Share

BAB 2

Author: Putri Rahayu
last update Last Updated: 2024-05-19 10:05:49

Kimberley terdiam.

Sebenarnya, apa yang membuat Jack seperti ini?

Beberapa waktu lalu, Kimberley baru saja naik jabatan dari staff biasa menjadi sekretaris Jack.

"Aduh, bisa telat ini kalau tidak lari!" paniknya kala itu.

Kimberley berjalan terburu-buru karena biasanya, dia berangkat ke kantor pagi sekali karena tidak ingin telat. 

Bukan karena jarak kantor dan apartmentnya jauh, tapi itu sudah kebiasaannya sejak dulu.

Hanya saja, hari ini bisa-bisanya dia telat bangun!

Ting!

Untungnya, tak menunggu lama, lift menuju ruang sekretaris--tempat barunya setelah naik jabatan--terbuka.

Hanya saja, matanya tak sengaja berpapasan dengan Jack William CEO dari perusahaan William Group!

Kimberley sontak menundukan kepala sebelum memasuki lift. "Permisi, Pak."

Namun alih-alih menjawab, Jack hanya mengangguk.

Kimberly jadi mati gaya menghadapi langsung sang CEO yang terkenal karena muda dan brillian itu--untuk pertama kalinya.

Bukan karena merasa gugup berdua karena terpesona pada pria tampan yang diidolakan para staff itu, tapi Kimberly takut dipecat!

Bisa-bisa rencana kaburnya untuk membangun hidup sendiri dan bahagia tanpa kedua orang tuanya yang terus bertengkar itu---gagal!

Kimberly menggelengkan kepala. 'Lebih baik, aku diam saja,' batinnya kala itu--menjaga batasan.

Pun dengan ajakan makan siang bersama untuk perkenalan sebagai sekretaris dan tawaran-tawaran Jack lainnya.

Gadis itu memilih menolak karena tahu posisinya.

Dia hanya ingin hidup tenang tanpa digosipkan.

Di mana sebenarnya letak kesalahannya?

"Kau melamun?"

Pertanyaan Jack menyadarkan gadis itu dari lamunan. "Ti--tidak."

"Terserah kau saja, Kimberley. Kau dapat melakukan apapun di tempatku ini," ucap pria itu, "hanya saja, kau harus tahu bahwa kau tidak akan pernah bisa kabur dari mansion ini."

"Tapi--"

"Ssst..." Jack menaruh jarinya di bibir Kimberley. "Lebih baik, kau temani aku minum"

"Kutunggu kau di balkon dan jangan lupa bawa 2 gelas wine di sana."

Dengan santai, pria itu berlalu keluar kamar membawa sampanye di tangan dan bersantai di balkon.

Mata Kimberley berkaca-kaca.

Sekarang, apa yang harus dia lakukan?

Ponselnya bahkan tak ada untuk menghubungi orang tuanya!

Mereka pun tak akan mencari karena pasti berpikir bahwa Kimberley tak kenapa-kenapa.

Menguatkan diri, Kimberley menemui Jack.

Dituangnya sampanye untuknya dan juga Jack sambil mengobrol--mencari celah agar pria itu melepaskannya.

Hingga, dia mendapat sebuah ide!

"Pak Jack ... aku punya tantangan."

"Tantangan?" Jack seketika menatapnya tajam.

Namun, Kimberley berusaha tidak terintimidasi. "Iya, Pak. Saya ingin menantang Bapak untuk menghabiskan lebih banyak sampanye ini."

"Jika Bapak berhasil, saya pasti akan menuruti semua keinginan Bapak. Tapi jika saya yang minum lebih banyak, saya ingin pulang, sepakat?" tanya Kimberley.

Jujur, dia takut Jack menolak.

Namun, ternyata dia salah.

Pria itu setuju dan bersulang dengannya.....

Jack bahkan meminum banyak sampanye.

Kimberley sendiri hanya mengamati dan berpura-pura tidak kuat meminum.

Tak lama, Jack terlihat seperti sedikit mabuk.

'Bagus!' batin Kimberley, senang.

Perlahan, dia berjalan meninggalkan Jack di balkon.

Kakinya melangkah mencari jalan keluar yang aman dari mansion tanpa ketahuan oleh para maid dan juga penjaga.

Hanya saja, dia tak sadar bahwa ada beberapa cctv di mansion yang merekamnya.

Dor!

Suara tembakan entah dari mana asalnya tiba-tiba terdengar.

Ditambah ia merasa ... seseorang membiusnya lagi, seperti waktu itu....!

"Emmmph!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 145

    Dengan lihai jilatan atas ke bawah sembari menghisap membuat birahi Kimberley semakin meningkat hingga Jack mencoba memasukkan jarinya ke dalam lubang kenikmatan milik Kimberley. "Sayang? Kau lihat ini berapa jari?" tanya Jack--mengangkat tangan. "S--satu, mmhh..." "Oke, kalau begitu aku tambah satu lagi." "Agh!" Jari tengah masuk ke dalam lubang itu, bergerak seperti keputusan saat pertama Kimberley memilih berkomitmen dengan pria di hadapannya itu, maju mundur seirama dan semakin cepat, usaha Kimberley mencoba menahan diri untuk melenguh terlalu keras, membuat mata kuning Jack tak cukup melihat istrinya menahan lenguhan dari sensasi jari-jari Jack yang mengerjai milik Kimberley, "Panggil Namaku Sayang! Aku rindu kau memanggil namaku." Bisikan Jack menambah gejolak birahi Kimberley semakin meningkat dan daerah sensitif di sana sudah basah tak karuan. "Ahhh, Jack!" "Bagus! Teruskan sayang..." Semakin tak karuan ingin membenamkan milik Jack ke dalam milik Kimberley. "Kenapa

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 144

    Kimberley masih diam tak berkata apapun sembari menggelengkan kepala. Jack menarik nafas panjang dan membisik, "Pasti kau sudah menungguku?" ucapnya. Kimberley masih belum bicara, dia hanya mematung setelah mendengar ucapan suaminya, dia pasrah jika Jack menidurinya malam itu. Jack tersenyum kemudian beralih duduk di sofa, "Bisakah aku meniduri malam ini?" tanyanya. "Aku tidak tahu." singkat Kimberley. "Aku tidak tahu? Berarti jawabannya iya." ucap Jack. Kimberley membelalak sembari menoleh ke arah suaminya. "Kita sudah lama tidak melakukan hal itu aku ingin bermain denganmu." ucap Jack. "Sebaiknya kita makan dulu." ucap Kimberley. Ibu hamil itu bangkit keluar kamar menuju ruang makan, di susul Jack di belakangnya, mereka pergi makan malam bersama, di sana Rico dan Rose sudah selesai makan dan akan beristirahat. "Hei kalian baru turun, kalian kenapa?" tanya Rico. Saat Kimberley hendak menjawab, Jack memotong pembicaraan itu. "Kimberley tadi mual, dia ingin muntah, jadi di

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 143

    Setelah berkali-kali memanggil akhirnya Jack menoleh terkejut dengan keberadaan kru pesawat, Jack memang terlalu fokus dengan istrinya sampai tidak mendengar apapun di sekitar. "Oh, astaga!" "Maaf mengejutkan Bapak Jack, silakan waktunya makan malam Pak." ucap kru pesawat. "Oke, di sini saja." "Baik Pak." Setelah beberapa saat menunggu akhirnya kru datang dengan beberapa makanan, "Silakan Pak, ada yang bisa kami bantu atau mungkin meminta sesuatu?" "Buatkan susu hangat saja." "Baik Pak." Kemudian perlahan Jack membangunkan istrinya. "Sayang, ayo makan sebentar." Jack menepuk pelan pundak Kimberley dan menciumnya, perlahan Kimberley membuka mata, "Kita sudah sampai?" "Belum sayang, ayo makan dulu." Belum lama bicara tiba-tiba Rico datang menyapa mereka, "Hei kalian tidak ada suaranya kalian tidur?" "Iya Kimberley tadi tidur." "Rupanya kalian makan di sini? Baiklah aku makan bersama Rose saja." Kemudian Rico kembali untuk makan bersama Rose, melihat ke arah

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 142

    "Mama serius, ikutlah pulang bersama suamimu." Masih dalam pelukan Ibu Lucy, "Maafkan aku Ma..." ucapnya. "Tidak masalah, yang penting sering menghubungi Mama ya." Kimberley mengangguk, "Iya Ma." Ibu Lucy menoleh ke arah Jack, "Tolong jaga Kimberley ya, Nak." ucapnya. "Iya Bu Lucy, saya akan selalu menjaga dan merawat putri ibu dengan baik dan juga calon anak di perutnya." ucap Jack--mengelus perut Kimberley. "Tolong jaga Mama ya Bi, kalau terjadi apapun kabari Kimberley." "Iya, siap Non." "Lain waktu Kimberley mengunjungi Mama lebih lama ya." ucap Kimberley. "Iya putriku sayang." "Oh, tunggu sebentar." ucap Bu Lucy--mengambil barang. Ibu Lucy mengambil perhiasan gelang kesayangannya untuk di berikan pada Kimberley. "Ini gelang kesayangan Mama sejak kecil, pakailah." ucap Ibu Lucy--menyerahkan. "Sungguh?" "Iya putriku sayang." "Baik Ma, aku akan menyimpan ini dengan baik." Mereka berempat berpamitan dan pergi meninggalkan kediaman Ibu Lucy. "Hati-hat

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 141

    Mereka berempat memasuki kediaman Ibu Lucy yang tak lain dia adalah Ibunya Kimberley, duduk di sofa panjang dalam ruang tamu mewah berdesain klasik, sementara asisten rumah tangga sibuk membuatkan teh suguhan dan sarapan untuk mereka. "Bi, buatkan teh hangat ya." titah Bu Lucy. "Baik Bu." Bu Lucy menoleh, "Lalu siapa mereka, Nak?" Saat Kimberley hendak menjawab, ucapannya didahului oleh suaminya. Jack buka suara, "Perkenalkan nama saya Jack William, kemudian ini Rico asisten saya, dan disamping istrinya." ucapnya berjabat tangan. "Rose, dia istri tercintaku!" sahut Rico. Rose berbisik, "Jangan membuatku malu!" Bu Lucy menjabat tangan Jack, "Saya Bu Lucy, Ibunya Kimberley." ucapnya tersenyum. Jack tersenyum, "Saya suaminya Kimberley, saya menikahi putri Ibu sudah beberapa bulan yang lalu, maaf kami tidak memberitahu Ibu Lucy sebelumnya." Sontak jawaban pria itu membuat Ibu Lucy terkejut tak percaya bahwa putrinya sudah menikah. Ibu Lucy langsung menoleh ke arah Kim

  • Tertawan Gairah CEO Arogan   BAB 140

    Menatap lekat sembari merangkul istrinya, "Tentu saja, aku selalu mencintaimu sama seperti saat pertama menculikmu." "Waktu kau menculikku, kau jatuh cinta padaku?" "Iya, itulah caraku untuk mendapatkan gadis yang sangat cuek ini." "Hahaha, nakal sekali!" Mereka menikmati senja yang semakin lama semakin hilang tetapi menara Eiffel berdiri tegak dengan sorot lampu kelap-kelip yang terlihat sangat indah di malam hari, menambahkan kesan romantis dan sensual bagi pasangan. "Sayang, ayo berfoto." "Iya sayang." Jack mengambil ponsel untuk memotret istrinya dengan view menara Eiffel di malam hari, mereka juga mengambil gambar bersama. "Bagus sayang, ayo kita berdua." Jack meletakkan ponsel di meja, "Ayo aku sudah siap." Mereka segera berdua, terlihat sangat romantis. "Hehehe, bagus sekali sayang." Mereka sangat menikmati kebersamaan itu dan hanyut ke dalam hasrat yang tidak ingin kehilangan satu sama lain. "Mmhh..." mereka berciuman. "Sayang, berjanjilah jangan ti

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status