Share

Semakin Gila

"Mbak, maaf, aku enggak tahu-menahu sama masalahmu!" ucapku tegas. "Kalau kamu punya masalah dengan suamimu, selesaikan baik-baik! Enggak mungkin Mas Guntur sampai pergi kalau kamu enggak keterlaluan!"

"Sok tahu sekali kamu Na!" seru Siska tampak tak terima. Ia bahkan langsung memanggilku dengan nama. "Kami bertengkar gara-gara mulutmu yang ember!"

"Oh, ya? Emang Mas Guntur bilang apa?" tantangku.

Siska tampak gelagapan beberapa saat kemudian ia kembali berkata, "Kalau kamu enggak bilang apa-apa sama dia, kenapa kalian datang sama-sama?"

"Kamu tahu enggak kalau di luar jam kerja suamimu jadi ojol?" tanyaku.

Siska tampak tercengang. Entah ia tidak tahu atau dia malu suaminya diketahui orang lain kalau melakukan pekerjaan sambilan.

"Aku pesan ojol dan yang terima orderanku suamimu," lanjutku.

Siska seperti kaget. Ia bahkan sampai terdiam beberapa saat.

"Terus dia bilang apa?" tanya Siska lagi. Kini nada bicaranya melemah. Tak ketus seperti tadi.

"Dia bilang kamu pelakor dalam rumah tang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status