Share

16. Keras Kepala

"Apa Ayah lupa? Dia pergi dari rumah juga karena Ayah mengusirnya." Dina menjelaskan sesuai kenyataan yang ada.

"Aku belum bisa memaafkannya, Bu. Dia sudah membuat keluarga kita malu. Bahkan, aib tentang dia masih terus tersebar dan menjadi gosip para tetangga. Meskipun dia sudah tidak ada di rumah ini lagi. Pekerjaanku juga terhambat karena terlalu memikirkannya." Mark menjelaskan rasa sakit hati pada putrinya.

"Kenapa Ayah tidak berusaha untuk memaafkan kesalahan Yuliani. Mau bagaimanapun jalan hidupnya, dia masih tetap anak kita! Darah daging kita. Harusnya kita sebagai orang tua juga interopeksi diri. Kenapa dia bisa seperti ini? Semua sudah terjadi, Ayah. Seharusnya kita sebagai orang tua selalu ada di saat dia kesulitan seperti ini, bukan malah membuangnya!" Dina terus membujuk Mark agar bisa memaafkan kesalahan Yuliani.

Meskipun pria itu masih dalam pendiriannya, Dina tidak pernah berhenti mengomel, menasihati agar Yuliani mendapatkan restu. Wanita itu tidak bisa melihat sang A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status