Share

5. Kita Mulai Permainannya

Alexa pergi meninggalkan Yaron dan langsung menaiki mobilnya, harapannya saat ini. Alexa tidak ingin Yaron mengganggunya lagi, apapun itu alasannya terkecuali kalau Yaron mau membersihkan dulu namanya yang sudah tercoreng menjadi sang pho yang antogonis. Mungkin Alexa akan berbaik hati untuk menuruti kemauannya atau paling tidak dia akan siap untuk mengikuti permainan Yaron, kalau perlu Alexa akan membuat Yaron jatuh cinta kepadanya.

Selama dua hari ini, kehidupan Alexa jauh lebih indah setelah Yaron tidak memunculkan lagi wajahnya dihadapan Alexa dan itu yang membuat Alexa bersemangat lagi untuk melanjutkan permainan cintanya dan menyelesaikan target yang begitu menggemaskan. Alexa duduk dengan tenang di taman sambil melihat-lihat sosial media miliknya dan mencari tahu keberadaan Irvin untuk sore nanti. Garis bibir Alexa tergambar dengan jelas nan indah di wajah cantiknya saat melihat beberapa foto yang menampakan visualisasi sosok Irvin yang begitu imut dan cool. Ia terpana dengan tergetnya saat ini.

“Oh shit, imut banget.” Alexa tersenyum sangat manis sambil melihat salah satu gambar Irvin yang seakan sedang menatapnya dengan senyum manis.

“Siapa?”

Alexa langsung melihat sosok itu dengan malas, “Irvin Adrian.”

“Datang lagi ... ada apa? Padahal kalau boleh jujur, aku senang kamu ngejauh,” sambung Alexa dengan wajah songong saat melihat ke arah Yaron yang sedang berdiri di depannya.

“Ikut aku.” Yaron langsung menarik tangan Alexa dan membawanya ke lapangan.

“Ron, apaan sih. Lepasin!” Mata Alexa langsung tertuju ke banyaknya mata yang kini sedang melihat ke arah mereka berdua.

“Ron, kenapa banyak orang? Jangan ngelakuin hal yang gila,” bisik Alexa.

“Disini, aku mau ngejelasin tentang gosip yang sedang beredar yaitu tentang Alexa yang katanya jadi orang ketiga di dalam hubungan aku sama Nori.” Perkataan Yaron membuat semua siswa yang ada di lapangan langsung diam dan terpokus ke arahnya.

“Aku gak akan ngejelasin panjang lebar. Intinya, Alexa bukan orang ketiga dalam hubungan kami dan Alexa gak seburuk yang kalian pikirkan. Kalian cuma tahu ceritanya sebait dan gak akan pernah tahu ceritanya secara keseluruhan. Jadi jangan menjudge, menfitnah, dan membuat cerita seenaknya. Kalau telinga aku sampai mendengar ada yang menfitnah dan menjelek-jelekan Alexa lagi jangan harap kalian bisa hidup tenang. Paham?”

Alexa mendengar ucapan Yaron tidak percaya dan tentunya Alexa hanya tersenyum, bukan tersenyum manis melainkan meremehkan. Tapi dibalik itu semua, di dalam batinnya, ia bertepuk tangan atas keberanian Yaron yang telah menjadi pahlawan kesiangannya. “Terima kasih sudah mencopy kata-kata mutiara aku,” bisik Alexa tersenyum sambil menepuk pundak Yaron.

Yaron hanya menatap Alexa datar, “Satu lagi, yang harus kalian tahu. Cinta akan datang kapan, dimana dan bisa kepada siapa saja. Jadi, jangan heran kalau aku cinta sama Alexa tanpa alasan dan tanpa karena. Kalian juga pasti pernah merasakan jatuh cinta kepada orang di waktu yang tidak tepat, dan itu yang sedang terjadi sekarang. Seorang Yaron Yutaka juga manusia biasa dan wajar saja jika dia jatuh cinta kepada Alexa Sofiavette.”

Kini, mata Alexa benar-benar terbuka dengan sempurna saat mendengar kalimat yang telah diucapkan Yaron, jujur saja pasti sekarang banyak cewek yang sedang salting dan melting gara-gara mendengar ucapan Yaron yang begitu sangat romantis. Cewek mana yang tidak baper diperlakukan seperti itu, seorang Alexa saja sedikit terketuk hatinya. Tapi di satu sisi lain, Alexa ingin mendorong Yaron karena bisa-bisanya ia berani mengungkapkan perasaannya di hadapan banyak orang, tidak tahukah itu akan menyebabkan diagram permainan cintanya semakin menurun.

Yaron menarik tangan Alexa untuk menjauh dari area lapangan dan menjauh dari lautan siswa-siswa yang baper mendengar perkataan dia yang terakhir dan berharap cewek-cewek itu ada di posisi Alexa. Tapi ada sedikitnya yang sadar bahwa itu akan terjadi pada orang yang “goodlooking” saja.

“Jujur, aku terpana dan terima kasih,” ucap Alexa tersenyum saat sudah duduk kembali di taman.

“Jadi, apa yang harus aku lakukan?” tanya Alexa yang membuat Yaron melihatnya dengan datar dan hanya diam saja.

“Ahh aku tahu, kamu mau aku bersikap manis seperti cowok-cowok yang aku deketinkan? Oke.” ucap Alexa menjawab pertanyaan sendiri.

“Kita mulai permainannya dari hari besok. Btw, tadi aktingnya bagus,” sambung Alexa sambil pergi meninggalkan Yaron yang hanya mengerutkan keningnya karena bingung apa yang diucapkan oleh Alexa.

“Alexa ...!” teriak Nazwa yang menghentikan langkah kaki Alexa.

Alexa menatap Nazwa yang sedang berlari ke arahnya, “Ada apa?” tanya Alexa.

“Hubungan kamu sama Yaron, gimana?” tanya Nazwa antusias.

Alexa mengerutkan keningnya, “Gimana apanya?”

“Hubungan kalian, pacaran?”

“Sumpah tadi Yaron sweet banget waktu di lapang. Jadi suka sama sikap Yaron yang sekarang, dingin tapi perhatian walaupun yang dulu juga imut dan lumayan sedikit ramah. Tapi yang sekarang lebih menarik dan menantang, iya enggak?” lanjut Nazwa.

“Ambil aja kalau mau,  dia ngomong gitu karena ada maunya kali.”

“Serius?” tanya Nazwa yang hanya dijawab anggukan oleh Alexa.

“Jadi gimana?” tanya Nazwa lagi.

“Tadinya malas berhubungan sama Yaron, tapi karena tadi di lapang sebelum akting dia udah ngejelasin yang sebenarnya dan sedikitlah lumayan membersihkan nama baik seorang Alexa. Jadi  Alexa ini dengan baik hati dan dengan susah payah mengubur egonya dalam-dalam untuk membantunya dan berakting seakan-akan kita ada hubungan.”

“Terus waktu itu penah ngobrol sih sama diri sendiri gak tahu termasuk janji atau apa. Jadi, kalau Yaron mau membersihkan nama baik seorang Alexa. Aku mau bantu dia, kalau perlu aku mau buat dia jatuh cinta sekalian supaya terjebak dalam permainannya.” Alexa tertawa geli sambil ngakak saat mengatakan itu.

“Bisa-bisanya,” ucap Nazwa menggelengkan kepala.

Angin yang berbisik sendu seakan menamani langkah kaki Alexa untuk mengelilingi taman, rambut yang diikat seperti kucir kuda seakan menolak untuk di belai oleh angin, tapi tidak apa. Seperti halnya Alexa saat ini, jika rambut tidak ingin di belai oleh angin maka angin akan berusaha dan melakukan semaksimal mungkin memberikan kesejukan di daerah wajahnya terlebih dahulu. Nanti setelah waktunya tepat dia akan menaklukan kembali sang rambut.

Alexa mendapatkan info bahwa setiap sore, Irvin akan berada di taman untuk berolahraga, makanya sekarang Alexa memakai pakaian olahraga dengan warna hitam dan abu sambil melilitkan handuk kecil di lehernya yang berwarna biru. Tidak lupa Alexa juga memakai eartphone untuk menambah suasana supaya bersemangat saat ia berolahrga.

Alexa duduk di bawah sebuah pohon untuk beristirahat karena telah lari mengelilingi taman sambil mencari sosok Irvin. Bukan irvin yang dia temukan melainkan efek samping selain tubuhnya sehat ternyata bisa menyebabkan kelelahan karena sudah mengejar seseorang yang bahkan orang itu saja tidak meminta untuk mengejar. Sungguh mengenaskan.

“Pasti cape ... minum?” Orang itu langsung menyodorkan botol minum ke arah Alexa dan langsung duduk di sampingnya.

Alexa tersenyum manis saat melihat orang itu duduk di sampingnya, teryata dia tidak perlu mencari karena yang dia tunggu sudah ada di sampingnya sekarang. “Makasih.”

Sesaat semuanya hening, Alexa maupun Irvin hanya sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. “Udah sejak kapan berolahraga disini?” tanya Alexa membuka percakapan.

“Kok tahu aku sering olahraga disini?”

Alexa tertawa ringan, “Aku cuma nebak aja sih, soalnya kamu pakai baju olahraga terus waktu itu juga lagi olahragakan ketemunya.”

Irvin menganggukan kepalanya, “Belum lama, sekitar empat bulanan.”

“Nanti kalau udah tujuh bulan kabarin ya, aku mau bantu-bantu masak,” canda Alexa yang membuat Irvin tersenyum kecil. “Emangnya aku hamil.”

Alexa langsung tersenyum saat mendengar perkataan Irvin dan tentunya dia tersenyum karena melihat senyuman Irvin yang sangat manis. “Tumben senyum,” ucap Alexa yang langsung membuat Irvin kaku seketika.

“Gak usah kaku gitu, santai aja. mau kamu ngakak pun gak akan jadi masalah. Tapi jangan sendiri juga ketawanya nanti orang lain takut lagi, terus mikir yang macam-macam,” lanjut Alexa.

“Oh iya, Raysha gimana kabarnya?” tanya Alexa.

“Kabar dia baik.”

"Bagus deh kalau dia baik-baik aja. Ngomong-ngomong kenapa Raysha gak ikut olahraga sama kamu?"

Irvin menggelengkan kepalanya, "Satu yang aku tahu, dia sibuk."

“Oh gitu ya," ucap Alexa kaku.

"Duh lapar nih, mau ikut makan gak?” tawar Alexa mengalihkan pembicaraan karena menurut dia suasananya menjadi canggung.

“Aku tarik omonganku lagi deh. Makan yu? Kasian perut kamu jarang di kasih makan.” Alexa langsung menarik tangan Irvin dengan pelan sampai akhirnya langkah kaki diantara mereka sejajar namun tangan yang di genggam oleh Alexa belum dilepaskan sama sekali.

Saat sudah sampai di depan tempat makan, Alexa langsung menyadari bahwa daritadi ia belum melepaskan tangan Irvin. Ia langsung melepaskan tangan Irvin sambil meminta maaf karena lupa, Irvin hanya menganggukan kepalanya.

“Sekali lagi maaf banget, rambut kamu berantakan.” Alexa menaiki satu tangga karena untuk mensejajarkan tingginya dengan Irvin lalu membenarkan rambutnya dengan tangan Alexa yang lembut seperti sebuah belaian yang sangat manis dan hangat.

"Emangnya kamu gak pernah bawa sisir atau emang bukan tipe cowok yang peduli sama penampilan? Kamu emang udah ganteng sih dari bayi, jadi mau rambut kamu berantakan ataupun gak. Ya, akan tetap jadi cowok yang ganteng, gak akan pernah jelek."

"Nah udah rapih dan makin ganteng," sambung Alexa mengakhiri omelannya yang panjang kali lebar. Saat Alexa sedang melihat ke arah Irvin, mata mereka tidak sengaja saling bertemu yang menyebabkan Irvin langsung mengalihkan pandangannya.

“Makasih,” ucap Irvin salah tingkah.

"Sama-sama." Alexa menjawab dengan kobaran semangat dan greget saat melihat Irvin yang salah tingkah, begitu sangat manis.

Alexa memberikan kode untuk masuk ke tempat makannya, namun saat sedang mencari tempat duduk yang kosong. mata Alexa langsung tertuju ke pasangan kekasih yang sedang di mabuk asmara, saling bertukar makanan dan memasukan makanan ke mulut pasangannya. 

"Raysha," ucap Alexa pelan tapi tetap saja bisa di dengar oleh Irvin yang langsung membuatnya melihat pemandangan yang entah indah ataupun menyedihkan.

Alexa langsung melihat ke arah Irvin yang sedang menampilkan wajah yang murung, walaupun sepengetahuan Alexa, Irvin sudah tahu bahwa Raysha suka berselingkuh atau bahkan selalu kepergok sama dia. Tapi tetap saja Alexa bisa merasakan sakit hati yang di rasakan oleh Irvin, ia bisa tahu betapa nyesek hatinya apalagi harus melihat Raysha bermesraan dengan cowok lain. Di saat dia sedang bersama Alexa atau mungkin teman-temannya yang lain. Apa yang harus di jelaskan sama Irvin?

"Kita cari tempat lain aja yu." Alexa memegang dengan erat tangan Irvin sambil tersenyum dengan manis seakan memberikan kekuatan kepada Irvin.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status