Hanya denting jam dinding yang terdengar samar.Reyhan menarik napas pelan, lalu kembali mengetuk, sedikit lebih keras. "Aku nggak mau bertengkar lagi ... tolong buka pintunya."Di balik pintu, Aurel terduduk di tepi ranjang, memeluk lututnya sendiri. Ia mendengar suara itu, suara yang selalu bisa melembutkan hatinya. Tapi kali ini, hatinya terlalu penuh luka dan kecewa. Jemarinya menggenggam erat selimut, menahan gejolak yang bergemuruh di dadanya."Sayang… aku cuma mau jelasin sebentar." Reyhan mencoba sekali lagi.Namun, tetap tak ada tanggapan. Tak ada langkah mendekat. Tak ada kunci yang diputar.Reyhan menunduk, matanya menatap kusen pintu dengan tatapan sendu. Ia sadar… untuk saat ini, Aurel memang belum ingin membuka

  • Mendadak Dinikahi Calon Papa Mertuaku   Salah Faham

    Di ruang tengah rumah Aurel dan Reyhan, suasana yang tadinya tenang berubah menjadi tegang. Aurel berdiri di depan Reyhan dengan mata berkaca-kaca, sedangkan Reyhan bersandar di dinding, kedua tangannya terlipat di dada."Kamu pikir aku nggak lihat gimana caranya dia mandang kamu?" suara Aurel meninggi, nada cemburunya jelas terdengar.Reyhan menghela napas kasar."Dia sepupuku, Rel. Dia datang cuma mau numpang nginap. Kenapa sih kamu selalu mikir yang nggak-nggak?"Aurel menahan amarah yang mendesak di dadanya."Dia datang pakai pakaian begitu, celana pendek sepinggang... duduk di sofa rumah kita, dekat kamu! Dan kamu diam aja? Masih bisa ketawa-ketawa segala!"Reyhan menatap Aurel tajam."Kamu tuh kelewatan, Aurel. Ini rumah kita! Aku berhak ngundang siapa aja. Lagian, kamu yang salah karena selalu mikirin yang jelek tentang aku."Aurel menggeleng pelan, dadanya terasa sesak."Bukan aku yang salah... tapi kamu yang nggak pernah peka! Atau jangan-jangan... kamu memang suka dia ada di

  • Mendadak Dinikahi Calon Papa Mertuaku   Penyesalan

    Suasana makan siang itu hangat. Tawa kecil Zahra dan Abel sesekali terdengar di antara percakapan ringan. Hisyam menyuapi ibunya semangkuk sup hangat, membuat wanita itu merasa diterima di tengah keluarga. Namun tiba-tiba…Tok… tok…Suara ketukan tongkat di lantai membuat semua kepala menoleh.Di ambang pintu, berdiri Kakek Hisyam. Wajahnya datar, sorot matanya tajam menatap ke arah Raisa.Raisa tercekat. Sendok di tangannya nyaris terjatuh. Ia segera bangkit berdiri, napasnya memburu. Tanpa sadar, ia mundur beberapa langkah, hendak berbalik meninggalkan meja.“Maaf… aku… aku harus pergi,” bisik Raisa tergesa, suaranya gemetar.“Bu… kenapa?” tanya Hisyam, bingung.Raisa menunduk, menggigit bibirnya menahan takut. Ia takut sosok tua itu akan kembali memisahkannya dari anak kandungnya, seperti dulu.Namun sebelum ia sempat melangkah pergi, suara serak Kakek memecah keheningan.“Raisa… jangan pergi.”Langkah Raisa terhenti. Ia memejamkan mata, tubuhnya gemetar.Semua orang di meja makan

  • Mendadak Dinikahi Calon Papa Mertuaku   Penjelasan Dari Hisyam

    Abian dan Abel datang ke rumah Papanya. Mereka penasaran dari cerita Zahra kemarin. Tetapi Zahra tidak menceritakan keseluruhan kejadiannya. Ia ingin Abian mendengarnya sendiri dari Hisyam. Di ruang tamu, duduk seorang wanita tua berkerudung sederhana, dengan wajah lembut penuh gurat lelah. “Papa…” panggil Abian, “siapa beliau?” Hisyam menarik napas. “Beliau… Ibu Papa. Raisa.” Abian tertegun. “Ibu Papa? Bukannya… nenek sudah meninggal?” Hisyam menunduk. “Papa juga berpikir begitu. Tapi ternyata… beliau hidup. Dan selama ini… beliau hidup di jalanan. Nenek Raisa adalah ibu kandung Papa. Sedangkan nenekmu yang biasa kamu kenal sudah meninggal itu adalah ibu angkat Papa." Raisa menatap Abian, suaranya pelan, serak. “Maafkan nenek, Nak… Maaf karena nenek nggak pernah ada buat Papa kamu… dan buat kamu.” Abian menatap sang ayah, matanya bergetar. “Papa… kenapa Papa nggak pernah cerita?” Hisyam melangkah mendekat, menatap mata putranya. “Papa nggak berniat nyembunyiin.Papa

  • Mendadak Dinikahi Calon Papa Mertuaku   Berita Bahagia

    Abel berdiri terpaku di depan wastafel. Tangannya bergetar saat menatap dua garis merah yang muncul jelas di test pack.“Ya Tuhan…” bisiknya lirih. Dadanya berdebar. Antara tidak percaya dan gugup.Sejenak ia terdiam. Lalu… tanpa pikir panjang, ia melangkah cepat ke kamar.Abian masih tertidur lelap di ranjang. Nafasnya teratur, wajahnya tenang.“Sayang…” suara Abel bergetar. Ia sentuh bahu suaminya.Abian bergumam, matanya setengah terbuka. “Hmm, ada apa Sayang?”Abel menelan ludah, lalu tanpa banyak kata, ia sodorkan test pack itu.Abian mengerjapkan mata. Ia ambil test pack itu, menatapnya beberapa detik… lalu duduk tegak.“Serius nih?” suaranya agak serak.Abel mengangguk, matanya mulai berkaca-kaca. “Aku hamil …”Abian terdiam. Lalu tiba-tiba, ia menarik Abel ke pelukannya erat.“Alhamdulillah…". “Ini kabar paling luar biasa, Bel… Aku… aku bakal jadi ayah?”Abel tersenyum dalam pelukan suaminya, air matanya jatuh tanpa bisa di tahan.Abian masih memeluk Abel, seolah enggan melep

  • Mendadak Dinikahi Calon Papa Mertuaku   Istri Kebanggaan

    Langkah Hisyam mantap memasuki rumah besar di sudut kota itu — rumah yang sejak kecil lebih sering ia lihat dari jauh ketimbang merasakan kehangatan di dalamnya. Di ruang tengah, duduklah pria tua dengan rambut memutih dan sorot mata tajam yang selama ini ia panggil Kakek."Kakek…" Suara Hisyam terdengar berat. "Ada hal yang ingin saya tanyakan."Kakek menatapnya, menutup buku di tangannya. "Apa?"Hisyam menarik napas, menahan gemuruh di dadanya. "Tentang Ibu… tentang Raisa."Seketika, wajah tua itu berubah kaku. Untuk sesaat, keheningan menggantung di antara mereka."Apa maksudmu?" tanya Kakek akhirnya, suaranya serak."Aku bertemu dengan seorang wanita… yang ternyata… katanya… dia adalah ibuku." Hisyam berusaha menahan gejolak emosinya. "Seorang pemulung… yang datang ke makam Papa… Kakek tahu soal ini?"Sorot mata Kakek melembut, tapi ada sesal yang jelas terpancar. Ia bersandar di kursi, menghela napas panjang seolah beban bertahun-tahun menindih pundaknya."Kau memang berhak tahu…

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status