Share

Pipa Bocor

"Emang sebagus apa akhlak Mbak Nana sampai disandingin sama Aisyah?" ketus Siska.

Ya Allah, masih jawab juga!

"Walaupun istriku enggak semulia Aisyah, seenggaknya dia enggak pernah ngurusin urusan orang lain. Apalagi sampai nyakitin perasaannya!" ketus Mas Adrian. "Kamu pikir Nana enggak sakit hati kamu ungkit-ungkit masalah dia belun hamil?" geram Mas Adrian.

"Ya aku, kan, cuma ngomong biasa aja," kilah Siska.

"Udah, udah, Yan! Enggak baik sama tetangga begitu!" lerai ibu mertua.

"Mbak Siska, maaf, kami mau keluar sekarang." Aku mengusirnya dengan halus. Karena orang baru di sini, aku tak mau bersikap terlalu frontal. Aku juga belum tahu watak orang-orang di sini seperti apa. Salah langkah, malah bisa-bisa aku yang dimusuhi semua orang.

"Iya, deh, silahkan! Yang bawa-bawa anakku ke sini juga bukan aku!" ketus Siska kemudian pergi dengan wajah kesal sembari menggendong anaknya.

Aku menghela napas panjang setelah mendengar suara pintu depan ditutup. Kemudian duduk di sofa.

"Bu, besok-b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status