Share

Kau Mabuk!

Penulis: Mirielle
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-10 23:18:05

Adrian memutar gelas di tangannya, jemarinya sudah tidak stabil sejak dia memilih memesan gelas kedua dan berikutnya. Setelah Nash tenggelam dalam diam dan setengah tertidur di sudut sofa, Adrian merogoh saku jasnya. Dia mengeluarkan ponsel dengan gerakan kacau sambil sesekali menggerutu.

Matanya menyipit, mencoba fokus diantara deretan nama kontak yang kabur. Hingga dia berhenti pada satu nama, Mila Laurent. Nama itu seakan menarik perhatiannya, menjadi satu-satunya nomor yang terasa masuk akal untuk ditelepon.

Dengan jari gemetar dia menekan tombol panggil. Nada sambung terdengar berulang sebelum dia mendengar suara Mila.

“Halo?” Suara Mila terdengar heran dan sedikit mengandung kewaspadaan.

“Hai, Mila...”

Mila mengernyit di atas ranjangnya. Dia melihat jam dinding, jarum jam menunjukkan angka tiga dini hari. Gadis itu merengut, dia duduk menyandarkan tubuhnya di ranjang. “Kau tahu pukul berapa sekarang, Tuan Vellarco? Aku pikir kita tidak terlalu dekat untuk bisa saling bicara di j
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Tertawan Kontrak Panas CEO Arogan   Jangan Meremehkanku!

    Chloe duduk santai menyesap secangkir teh dengan kudapan ringan yang disediakan pelayan. Nash sedang di kantor, dan Chloe merasakan tekanan batin yang amat besar karena mulai bosan dengan kekangan Nash. Dia menatap layar datar televisi raksasa di depannya, namun dia tak benar-benar menikmati tontonan itu.Dia menghela napas, merenung tentang hidupnya ketika bel pintu berbunyi. Gadis itu berdiri dengan malas setelah meletakkan cangkir tehnya di atas meja. Saat pintu terbuka, seorang wanita elegan dengan balutan blazer hitam yang dipadukan gaun pendek di atas lutut serta aroma parfum mahal yang menyengat hidung berdiri di sana.Dia tersenyum percaya diri. “Aku mencari Nash,” katanya ringan.“Nash tidak di rumah, dia di kantor,” sahut Chloe sopan, namun matanya tajam menilai. Dia tahu, dari cara wanita ini berpakaian –belahan gaun itu terlihat terlalu rendah-, Chloe tahu, dia tidak datang hanya untuk sekedar mencari Nash. “Ada yang bisa ku sampaikan padanya nanti? Pesan, mungkin?”Daisy

  • Tertawan Kontrak Panas CEO Arogan   Wanita Asing

    Daisy Cruz menenteng tas keluaran terbaru Dior yang baru didapatkannya dua minggu lalu. Langkah kaki gadis itu ringan menuju bar. Di sana, sahabat terdekatnya, Nash dan Adrian sudah menunggu bersama teman-temannya yang lain.“Hai.” Daisy menyapa ramah dan hangat.Nash dan Adrian tercengang, mereka tak tahu jika dalam pertemuan malam ini Daisy akan hadir. Adrian berdiri, dia tertawa kecil dan langsung mendekap Daisy. “Kapan kau kembali?”“Sebenarnya sudah sebulan,” aku Daisy. “Hanya saja aku sedikit sibuk dan belum bisa menemui kalian.”Daisy melirik Nash yang hanya tersenyum sedikit, lalu kembali menyibukkan diri dengan alkoholnya. “Dia memang begitu,” bisik Adrian pelan.Daisy mengangguk paham, dia tidak keberatan dan sudah mengenal sikap dingin pria itu. Daisy tahu, itu hanya tampilan luar saja. Hati Nash hangat, seperti cara pria itu menyelamatkannya ketika usianya delapan tahun dan dia nyaris tenggelam di danau buatan dekat sekolahnya.Daisy hanya gadis kampung, begitu dulu teman-

  • Tertawan Kontrak Panas CEO Arogan   Mulai Dari Perceraian

    Chloe dan Mila serempak menoleh ke arah sumber suara, mereka mendapati Nash dan Alex berdiri tak jauh dari mereka. Wajah Nash terlihat menegang, rahangnya ketat, tapi tatapan itu dan ekspresinya tak terbaca.Di sisinya, Alex terlihat terkejut, dia menatap Chloe dan Nash bergantian.“Apa yang kau lakukan di sini? Berapa lama kau sudah berdiri di sana?” tanya Chloe pada Alex.“Nash mengajakku keluar, aku memilih tempat ini untuk minum kopi dan bersantai karena dekat ke rumah sakit. Dan aku tidak menyangka akan bertemu kalian, juga mendengar sesuatu yang menyakitkan darimu!” sahut Alex.“Menyakitkan?” Chloe mengangkat alis.“Kenapa kau meminta bercerai dari Nash?” Alex mendekat, tapi dari penekanan nada bicara sang adik, Chloe tahu, Alex tak akan setuju dia berpisah dari Nash.“Ini urusanku dengannya,” sahut Chloe pelan.“Ini urusanku juga, kau kakakku!”Chloe diam, dia mengamati Nash yang diam di tempatnya sejak tadi. Pria itu menarik napas, dia menepuk lengan Alex pelan. “Aku baru inga

  • Tertawan Kontrak Panas CEO Arogan   Dia Tak Mungkin Mencintaiku

    Chloe menatap pejalan kaki dari dinding kaca kedai kopi yang selalu didatanginya. Ketika Mila mengirim pesan padanya untuk bertemu, Chloe langsung setuju. Gadis itu juga perlu melepaskan penat dalam dadanya karena pertengkaran terakhirnya bersama Nash.“Hai, maaf aku terlambat lagi.” Mila datang, dia langsung duduk di depan Chloe. “Kau sudah lama?”Chloe menggeleng. “Baru beberapa menit.”“Kau ... baik-baik saja?” Mila menatapnya.“Baik, hanya sedikit lelah.”Chloe mengamati Mila saat dia meletakkan kameranya di atas meja berikut tas ransel kecilnya. “Kau baru bertugas?”“Mmm.” Mila mengangguk. “Polisi menemukan jasad anak kecil berjenis kelamin perempuan di dalam hutan. Aku datang untuk mengambil beberapa gambar. Beritanya mungkin akan turun paling lambat nanti malam.”“Anak kecil?”Mila kembali mengangguk, wajahnya berubah sendu. “Pakaiannya tipis sekali. Hanya sweater tipis, juga celana leging panjang dan sepatu boot putih. Aku sedang berpikir apa yang membuatnya berakhir di tempat

  • Tertawan Kontrak Panas CEO Arogan   Aku Adalah Alat

    Hujan turun perlahan di luar jendela apartemen, membasahi kaca hingga menciptakan bayangan yang bergetar oleh lampu-lampu kota. Di dalam ruangan itu, kesunyian membungkus dinding seperti selimut dingin yang tak bisa diusir.Nash menatap Adrian lurus-lurus, sahabatnya itu membuka kaleng alkohol keduanya. “Apa yang kau katakan?” Nash meletakkan kaleng bekas alkoholnya setelah meremasnya kuat-kuat.“Apa yang ku harapkan setelah kepergiannya, Nash?”“Kau memiliki hidupmu sendiri. Kau memilikiku, kau memiliki yayasanmu!”Adrian setengah tertawa, dia menggeleng kuat-kuat. “Aku mendirikan yayasan itu untuk Athena, karena aku berharap suatu hari nanti dia akan datang dari gerbang dan melambaikan tangan padaku!”Pria itu berdiri, dia mengambil bingkau foto tua, satu-satunya foto Athena yang bisa dia selamatkan dari ayahnya. Dia mengelusnya pelan, anak perempuan itu seolah tersenyum padanya –pada bajingan seperti dirinya.“Nash, aku sungguh tidak tahu apa tujuan hidupku sekarang. Hidup macam ap

  • Tertawan Kontrak Panas CEO Arogan   Aku Ingin Bertemu

    Adrian menatap kosong dari jendela kamar apartemennya, asap putih berhembus kasar lewat mulut. Dia merenung, jemarinya mengelus lembut bibirnya. Masih segar dalam ingatan Adrian bagaimana dia mencium Mila dengan posesif, dan gadis itu tidak menolak sama sekali.Awalnya Adrian mengira Mila sedikit menyukainya karena Mila mau merespon. Tapi saat dia melihat papan putih berisi namanya dan nama orang yang dikenalnya, Adrian pun sadar, Mila dekat dengannya karena satu hal.Gadis itu memang teguh pada apa yang dikatakannya sejak awal, bahwa kedatangannya untuk menemukan kebenaran.Pria itu menghela napasnya berat. Dia bertemu banyak wanita, dari kalangan elit hingga wanita biasa, tapi tak ada yang bisa menggerakkan hatinya seperti cara Mila membuatnya penasaran. Walau sejak awal Adrian sudah tahu jika Mila berbahaya, tapi pesona Mila tak bisa ditolaknya.Adrian duduk di sofa, angannya terbang pada masa lalu yang menguburnya dalam mimpi buruk. Dulu, dia memiliki seorang adik perempuan, Athen

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status