Home / Romansa / Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri / Pria Bertelanjang Dada

Share

Pria Bertelanjang Dada

last update Last Updated: 2023-11-12 21:00:20

Aland mengulum senyum. "Aku baik-baik saja, Miley! Tidak perlu khawatir."

Miley menikmati sentuhan lembut tangannya di lengan berbulu halus Aland, perasaannya begitu mudah berubah-ubah. Entah bagaimana perasaannya bisa begitu peka hanya dengan kulit tangannya yang bersentuhan kulit tangan pria- yang ia katai psikopat, pria gila, dan buaya itu.

"Tentang Jenny tadi?" tanya Miley mulai berani mempermainkan jemari lentiknya di bulu-bulu halus yang menutupi kulit tangan kekar Aland.

"Tidak ada apa-apa, Sayang. Mungkin Jenny hanya salah paham saja."

Sepertinya, Aland masih peduli pada Jenny. Padahal tadi ia juga mendengar jelas, Jenny tengah mengancam Aland dari pengakuan kedua pengawal tadi.

Apa dia masih menyimpan perasaan sama Jenny? Tiba-tiba saja hatinya terasa dongkol dengan rasa campur aduk yang sulit ia gambarkan.

Sepanjang perjalanan Miley banyak membisu. Aland juga seolah larut dengan pikirannya.

"Apa kamu ingin sesuatu sebelum pulang?" tanya Aland tanpa melepas pandangannya dari depan.

"Gak," jawabnya pendek.

Tidak ada komentar dari Aland sampai mereka tiba di depan sebuah hotel mewah. Miley mendongak melihat sekitaran mereka.

"Apa ini juga hotel milikmu?" tanya Miley tidak bisa menutupi rasa kagumnya dengan kemegahan hotel berbintang lima di depannya.

"Ayo," ajak Aland menarik tangannya memasuki hotel tersebut. Pria itu juga hanya mengabaikan pertanyaannya.

"Kenapa kita kemari? Kenapa tidak ke rumah yang ---"

"Aland Halton," katanya meletakkan kartu penanda dirinya di meja resepsionis hotel. Sesaat setelahnya beberapa wanita muda berseragam pelayan pun menghampiri mereka.

"Antarkan dia ke kamarnya!" titah Aland kepada wanita berseragam seraya jari telunjuknya mengarah kepada Miley.

"Baik, Tuan Muda. Non, mari ikut kita,"ucap wanita itu mundur untuk memberi jalan kepadanya.

Tapi ... Miley menolak ikut dengan ketiga pelayan itu. "Aku tidak mau ditinggal di sini," kata Miley merangkul erat lengan Aland. Melihat Aland seperti hanya ingin menitipkannya di hotel tersebut. Dari gesturnya ia yakin dia akan pergi lagi.

"Jangan membangkang, Miley!" hardik Aland lantas membuat Miley ternganga dengan perubahan sikap Aland yang drastis.

"Tapi kamu mau meninggalkanku di ---"

"Aku masih punya kesibukan yang lain! Jadi, berhenti bersikap kekanakan!" geram Aland memotong ucapan Miley seraya menepis tangan Miley yang menggamit lengannya.

Kemudian pria itu menatap satu persatu wanita yang dia suruh menjaga Miley. "Ingat! Jangan ada yang berani melanggar aturanku!" kecamnya tidak peduli orang yang lalu lalang di sana bisa mendengarnya.

"Baik, Tuan Muda."

Dalam hati Miley tertawa kecil, ia mengutuki dirinya yang berpikir Aland telah berubah. 'Sial! Dia bersikap lembut seperti tadi hanya karena ada maunya? Hakh! Lihat saja, aku akan membalas mu!'

Miley mendecak kesal sembari matanya terus melotot di punggung kekar Aland yang akhirnya menghilang dari pandangannya. Sekarang ia hanya menurut mengikuti ketiga pelayan, membawanya ke kamar pesanan Aland.

"Silakan menikmati istirahatnya, Non," ucap salah satunya ketika mereka tiba di dalam kamar hotel yang dilengkapi fasilitas mewah lengkap.

"Jika ada yang perlu, Anda cukup menelan bell ini saja, Non."

Miley tidak tertarik mengikuti jari telunjuk pelayan, yang menunjuk salah satu tombol yang menempel di dinding kamar.

"Katakan padaku, apa hotel ini juga milik Aland?" tanyanya ketus. Hatinya masih dongkol dengan sikap, dan ucapan Aland yang mempermalukannya di depan pelayan tadi.

"Anda bisa menggunakan bath tube, Non. Lalu, pakaian Anda juga sudah tersedia di dalam lemari. Terimakasih dan selamat beristirahat." Setelah membungkuk hormat, pelayan itupun keluar tanpa menjawab pertanyaannya.

"Arghh! Kamu benar-benar bodoh, Miley!" umpatnya memarahi dirinya sendiri.

Coba saja ia tidak mengikuti ucapan Aland tadi. Mungkin ia sudah menikmati kebebasannya bersama Jenny. Tidak perlu merasakan siksaan pria psikopat itu lagi. Entah apa alasannya mengurungnya di dalam kamar itu.

"Argh! Dasar pria gila!!" teriaknya menumpahkan rasa kesalnya. Ia juga mengutuki sikapnya yang sok perhatian dan mesra pada Aland tadi.

"Ahh, kamu sangat memalukan, Miley! Sikapmu tadi itu tidak lebih dari wanita murahan! Kebodohan terbesarmu, percaya kepada pria buaya itu!"

Setelah puas memaki dirinya, ia melemparkan tubuhnya di atas ranjang seraya menatap langit-langit kamar hotel. Sekarang ia memiliki kesempatan bisa melarikan diri, tapi sayang ia tidak memiliki uang.

Mungkin ia bisa meminjam ponsel seseorang nanti, tapi untuk menghubungi siapa? Jenny mungkin? Dia juga telah kembali ke Paris, seperti pengakuan pengawal Benjamin tadi.

"Uuhh! Kesalnya! Pria gila itu hanya menyulitkan hidupku saja."

Otaknya terus berputar. Namun, tidak ada satupun cara yang ia temukan bisa melarikan diri. Pikirannya dengan hal buruk terjadi dari Aland membuatnya tidak ingin tidur, takut saat terbangun nanti sudah ada di tempat lain.

Tapi karena lelah dan rasa kantuk yang tidak tertahankannya, akhirnya ia pun tertidur.

Miley menggeliat dalam tidurnya ketika merasakan hangat dari tubuh seseorang memeluk dirinya, aroma khas tubuh yang tidak asing di penciumannya itu memaksanya membuka matanya.

"Aland, apa yang kamu lakukan?" pekiknya melihat pria bertelanjang dada itu tengah mencumbui tubuhnya sangat beringas.

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Happy Ending

    Tuan Daniel yang kesal menunggu Aland di perusahaan induk, dan malah menyuruhnya harus ke sana, tidak bisa menguasai emosinya.Lantas pria kaya raya tersebut memangkas jarak dengan Aland. Namun, Tuan Daniel tidak kalah kaget melihat Abian juga ada di sana bersama Aland. "Untuk apa kamu kemari, Abian? Apa kamu pikir bisa seenaknya meninggalkan kewajibanmu di perusahaan-perusahaan yang kamu tangani?" berang Tuan Daniel menatap tajam putra tirinya itu. Tuan Daniel cuma menyuruh Aland ke perusahaan induk Halton, untuk melakukan tanggungjawabnya sebagai pewaris kekayaan keluarga Halton, tidak ikut Abian.Lebih kagetnya lagi, keduanya malah senyum-senyum melihatnya yang marah-marah itu."Dad, kami minta maaf karena tidak langsung ke perusahaan induk Halton, tapi kami ingin memberikan hadiah besar ini untuk Daddy," ucap Aland membuka pintu dan mempersilahkan Tuan Daniel masuk. Tuan Daniel yang tadinya emosi tiba-tiba berubah kebingungan. Padahal dia pun tidak sedang ulang tahun hari ini. T

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Panggilan Tuan Daniel

    Dua minggu lebih berlalu. Setelah mendapatkan semua bukti-bukti, akhirnya Miley berhasil mengambil kembali perusahaan Adira dan New Adira."Aku mengganti nama menjadi perusahaan triple A,"ucap Miley tegas. "Kenapa tidak tetap jadi perusahaan Adira saja, Miley?" tanya Aland bingung dengan nama asing tersebut."Itu gabungan nama ayah dan nama kecil mamaku, Aland. Adira Ashkelon dengan nama kecil Jenny itu Agatha. Aku gabung menjadi triple A. Sekalian mengenang mereka, Aland." Sesaat Miley tertunduk seperti memendam rindu kepada mereka yang telah meninggal dunia. "Aku akan merawat perusahaan triple A ini untuk kedua orangtuaku."Aland merangkul pundaknya."Oo, begitu. Kita sama-sama menjaganya untuk mereka," ucap Aland menyeka airmata Miley. "Sudah tidak usah sedih-sedih lagi, semua yang telah berlalu tidak dapat diulang. Mereka juga sudah kembali kepada Sang Penciptanya," lanjut Aland menenangkan hati Miley."Iya, Aland. Seenggaknya aku sudah membalaskan dendam mamaku kepada Jason

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Menemui Keluarga Ayah Miley

    "Untuk apa kau kemari? Jangan berpikir kau masih terdaftar sebagai anggota keluarga kita!" sarkas pria tua bertubuh buncit.Miley yang baru saja berdiri di pintu ruang ayahnya itu, disambut sarkas oleh Wisnu, adik Kakek dari ayahnya, yang biasa ia panggil Kakek muda dulunya. "Yah, itu jauh lebih baik! Sejak kematian ayahku, aku bukan lagi daftar keluarga besarmu!" sahut Miley santai mengedikkan kedua bahunya bersamaan. "Seharusnya aku menanyakan kabarmu Kakek muda, setelah sekian tahun kita tak pernah bertemu," lanjut Miley tidak terusik dengan kesarkasan Wisnu. Miley menarik napas panjang sembari memangkas jarak dengan pria yang berdiri di pintu, menghalanginya masuk. "Berhenti di situ! Atau kau akan mati!"Miley tertawa kecil mendengarnya. "Mati? Maksudmu, Jason yang akan membunuhku? Haaa, ku pastikan dia tidak berkutik lagi bertemu denganku," ucap Miley sombong.Jelas saja Jason tidak akan bertemu dengannya di sana. Karena pria itu telah di tangan Abian saat ini. Tapi Miley t

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Merebut Perusahaan Miliknya

    "Ke mana kamu membawaku, Aland?" tanya Miley tergopoh-gopoh menyeimbangi langkah Aland yang menarik tangannya.Beberapa menit lalu Aland bilang mau ke perusahaan untuk menyelesaikan pekerjaannya, tapi Aland malah menyuruhnya meninggalkan tas berisi berkas-berkas perusahaan Aland Corp."Masuklah!" titah Aland membukakan pintu mobil untuknya. "Kamu mau mengambil kembali perusahaanmu, kan?" tanya Aland menaikkan salah satu alisnya.Miley tersentak, memang iapun tidak ingin berlama-lama lagi mengambil alih perusahaan Adira dan New Adira. "Kamu tidak bercanda, kan?" tanya Miley urung masuk, berdiri menatap Aland seolah meminta penjelasannya."Itu!" Aland menunjuk tas yang terletak di dasar mobil. "Berkas-berkas perusahaan WinJason ada di dalamnya."Miley mengikuti jari telunjuk Aland. Memang ia menyimpan berkas-berkas perusahaan WinJason di dalam tas tersebut. Miley segera masuk, rasanya sudah tidak sabar segera mengusir adik perempuan ayahnya dari perusahaan WinJason.'Tunggu aku melempa

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Kemarahan Tuan Benjamin

    Sekilas melihat rumah itu saja terasa menyeramkan. Memang rumahnya mewah, tapi tidak terawat. Pohon dan tanaman merambat hampir menutupi pintu rumah tersebut. Selain jauh dari pemukiman warga juga dan beberapa pohon besar hampir menutupi keberadaan rumah tersebut."Masuklah!" titah Jason cukup puas melihat ketiga orang bersamanya heran dengan penampakan rumahnya yang terkesan angker itu. Mereka tidak tahu saja kalau Jason dengan sengaja membuat rumah induknya seperti itu untuk mengelabui siapapun yang sedang mencarinya.Terbukti bertahun-tahun dia selamat dari kejaran polisi dan orang-orang pimpinan Turbo XX dengan bersembunyi di rumah induknya. "Kau jangan coba-coba mempermainkan kita!" berang Abian menarik Jason dengan kasar dari dalam mobil. "Ingat! Aku tidak segan-segan menembak kepalamu itu!" lanjutnya mengarahkan ujung sepatu kulitnya ke pinggang Jason yang tersungkur di tanah.Jason hanya meringis kecil, tidak berdaya melawan karena kedua tangannya terikat kuat ke belakang.

  • Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri    Rahasia Masa Lalu Jason

    Miley gegas menemui Theo, meminta pria itu mengantarnya ke perusahaan WinJason. Tapi Theo menolak karena tadi Aland berpesan dan tidak mengizinkannya mengantar Miley keluar."Aku mau bertemu dengan wanita itu, Theo?" geram Miley mencondongkan badannya ke depan seraya menumpulkan pandangannya ke wajah Theo. Tekad Miley sudah bulat akan bertemu dengan adik perempuan ayahnya, yang saat ini menghandle sepenuhnya perusahaan WinJason. Dengan semua bukti yang telah ia dapatkan wanita itu tidak akan berani mengelak lagi."Miley, Tuan Muda Aland tidak mengizinkanmu ke sana! Itu yang diperintahkan Tuan Muda Aland tadi kepadaku!" "Jangan mengada-ada ya! Aland tidak ada mengatakan seperti itu tadi!" Miley yang tersulut kesal itu mengeluarkan berkas-berkas perusahaan WinJason dari dalam tasnya. "Ini! Aku sudah mendapatkan semua berkas yang ku perlukan untuk mengambil alih perusahaan WinJason! Sekarang tugasmu hanya mengantarku ke sana, Theo!"Tapi Theo tetap saja tidak mau mengantarnya ke sana.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status