Share

Salah Paham

Mas Adrian menyetujui rencanaku untuk memberi pelajaran pada Siska. Semoga dengan apa yang nanti aku lakukan, bisa membuat perempuan itu jera.

"Kamu harus janji, loh, Mbem, enggak boleh cemburu! Kalau kamu ribut sendiri, aku enggak mau," ucap Mas Adrian.

"Iya, yang penting kamu turuti aku."

Kemudian kubalas pesan dari Siska, seolah-olah Mas Adrian yang membalasnya.

[Iya, Bu.]

Tak berselang lama Siska membalas.

[Jadi Mas terima tawaran makan dariku? Tapi, Mas jangan panggil aku bu terus, dong!]

[Iya.] balasku.

[Wah, senang banget aku, Mas. Makasih, ya. Mas benar-benar baik. Mas adalah laki-laki terbaik yang pernah aku temui.]

Aku menatap balasan dari Siska tanpa bisa berkata-kata.

Ya Allah, gini banget ini perempuan!

"Kenapa, Mbem?" tanya Mas Adrian.

Mungkin dia bingung melihat ekspresiku setelah membaca pesan dari Siska. Segera saja kutunjukkan pesan itu padanya.

Di luar dugaan, Mas Adrian malah terbahak-bahak.

"Apanya yang lucu?" tanyaku sembari menatapnya aneh.

"Hahahaha. Ada, ya, M
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status