Home / Romansa / The Alexa Game Of Love / 9. Curi-curi Pandang

Share

9. Curi-curi Pandang

Author: penanosiya
last update Last Updated: 2021-07-18 10:20:21

Yaron melepaskan tangan Alexa saat mendengarkan kata yang Alexa ucapkan, “Enggak.”

Alexa tersenyum miris melihat sikap Yaron yang langsung mengalihkan pandangannya dan langsung melanjutkan permainan pukul tikusnya. Alexa hanya berdiam diri sambil menunggu permainan Yaron selesai, ingin rasanya dia langsung pergi atau kabur meninggalkan Yaron sendiri. Sekarang Alexa sudah berada di batas kesabarannya.

“Aku cape, mau pulang!” ucap Alexa sambil melangkahkan kakinya saat Yaron baru selesai memainkan game pukul tikus.

Alexa seakan melupakan perjanjian yang dia sudah buat sendiri dan pertama kalinya menjadi orang yang tidak profesional. Bagaimana tidak, ia sudah muak dengan sikap dan kebohongan Yaron walaupun ia suka bermain tentang cinta tapi ini bukan permainan yang dia sukai.

Yaron langsung mengejar Alexa, saat dia sudah berada di samping Alexa dan menyamakan langkahnya, mereka hanya saling menutup rapat-rapat bibirnya seakan tidak ada niatan untuk membuka obrolan. Apalagi saat Yaron tahu Alexa sedang marah dan badmood begini. Setelah sampai di parkiran, Alexa berdiri dan sedang menunggu Yaron untuk naik ke sepeda motornya.

“Kenapa diam?” tanya Alexa karena dari tadi Yaron hanya diam saja.

“Kamu yang diam,” jawab Yaron menatap Alexa namun langsung memalingkan wajahnya saat mata mereka bertemu.

“Aku kecewa sama kamu, Ron. Apa susahnya sih bawa aku ke tempat yang selalu kamu sama Nori singgahi? Belum move on? Atau karena mau berusaha untuk menghindar? Atau mungkin kamu gak mau kalau aku jadi orang yang kamu bawa selain Nori.”

Yaron hanya diam membeku saat mendengar ucapan Alexa.

“Alasan kamu ada di sisi aku saat ini bukan karena kamu cinta sama aku, Ron. Kamu tahu kenapa aku bisa ngomong gitu? Karena tubuh kamu aja nolak Ron buat aku deketin, dari tadi aku sadar kamu gak nyaman saat aku peluk, saat aku genggam bahkan saat aku mencoba untuk natap mata kamu. Kamu sadar gak?  Mata kamu jalan kemana-mana seakan tidak suka aku tatap. Dan satu lagi yang harus kamu tahu, pupil mata kamu gak membesar saat lihat aku. Itu artinya kamu emang gak ada rasa sama aku.”

“Gini deh Ron, aku bisa jadi drama queen dan mengikuti permainan kamu, asal itu gak ada unsur pembohongan kayak gini. Kamu harus kasih tahu aku apa yang terjadi sampai kamu ngelakuin ini dan aku gak mau kamu ngaku-ngaku cinta bahkan so-soan larang inilah-itulah. Stop! Oke. Kamu pikirin baik-baik apa yang aku mau kalau kamu masih mau melanjutkan permainannya.”

“Aku pulang sendiri, aja,” sambung Alexa tidak lupa untuk memukul pelan punggung Yaron sebelum dia pergi.

Kini Alexa sudah berada di sebuah cafe, untuk makan malam terlebih dahulu dan tentu saja dia sendirian berbeda dengan sekelilingnya yang berpasang-pasangan. Sebenarnya Alexa ingin mengetest Irvin, apakah jika ia meminta bantuan untuk menjemputnya di cafe, Irvin akan menolaknya atau tidak. Tapi semua itu diurungkannya, saat Alexa melihat Raysha dengan cowok yang waktu itu dia lihat bersama Irvin.

“Raysha,” panggil Alexa sambil menghampiri Raysha dan cowoknya yang sedang makan malam.

Alexa tersenyum seperti menunjukan cewek yang polos, “Hai, udah lama ya nggak ketemu. Ini pacar kamu?” tanya Alexa sengaja memancing.

Raysha terlihat salah tingkah saat melihat Alexa bahkan mulutnya tidak mengeluarkan sepatah dua patah untuk menjawab pertanyaan Alexa.

“Irvin buat aku aja ya? Kamu sama cowok brengsek ini aja, cocok. Sama-sama ngedua ehh gak tau ngetiga atau bahkan lebih dari itu deh. Tanya aja kalau gak percaya. Upss,” bisik Alexa sambil melihat ke arah cowok Raysha.

Mata Raysha terlihat terbuka sambil menatap cowoknya dan menatap ke arah Alexa yang sedang menahan untuk tidak menertawakannya. “Duhh aku gak bisa lama-lama, sampai ketemu lagi ya Raysha dan pacar Raysha.”

Alexa sangat puas saat sudah keluar dari cafe, sangat lucu sekali. Kadang Alexa sangat bingung saat ada temannya yang marah karena cowoknya selingkuh padahal teman dia juga selingkuh. Kalau dia sama saja, kenapa harus marah? Toh sama-sama impas. Tapi kebanyakan manusia sekarang egois, dia melarang ke pacarnya sendiri untuk tidak selingkuh, jaga hati, jaga mata, jangan terlalu dekat sama lawan jenis, harus perhatian tapi dia sendiri malah tidak melakukannya.

Selamat pagi guru halu...

Semangat sekolahnya ... be and love yourself

Satu lagi jangan lupa untuk bahagia dan tersenyum tapi jangan ketawa apalagi ngakak kalau lagi sendirian nanti di sebut orang gila lagi. hehe.

By : Murid halu

Sangat manis sekali, saat pagi yang cerah seperti ini diiringi dengan keromantisan dan keuwuan yang membahagiakan. Alexa menyimpan hp di saku roknya saat sudah melihat batang hidung Nazwa dari kejauhan.

“Aku pengen punya pacar,” rengek Nazwa tiba-tba.

“Cowok banyak tinggal pungut aja,” jawab Alexa dengan kejamnya.

“Pungut, kamu kira apa? Sampah?”

“Tapi takut, nanti sama kamu di rebut lagi,” lanjut Nazwa lagi sambil menyelidiki wajah Alexa.

“Sama Haden aja, 100% aku gak akan pernah rebut. Itu pilihan teraman dan terbaik.”

“Ihhh ... amit-amit-amit-amit,” ucap Nazwa sambil langsung bereaksi seperti cacing kepanasan.

“Lagipula, Haden gak akan berani macam-macam begitupun juga kamu. Karena ada satu kesalahan dan kebohongan aja yang kalian tutupi, aku akan langsung bilang. Enak gak?” tanya Alexa sambil memainkan matanya ke atas dan ke bawah.

Nazwa hanya memperlihatkan muka yang malas sambil melihat ke arah sekitar yang ternyata ada cowok yang sedang mencuri-curi pandang ke arah mereka.

“Ada yang cuka noh tinggal kasih pedas aja atau mau manis, asin juga boleh,” ucap Nazwa sambil memberi kode lewat wajah dan tangannya untuk menyuruh Alexa melihat dengan pelan-pelan ke arah cowok itu.

Alexa sengaja terlihat menguap untuk melihat apakah cowok yang sedang curi-curi pandang melihatnya akan bereaksi dan menguap juga atau tidak. Setelah Alexa dan Nazwa menghitung mundur dari tiga, cowok itu langsung menguap. Alexa dan Nazwa tersenyum, berarti apa yang mereka duga selama ini benar, cowok itu selalu mencuri-curi pandang untuk bisa melihatnya. Tinggal tunggu tanggal mainnya aja buat cowok itu mendekati Alexa dan melakukan beberapa cara untuk mendekatinya. Lalu, BOOM! Cowok itu akan nembak dan Alexa dengan wajah malaikat dan baby face akan menolaknya dengan lembut.

“Ya ampun, makasih ya udah suka sama aku ... tapi ya gimana, aku udah punya pacar. Gak mungkinkan aku tinggalin dia buat kamu. Itukan jahat, sesama cowok kamu pasti bisa ngerasain sakitnya. Maaf ya sekali lagi.”

Dengan Alexa berbicara seperti itu, dia hanya akan mendapatkan simpati karena cowoknya akan berpikir Alexa adalah tipe cewek yang setia dan itu tidak akan membuat para cowok menjauh melainkan menunggunya sampai dia putus untuk mendapatkan hatinya. Tapi itu tergantung tipe dari cowoknya, kalau cowoknya lembut, cara itu ampuh. Beda lagi kalau yang buaya atau bahkan hatinya udah keras dengan prinsip apa yang dia mau harus dia milikin.

“Gimana? Pancing jangan?” tanya Nazwa saat melihat cowok itu yang menyadari dia ketahuan lagi melihat ke arah mereka.

“Of course,” jawab Alexa tersenyum manis ke arah cowok itu yang langsung mendapat balasan senyum dan terlihat sedang salah tingkah.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • The Alexa Game Of Love   29. Kenapa Putus?

    “Aku gakpapa, Xa.”“Aku gak nanyain kondisi kamu!” geram Alexa.“Kamu anemia, Iya atau enggak?!” Alexa terlihat menatap wajah Yaron dengan kesal karena tidak suka dengan sikap Yaron yang selalu menyembunyikan apapun dari Alexa. Yang salah ada di dirinya karena tidak bisa dipercaya atau ada di Yaron?“IYA ATAU ENGGAK?!”“Iya,” jawab Yaron melihat ke arah Alexa dengan datar.“Aku gak mau, kamu jadi iba dengan penyakit yang aku derita,” lanjut Yaron membuang wajahnya.Alexa terlihat mengerutkan keningnya, “Apa sih, Ron! Siapa juga yang mau iba sama sikap kamu yang songong gini,” ucap Alexa tersenyum kecil supaya mencairkan suasana.“Lagipula, aku nanya gitu cuma mau memastikan aja apa yang aku duga-duga selama ini benar atau enggak. Supaya aku bisa menjaga kamu dan jadi ibu yang over protektif kalau anaknya kenapa-napa, sekaligus jadi suster s

  • The Alexa Game Of Love   28. Jawab Jujur

    Yaron melihat Alexa dari kejauhan, walaupun Alexa membelakanginya, dia masih bisa melihat dengan samar jika Alexa seperti orang yang bahagia dan sesekali tersipu malu saat berbicara dengan Irvin. Tidak ada alasan untuk Yaron membuang mukanya supaya tidak melihat apa yang dilakukan oleh Alexa, buktinya kemarin bukan kemauan Yaron untuk melihat Alexa bermain basket dengan Irvin dengan sangat romantis dan bahagianya.“Di ajak lagi main basket?” tanya Yaron saat Alexa kembali duduk di sampingnya.Alexa menggelengkan kepalanya sambil menyimpan hp setelah membalas pesan dari seseorang. “Kalau gitu di ajak jalan?”Alexa kembali menggelengkan kepalanya sambil mengerutkan keningnya, “Apa sih! Kepo!” jawab Alexa sambil melihat-lihat sudut kamar Yaron yang simple tapi terlihat elegant.Alexa tersenyum kecil saat melihat poto Yaron yang masih kecil dan di edit menjadi naik unta, tentu saja itu poto Yaron saat wisuda tk. Saat Alexa

  • The Alexa Game Of Love   27. Sehati

    Alexa berjalan sambil melihat jendela kelas Yaron yang menunjukan tidak ada tanda-tanda Yaron disana, bahkan kantongnya saja tidak ada. Alexa hanya melihat Nori yang sedang mengobrol dengan teman-temannya dan sedang melihat ke arah Alexa sambil bisik-bisik, tentu saja yang melihatnya akan menyangka jika Nori sedang menceritakan tentang Alexa.“Budi,” panggil Alexa kepada salah satu teman kelas Yaron yang kebetulan keluar dari kelas.“Iya.”“Yaron kemana ya? Kok gak ada di kelas,” tanya Alexa sambil melihat ke dalam kelas.“Dia gak sekolah, Alexa.”“Kenapa?”Budi menggelengkan kepalanya yang membuat Alexa khawatir, tidak lupa sebelum Budi pergi Alexa mengucapkan terima kasih karena sudah memberikan dia informasi. Sambil melihat ke arah kelas yang menunjukan Nori sedang melihatnya, Alexa mencoba menelphone lagi Yaron yang masih tidak aktif walaupun menggunakan panggilan biasa.

  • The Alexa Game Of Love   26. Harus bisa

    Di satu sisi lain dari arah barat, terlihat ada seseorang yang bersembunyi di balik pohon sambil melihat dua orang manusia yang sedang main basket dengan bahagianya, dihiasi oleh ribuan senyuman dan candaan. Semuanya terasa indah apalagi sang cewek yang daritadi merengek supaya cowoknya bisa mengalah dalam bermain basket. Senyum terlukis abstrak dari wajah Yaron melihat kebahagiaan Alexa yang sedang bermain basket dan ekspresi wajahnya yang membuat Yaron mengagumi ciptaan Tuhannya yang sangat manis, mandiri dan cantik tentunya.Entah bagaimana caranya, langkah kaki yang digerakan oleh hati Yaron menuntun dan membawanya untuk melihat apa yang dilakukan Alexa bersama dengan Irvin. Ada rasa bahagia karena melihat kebahagiaan Alexa namun ada rasa kecewa karena Yaron tidak bisa membuat Alexa sebahagia itu bila bersamanya. Saat melihat kepala Alexa yang terkena bola basket, langkah kaki Yaron tiba-tiba berjalan dengan sendirinya dan terhenti saat melihat Irvin yang langsung mendeka

  • The Alexa Game Of Love   25. Terpesona

    Alexa menatap Yaron dengan malas sambil melepaskan pegangan tangannya, tentu saja akan beda cerita kalau Yaron ikut bersama dengan Alexa. Bagaimana mungkin Alexa bisa merefresikan pikirannya yang selalu atau bahkan dipenuhi oleh masalah, dan itu semua tentang Yaron. Alexa menggelengkan kepalanya pelan melihat ke arah Yaron sebentar lalu melihat ke arah lain yang kebetulan ada Haden.“Haden...!” teriak Alexa.Haden langsung menghampiri Alexa dan Yaron, “Ada apa, Sepupu aku yang paling cantik. Apa yang harus aku bantu?” ucap Haden sambil merangkul Alexa di depan Yaron.“Lo gak bisa kayak ginikan?” ejek Haden kepada Yaron sambil tertawa puas.“Anterin Yaron pulang, pastikan dia gak ikutin aku pulang sama Irvin. Apalagi ganggu waktu santai aku sama dia.”Haden yang mendengar itu langsung menganggukan kepalanya dan mengangkat jempolnya, “Siap, it’s eazy. Lo dengar kan kata sepupu gue apa? Hayu

  • The Alexa Game Of Love   24. Blok

    Seperti yang Alexa dan Nazwa prediksi, hari ini sekolah dibuat geger karena melihat perubahan Rina yang menjadi lebih cantik bahkan trending di sekolah saat ini diduduki olehnya. Banyak cowok-cowok yang melihat Rina dengan santapan yang enak bahkan ada beberapa cowok yang langsung menghampiri Rina dan langsung mendekatinya tanpa aba-aba. Tapi, ternyata Rina belum siap dengan keadaannya dan dia hanya tersenyum kecil dan merasakan gugup. Untung saja ada Alexa dan Nazwa yang selalu berada di sisinya.“Nah Rin, jangan mau di deketin sama Bayu, dia ceweknya banyak terus tukang ghosting,” ucap Alexa saat bayu sudah pergi dari sisi Rina.“Kalau Gio, dia ganteng sih. Tapi kamu akan ngebatin karena dia baik ke semua cewek.” Kini, Alexa melihat ke arah Gio yang sedang melihat ke arah mereka.“Tapi sih, sebenarnya semua cowok punya kekurangannya tersendiri. Jadi, ya ... kamu tahulah. Cara mereka nyakitin kita itu berbeda-beda tapi tujuannya sa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status