"Osvard...."
Lagi-lagi Henry mengembuskan napas kasar. "Maaf semuanya, rekanku sedang menjawab telepon tadi. Lupakan dia."
Osvard menggaruk tengkuknya yang tak gatal, merasa bersalah karena merusak suasana. Lantas ia mematikan daya ponselnya.
Henry menggenggam pisau berlumuran darah korban yang telah dibungkus plastik bening oleh rekan Osvard, dan di sebelah tangannya lagi ia menggenggam plastik lainnya yang berisi sisa wine bekas korban. Indra penciumannya berusaha mengenali suatu zat lain yang mungkin tercampur di dalam wine tersebut—bisa jadi obat, racun, dan lainnya—tapi Henry kesulitan menganalisis tanpa alat bantu di lab-nya.
"Laki-laki ini meninggal sekitar pukul 12.46 yang artinya beberapa menit setelah dia menenggak minumannya dia langsung meninggal," duga Henry. "Sebaiknya aku harus ke rumah sakit untuk memeriksa minuman ini. Osvard, berikan aku wine yang sama dari cangkir lain."
Osvard memberikan satu plastik wine lagi untuk Henry teliti.
"Jaga semuanya untukku, Osvard. Aku akan kembali dalam tiga puluh menit saja."
"Siap, tuan muda Littlejohn." Osvard melempar kunci mobil polisinya pada Henry untuk kendaraannya ke rumah sakit.
Brak!
"Mr. Littlejohn?!" kaget Kinsey.
Rekan kerjanya di laboratorium itu terkejut hingga bola matanya melebar. Kinsey yang sedang mencampurkan sebuah cairan entah apa namanya hampir saja menumpahkan seluruh isinya.
"Bukankah kau masih cuti sampai minggu depan, Tuan?" herannya. Wanita 25 tahun itu menyadari raut gelisah dari atasannya itu dan sebisa mungkin ia tidak menanyakan hal apa pun.
"Bantu aku memeriksa dua cairan ini," pinta Henry mutlak.
"Eh, dua sample wine?"
Dua tangan yang terbungkus sarung tangan karet itu lantas mengambil alih dua kantung wine.
"Ada pembunuhan di acara pernikahan teman universitasku," gumam Henry datar.
Mata Kinsey melebar, kali ini jantungnya lebih berpacu dibanding kedatangan Henry yang mengejutkannya.
"Akan kulakukan!" ucapnya lantang.
20 menit kemudian Henry dan Kinsey tidak menemukan zat aneh apa pun di dalam kedua sample tersebut.
"Kita sudah memeriksanya tiga kali, Mr. Littlejohn. Ini sudah pasti pembunuhan."
Henry kembali mengingat-ingat setiap patah kata alibi para tersangka. Tidak ada bukti kuat untuk menjadikan salah satu dari mereka pelakunya.
"Minuman mahal ini tidak mungkin mematikan jika dikonsumsi baik sedikit maupun banyak, paling tidak hanya akan merusak tubuh sebab kadar alkoholnya yang sangat tinggi."
Henry tertegun sejenak. Ia mencoba memutar otak.
"Kinsey kau jenius!" teriaknya.
"Tunggu, apa?" Kinsey merona sekaligus kebingungan.
"Aku akan kembali ke acara pernikahan. Terima kasih sebelumnya, Kinsey!"
Kinsey mengangkat bahunya lalu kembali pada pekerjaannya tanpa ingin ikut campur lagi.
----
"Osvard!"
"Cepat sekali kau kembali."
Henry mencari-cari jasad korban. "Biarkan aku memeriksanya sekali lagi. Oh, dan tolong panggilkan sepasang pengantin itu kemari."
"Hey, ada apa sebenarnya? Kau sudah tahu apa yang terjadi?"
"Panggilkan dulu saja mereka."
Henry hilir mudik di sekitar jasad korban, memeriksa secara mendetail. Lalu semua orang termasuk para tersangka dan pasangan pengantin sudah dikumpulkan kembali.
"Nah, baiklah. Aku menyatakan bahwa kasus ini adalah kasus pembunuhan yang tak disengaja atau bunuh diri!"
Semua orang ternganga.
"Biar kutanya lebih dulu padamu, Nyonya Dove. Apa kau mengenali korban?"
Si pengantin wanita terdiam.
"Aku mendapat kabar kalau korban yang bernama Mr. Terry ini tidak ada di daftar tamu. Tapi wajahmu mengatakan kau mengenalnya, dan terkejut hingga berkaca-kaca ketika pertama kali melihat jasadnya. Tolong jawab aku, Nyonya Dove."
Bibir Dove bergetar, "Dia... dia mantan kekasihku."
Lagi-lagi orang-orang tercengang sementara Henry tersenyum puas karena teorinya benar.
"Mr. Terry datang diam-diam ke acara ini, menunggu di tempat paling sepi untuk melancarkan aksinya, membunuhmu."
Dove melotot.
"Tapi naas rencananya gagal. Kira-kira pada pukul 12.40 Mr. Henry ditawarkan wine oleh pelayan dan menurut teoriku Mr. Terry memiliki toleransi alkohol yang buruk sehingga ia mabuk dalam hitungan menit. Mr. Terry menyembunyikan pisau di dalam jasnya, lebih tepatnya di punggungnya karena kemejanya sedikit terangkat dan berantakan di bagian belakangnya. Dan ketika Mr. Terry ingin melancarkan aksinya kakinya tersandung kabel lampu yang sedang diperbaiki oleh Mr. Matthew sehingga ia tersandung ke belakang dan pisaunya menusuk dirinya sendiri."
Semuanya mendengarkan penjelasan menurut Henry tentang kronologisnya.
Dove menangis tersedu-sedu. Wanita itu juga membenarkan pasal korban yang memiliki toleransi alkohol buruk karena wanita itu amat sangat mengenalnya dulu.
Henry juga memberikan bukti terakhir: kabel bekas korban tersandung. Kabel di sekitar korban melengkung dipastikan karena terbawa oleh kaki sedangkan kabel yang lain rapi dan lurus.
Setelahnya Henry dan Osvard pergi ke kantor polisi untuk membereskan kasus. Clare pulang lebih dulu dengan Goyle yang menjemput.
"Satu lagi pekerjaan keren selesai." Osvard memuji Henry secara tidak langsung.
Henry tertawa kecil. Pandangannya teralihkan pada rekan Osvard yang bernama Dale.
"Siapa gadis yang sedang memaki-maki Dale itu?" tanya Henry penasaran.
Osvard ikut mengalihkan pandang. "Misato Edogawa. Seorang detektif juga. Sudah berkali-kali dia datang kemari dan berdebat dengan Dale. Aku tidak ingin ikut campur."
Henry yang pada dasarnya penasaran akut dan suka ikut campur tanpa pikir panjang menghampiri keduanya.
"Selamat sore semuanya! Sepertinya ada masalah menarik di sini?"
Misato Edogawa. Gadis Asia itu memicing ke arahnya.
"Tidak usah ikut campur, Dokter." Misa berucap dingin.Perkataan gadis itu membuat Henry baru menyadari kalau jas labnya belum dilepas setelah ia ke rumah sakit tadi. Sekarang ia tampak seperti seorang dokter sejati."Hey, Nyonya. Tuan Littlejohn ini juga seorang detektif. Kau tidak mengenalnya?" ujar Dale dengan nada malas.Misa berjengit, lantas ia membenarkan posisi berdirinya yang terlihat agak sombong dan tidak sopan. Misa berdeham kencang seraya melirik tajam Henry yang kikuk. Sebetulnya Misa mengetahui siapa itu Henry Littlejohn tetapi ia pikir Henry Littlejohn ini hanyalah seorang detektif baru yang ketenarannya langsung melejit tinggi setelah menuntaskan kasus pertamanya dua tahun silam. Dan sebetulnya juga, Misa amat membencinya karena banyak orang-orang yan
Misa berteriak ketika mendapati Henry muncul; menempel pada kaca mobilnya secara gaib."Kau!"Henry melambaikan tangannya dari luar kaca mobil. Memberikan isyarat pada Misa untuk menurunkan kaca mobilnya. Dan dengan amat sangat terpaksa Misa menurunkannya."Bicaralah cepat! Aku tidak tahan melihat wajah busukmu itu lebih lama lagi.""Astaga, kau memang pandai memuji. Tolong turunkan sedikit lagi agar suaraku dapat terdengar jelas," Henry meminta tapi tak langsung dikabulkan. Gadis Asia itu malah menggertaknya."Aku tidak tuli, bodoh."Henry tertawa. "Buka dulu sedikit...."Dengan enggan Misa menurunkan lagi kacanya, hanya sedikit. Sedetik kemudian, tangan kurus Henry masuk dan bergerak lihai mencoba untuk membuka kunci pintu mobil dari dalam. Sebelum Misa memaki, Henry telah berhasil membuka pintu mobil Misa dan duduk di kursi penumpang."Gila! Aku bisa gila!""Tenanglah, kau tidak akan terlalu gila selama aku ada di dek
Henry mengajak Arlo untuk membantunya di kasus ini. Pada awalnya Arlo menolak mentah-mentah setelah mengetahui kalau misi yang diberikan hanyalah tantangan dari seseorang yang baru ditemuinya dalam kurun satu hari atau bahkan belum genap sehari. Akan tetapi, Arlo lebih tidak tahan berdebat dan berurusan dengan Henry mode manja seperti bayi besar. Dan berakhirlah mereka berdua di sini, di Tothill Street, salah satu kantor polisi pusat di Westminster. Nama Arlo Martinez cukup terkenal karena telah beberapa kali menyelesaikan suatu kasus bersama Henry. Pekerjaan tetap Arlo adalah sebagai wartawan, karena itulah Henry sangat membutuhkan Arlo untuk bekerja bersamanya sebagai partner detektif."Ke mana kau saat hari pernikahan?" Henry menyela percakapan Arlo dan Osvard.Arlo yang merasa ditanya lantas menjawab. "Aku terserang flu waktu itu. Tapi aku sudah mengirim hadiah pernikahannya, tenang saja.""Ada kasus saat acara pernikahan—""Ak
Destinasi selanjutnya versi terbaru adalah Belgrave Road, tempat apartemen Wood berada. Misa dan Henry sepakat untuk menelusuri dalam dan luar tempat tersebut, dan mengubah Millbank di opsi terakhir.Setelah berunding selama satu jam, mereka berhasil membagi-bagi tugas: Arlo, Henry, dan Misa bertugas untuk memata-matai secara langsung dan berakting, Osvard bagian pengawasan jarak dekat, Edith ditugaskan untuk mengawas secara tidak langsung dengan kemampuan meretasnya. Dale, dia tetap berjaga di kantor polisi, bagaimanapun juga Dale adalah pengurus penting yang memiliki banyak klien di kantor polisi, mereka tidak bisa memaksa."Apa yang biasanya orang-orang kaya itu lakukan di waktu seperti ini? Bersiap untuk berpesta?" celoteh Henry. Ia menengadahkan wajahnya ketika melihat bangunan tinggi itu."Aku pernah beberapa kali kemari untuk kepentingan kerja. Dalamnya bagaikan negeri dongeng," sambung Arlo yang duduk bersebelahan dengan Henry.M
Gemercik air yang keluar dari keran wastafel mematahkan keheningan. Umum diketahui bahwa suara air itu merelaksasikan. Henry mengerutkan kening, mencoba untuk lebih tenang. Selain agar tidak dicurigai, alasan Henry menyalakan keran adalah untuk meredakan rasa gelisahnya.Akan tetapi, sumber dari kegelisahannya tak kunjung muncul."Ayolah, Misa....""Aku baik-baik saja."Batu besar yang menimpanya seolah-olah berubah wujud menjadi dedaunan kering yang begitu ringannya tersapu embusan angin. Dalam hati Henry mengucapkan syukur."Apa kau baik-baik saja?" Henry memastikan."Sudah kubilang aku baik-baik saja."Henry mengembuskan napasnya berat. "Katakan, siapa orang itu?" tanya Henry."Orang itu ternyata—tunggu, di mana rekan sandiwaramu?"Bak tersambar petir Henry terdiam sambil mengutuk dalam hati. "Kau terlihat peduli sek
"Mengapa kau tidak menjawab panggilanku tadi?" Misa bertanya pada Osvard dengan nada kesal."Benda milikku ini tiba-tiba saja tidak dapat berfungsi, bahkan sampai sekarang. Aku sudah mencoba memperbaikinya, coba lihatlah sendiri," ucap Osvard sambil melempar in-ear-nya pada Misa.Saat Misa memeriksanya, ia tidak menemukan kerusakan apa pun, jadi ia coba untuk menggunakannya. Ajaibnya benda itu langsung berfungsi kembali dengan baik. Misa melemparkannya lagi pada Osvard, "Bilang saja kau tidak bisa menggunakannya, Kakek.""Hey?!" jengkelnya.Petang itu juga mereka melanjutkan misi menuju tempat yang mereka jadikan opsi terakhir: Millbank.Arlo sedikit tenang selam
Hanya Henry yang dapat terbebas dari jerat benang kusut. Meskipun rencana kali ini terbilang cukup tergesa-gesa tanpa adanya musyawarah bersama anggota lainnya, namun Henry sangat yakin dengan apa yang diputuskannya saat ini. Dan yang harus ia lakukan selanjutnya adalah: bagaimana ia membuktikan premisnya kepada yang lain. Akan tetapi, tidak ada bukti yang dapat meyakinkan mereka selain teorinya sendiri.Dari ujung matanya Henry melihat Misa dengan ekspresi wajahnya seperti seekor landak yang siap menyerang musuh dengan durinya. Gadis itu pasti semakin membencinya sekarang."Mobil itu memiliki satu tujuan dengan kita. Jangan khawatir." Henry membuka suara.Misa merajut alis, tangannya ia silangkan di dada."Apa yang
Ponsoby Place merupakan salah satu tempat di Millbank, Westminster yang sama ramainya dengan tempat lain, namun Logan dan Caroline Brown dengan mudahnya bersembunyi di balik ribuan subjek yang ada. Hal ini membuktikan bahwa relasi mereka begitu luas tidak hanya di karier cemerlang mereka saat ini tapi juga di dalam dunia bawah.Henry memata-matai kediaman nan megah tersebut dengan saksama."Mereka mengherankan. Sungguh mengherankan. Sudah sangat kaya dan sukses, tapi masih saja mencebur ke kegelapan. Apa mereka tidak sadar dengan akibatnya?" celoteh Arlo."Bagaimana kita harus menggambarkan mereka? Tamak? Licik? Picik?" kata Henry."Sampah," gumam Misa."Begitulah ciri-ciri manusia." Osvard menimpali.Kalimat Osvard seperti sebuah panah tak kasat mata yang menancap sempurna di relung hati. Henry terkekeh kemudian."Kau benar, Osvard."Bagaimana juga, mereka semua adalah manusia yang tidak akan pernah merasa pu