Share

Bab 70

last update Last Updated: 2025-12-14 09:00:25

Serina memilih diam duduk di sofa sembari menunggu Damar keluar dari kamar. Serina sama sekali tak berani untuk masuk lagi ke kamar pribadi Damar. Rasanya jantung Serina masih berdebar kuat memikirkan perasaannya sendiri.

Namun, tak lama kemudian Damar akhirnya keluar dari kamar tersebut dan menatap Serina yang duduk di sofa.

“Ayo pulang! Ini sudah larut,” ajak Damar yang langsung membereskan mejanya dengan cepat.

Karena terlalu pusing dengan perasaan nya, Damar sampai tidak ingat waktu. Damar terlalu enggan untuk keluar tadi dan memilih untuk menenangkan dirinya di kamar. Sampai-sampai, ia membiarkan Serina sendirian di ruangannya.

“Ayo! Kenapa masih duduk disitu?” sentak Damar.

“I-iya, Mas,” jawab Serina tergagap.

Serina seketika bangkit dari sofa dan berlari mengekori Damar. Serina menjaga jarak aman dan tetap berjalan di belakang Damar. Dari belakang, tubuh Damar tampak sangat keren sekali. Tinggi menjulang dengan tubuh yang kekar namun pas dengan porsinya. Bahkan,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Tetangga Mesumku, Ternyata Dosenku!   Bab 87

    Serina melepaskan pelukannya lebih dulu. Sungguh, ia sangat bahagia sekali sampai tak bisa mengendalikan diri untuk tidak memeluk Damar. Serina sebenarnya tak tahu, apakah Damar melakukan ini semua dengan tulus atau atas dasar janjinya saja. Tapi, setidaknya ini sudah cukup membuat Serina senang karena sikap Damar yang perlahan mulai berubah. “Maaf, Mas. Aku tidak sengaja tadi,” ucap Serina penuh dengan kecanggungan. Serina selipkan helaian rambutnya yang bertebrangan tersapu oleh angin laut yang cukup kencang. “Tidak apa. Terkadang, orang mengungkapkan ekspresinya dengan cara yang berbeda-beda.” Jawaban dari Damar setidaknya tidak menyudutkan Serina. “Ehmmm, terus apa yang akan kita lakukan disini? Disini tak ada siapapun.” “Ada kejutan lain tentunya. Apa menurutmu aku hanya mengajakmu ke pulau kosong yang tidak ada apa-apanya?” Serina mengedarkan pandangannya. “Memang tidak ada apa-apa disini.” “Sudahlah, ayo ikut denganku.” Damar meraih tangan Serina lalu menggenggamnya.

  • Tetangga Mesumku, Ternyata Dosenku!   Bab 86

    Satu minggu hampir usai. Serina dan Damar akan menikmati liburan terakhirnya karena besok mereka harus kembali ke Jakarta. Sikap Damar pun semakin perhatian dan baik kepada Serina. Damar seolah menepati janjinya untuk membuat Serina merasakan menjadi seorang isteri yang sesungguhnya. Dan tentunya, hal itu disambut baik oleh Serina. Mengingat, ia juga sangat menikmati perlakuan manis Damar. Dan tentunya, tujuan awal mereka tetap berjalan. Mereka berhubungan intens untuk segera mendapatkan momongan. Pagi sekali, Damar telah bangun namun Serina masih terlelap di atas kasur dengan bergelung selimut. Serina sepertinya lelah karena melayani Damar semalam. Dan tentu saja, Damar memaklumi hal itu. Damar yang baru saja selesai mandi, di kejutkan dengan suara bel kamarnya. Damar bur-buru membuka pintu. Mungkin saja, itu pegawai resort yang ingin mengantarkan sarapan untuk Damar dan Serina. “Halo, Pak Damar.” sapa seorang pria berkacamata yang tak lain adalah manajer dari resort ini. Da

  • Tetangga Mesumku, Ternyata Dosenku!   Bab 85

    Serina tertegun mendengar ucapan dari Damar, namun ada kebahagiaan tersendiri yang ia rasakan. Sungguh, tak pernah terbayangkan sebelumnya jika Damar akan menyetujui permintaannya. Padahal, Serina kemarin hanya asal bicara saja dan tak berharap apapun dari permintaannya itu. “Kenapa? Kelihatannya kamu tidak suka dengan perhatianku?” “Suka kok,” jawab Serina dengan cepat. Tentunya, Serina tak akan melewatkan momen ini. Ia harus memanfaatkannya untuk menarik hati Damar. “Kalau begitu, ayo sarapan. Setelah ini, aku akan mengajakmu jalan-jalan.” Wajah Serina berubah sumringah. Sungguh, Serina tak pernah seperti ini sebelumnya. Senyumnya terus mengembang sampai giginya terasa kering. “Jalan-jalan kemana?” “Kulineran.” “Ah, kalau begitu aku tidak akan makan banyak. Biar nanti perutku muat.” Damar menyunggingkan senyunya lalu mengelus kepala Serina. Damar sudah memikirkan ini semalaman dan dengan berat hati akhirnya Damar mengambil keputusan ini. Anggaplah, ini sebagai tebusan ra

  • Tetangga Mesumku, Ternyata Dosenku!   Bab 84

    Damar terus terngiang-ngiang ucapan Serina. Kini, wanita bermata cantik itu telah terlelap dan Damar hanya bisa menatap Serina dari sofa. Damar menyesap cerutunya dan menerbangkan asap rokoknya ke udara. Sungguh, Damar tak pernah terpikirkan jika Serina akan meminta itu padanya. Damar tahu, jika sikap Damar selama ini terkesan cuek dan tak perhatian kepada Serina. Bahkan, Damar cenderung terus memarahi Serina sebab Damar mencoba menjaga dirinya agar tak melibatkan hatinya dalam hubungan yang sementara ini. Bagi Damar, hatinya hanya milik Hanna dan tak boleh ada wanita lain yang boleh memilikinya. Mungkin, damar terdengar gila karena Hanna sudah tiada. “Kenapa kamu meminta sesuatu yang sangat sulit untuk aku lakukan, Serina?” gumam Damar. Damar mematikan cerutunya dan membuangnya ke asbak. Dan setelahnya, Damar merebahkan dirinya di sofa dan memilih memejamkan matanya. Dan malam berlalu sangat cepat. Sang rembulan berganti dengan sang surya yang bersinar dengan terang. Tubuh

  • Tetangga Mesumku, Ternyata Dosenku!   Bab 83

    Air mata Serina mengalir dengan deras ketika Damar memperlakukannya dengan cukup kasar kali ini. Jika biasanya, Damar memperlakukan begitu halus, kini sedikit berbeda. Dan itu cukup membuat Serina kesakitan tentunya. Bahkan, ketika Serina meminta berhenti Damar tak mempedulikannya. Damar seperti kerasukan setan, bahkan tatapan matanya begitu tajam dan bengis. Serina seperti melihat Damar dalam wujud yang berbeda dan itu membuat Serina takut tentunya. Isakan suara yang keluar dari mulut Serina, akhirnya terdengar oleh Damar yang semula tengah tidur. Belitan Damar yang kuat perlahan mengendur disusul dengan kelopak mata Damar yang terbuka. Posisi Serina yang memunggungi Damar membuat Serina bisa menumpahkan air matanya. Hingga tanpa Serina sadari, jika suara isakan kecilnya itu membuat Damar terbangun. Damar terdiam sejenak dan menatap punggung Serina. Damar sadar jika perlakuannya sedikit kasar kepada Serina. Damar tentunya tak sadar sebab Damar tersulut emosi setelah mendengar u

  • Tetangga Mesumku, Ternyata Dosenku!   Bab 82

    Serina sampai tersedak ludahnya sendiri ketika mendengar ucapan dari Damar. Sungguh, Damar ini adalah orang yang penuh dengan kejutan. Padahal, kemarin Damar mengacuhkan dan mengabaikannya dan sekarang pria ini berubah bringas sekali. Oh , rasanya Serina malu sekali sekarang. Menyesal sekali rasanya, Serina membuat permainan ini. Padahal, niat Serina ingin meminta apapun kepada Damar karena ia sudah percaya diri akan menang. Eh, ternyata malah keadaan berbalik dan membuat Damar berkuasa. “Cih.... Wajahmu merah sekali seperti tomat,” sindir Damar yang kemudian ikut menikmati camilan itu. Serina buru-buru membuang muka dan melihat wajahnya dari layar ponselnya. Sungguh, Serina malu sekali sekarang. Ia pasti terlihat semakin bodoh di depan Damar. Setelah menghabiskan waktu cukup lama di pantai, mereka akhirnya memutuskan untuk kembali ke resort. Namun, sebelum itu Damar mampir ke sebuah toko ponsel yang ia lalui. “Tunggu disini,” pinta Damar. “Kamu mau apa , Mas?” Damar mengab

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status