Share

Adik Cantik

"Kalian ga ada yang mau ngentar aku? Jahat banget sih!" sahut gadis cantik itu sambil mempoutkan bibirnya kesal.

"Kak, anterin sana, aku harus ketemu klien," sahut Bryan pada Erham.

Erham menoleh ke arah Bryan, "Kakak juga sibuk, kan kamu yang minta Kakak pergi ke Cabang buat ngecek" sahutnya santai sambil meminum kopinya.

Mereka saat ini sedang ada di meja makan, sang ayah dan sang ibu belum turun ke bawah.

Fanya kembali mempoutkan bibirnya kesal, "Kalian ini kenapa selalu sibuk? Aku ini sebenernya punya Kakak atau engga? Punya Kakak ga ada gunanya," sahutnya kesal.

"Yang bayar les bahasa kamu siapa?" sahut Bryan.

"Yang kasih kamu uang saku buat beli album-album kpop dan nonton konser siapa?" sahut Erham.

"Yang biayain kamu dari lahir siapa?" sambar sang ayah sambil mengecup kepala sang putri.

Sang ibu hanya menggelengkan kepalanya saja sambil tersenyum, beliau sudah biasa melihat anak-anak mereka yang selalu ribut pagi-pagi.

Sang ayah dengan santai duduk di samping putrinya, "
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status