Share

9. Curi-curi Pandang

Yaron melepaskan tangan Alexa saat mendengarkan kata yang Alexa ucapkan, “Enggak.”

Alexa tersenyum miris melihat sikap Yaron yang langsung mengalihkan pandangannya dan langsung melanjutkan permainan pukul tikusnya. Alexa hanya berdiam diri sambil menunggu permainan Yaron selesai, ingin rasanya dia langsung pergi atau kabur meninggalkan Yaron sendiri. Sekarang Alexa sudah berada di batas kesabarannya.

“Aku cape, mau pulang!” ucap Alexa sambil melangkahkan kakinya saat Yaron baru selesai memainkan game pukul tikus.

Alexa seakan melupakan perjanjian yang dia sudah buat sendiri dan pertama kalinya menjadi orang yang tidak profesional. Bagaimana tidak, ia sudah muak dengan sikap dan kebohongan Yaron walaupun ia suka bermain tentang cinta tapi ini bukan permainan yang dia sukai.

Yaron langsung mengejar Alexa, saat dia sudah berada di samping Alexa dan menyamakan langkahnya, mereka hanya saling menutup rapat-rapat bibirnya seakan tidak ada niatan untuk membuka obrolan. Apalagi saat Yaron tahu Alexa sedang marah dan badmood begini. Setelah sampai di parkiran, Alexa berdiri dan sedang menunggu Yaron untuk naik ke sepeda motornya.

“Kenapa diam?” tanya Alexa karena dari tadi Yaron hanya diam saja.

“Kamu yang diam,” jawab Yaron menatap Alexa namun langsung memalingkan wajahnya saat mata mereka bertemu.

“Aku kecewa sama kamu, Ron. Apa susahnya sih bawa aku ke tempat yang selalu kamu sama Nori singgahi? Belum move on? Atau karena mau berusaha untuk menghindar? Atau mungkin kamu gak mau kalau aku jadi orang yang kamu bawa selain Nori.”

Yaron hanya diam membeku saat mendengar ucapan Alexa.

“Alasan kamu ada di sisi aku saat ini bukan karena kamu cinta sama aku, Ron. Kamu tahu kenapa aku bisa ngomong gitu? Karena tubuh kamu aja nolak Ron buat aku deketin, dari tadi aku sadar kamu gak nyaman saat aku peluk, saat aku genggam bahkan saat aku mencoba untuk natap mata kamu. Kamu sadar gak?  Mata kamu jalan kemana-mana seakan tidak suka aku tatap. Dan satu lagi yang harus kamu tahu, pupil mata kamu gak membesar saat lihat aku. Itu artinya kamu emang gak ada rasa sama aku.”

“Gini deh Ron, aku bisa jadi drama queen dan mengikuti permainan kamu, asal itu gak ada unsur pembohongan kayak gini. Kamu harus kasih tahu aku apa yang terjadi sampai kamu ngelakuin ini dan aku gak mau kamu ngaku-ngaku cinta bahkan so-soan larang inilah-itulah. Stop! Oke. Kamu pikirin baik-baik apa yang aku mau kalau kamu masih mau melanjutkan permainannya.”

“Aku pulang sendiri, aja,” sambung Alexa tidak lupa untuk memukul pelan punggung Yaron sebelum dia pergi.

Kini Alexa sudah berada di sebuah cafe, untuk makan malam terlebih dahulu dan tentu saja dia sendirian berbeda dengan sekelilingnya yang berpasang-pasangan. Sebenarnya Alexa ingin mengetest Irvin, apakah jika ia meminta bantuan untuk menjemputnya di cafe, Irvin akan menolaknya atau tidak. Tapi semua itu diurungkannya, saat Alexa melihat Raysha dengan cowok yang waktu itu dia lihat bersama Irvin.

“Raysha,” panggil Alexa sambil menghampiri Raysha dan cowoknya yang sedang makan malam.

Alexa tersenyum seperti menunjukan cewek yang polos, “Hai, udah lama ya nggak ketemu. Ini pacar kamu?” tanya Alexa sengaja memancing.

Raysha terlihat salah tingkah saat melihat Alexa bahkan mulutnya tidak mengeluarkan sepatah dua patah untuk menjawab pertanyaan Alexa.

“Irvin buat aku aja ya? Kamu sama cowok brengsek ini aja, cocok. Sama-sama ngedua ehh gak tau ngetiga atau bahkan lebih dari itu deh. Tanya aja kalau gak percaya. Upss,” bisik Alexa sambil melihat ke arah cowok Raysha.

Mata Raysha terlihat terbuka sambil menatap cowoknya dan menatap ke arah Alexa yang sedang menahan untuk tidak menertawakannya. “Duhh aku gak bisa lama-lama, sampai ketemu lagi ya Raysha dan pacar Raysha.”

Alexa sangat puas saat sudah keluar dari cafe, sangat lucu sekali. Kadang Alexa sangat bingung saat ada temannya yang marah karena cowoknya selingkuh padahal teman dia juga selingkuh. Kalau dia sama saja, kenapa harus marah? Toh sama-sama impas. Tapi kebanyakan manusia sekarang egois, dia melarang ke pacarnya sendiri untuk tidak selingkuh, jaga hati, jaga mata, jangan terlalu dekat sama lawan jenis, harus perhatian tapi dia sendiri malah tidak melakukannya.

Selamat pagi guru halu...

Semangat sekolahnya ... be and love yourself

Satu lagi jangan lupa untuk bahagia dan tersenyum tapi jangan ketawa apalagi ngakak kalau lagi sendirian nanti di sebut orang gila lagi. hehe.

By : Murid halu

Sangat manis sekali, saat pagi yang cerah seperti ini diiringi dengan keromantisan dan keuwuan yang membahagiakan. Alexa menyimpan hp di saku roknya saat sudah melihat batang hidung Nazwa dari kejauhan.

“Aku pengen punya pacar,” rengek Nazwa tiba-tba.

“Cowok banyak tinggal pungut aja,” jawab Alexa dengan kejamnya.

“Pungut, kamu kira apa? Sampah?”

“Tapi takut, nanti sama kamu di rebut lagi,” lanjut Nazwa lagi sambil menyelidiki wajah Alexa.

“Sama Haden aja, 100% aku gak akan pernah rebut. Itu pilihan teraman dan terbaik.”

“Ihhh ... amit-amit-amit-amit,” ucap Nazwa sambil langsung bereaksi seperti cacing kepanasan.

“Lagipula, Haden gak akan berani macam-macam begitupun juga kamu. Karena ada satu kesalahan dan kebohongan aja yang kalian tutupi, aku akan langsung bilang. Enak gak?” tanya Alexa sambil memainkan matanya ke atas dan ke bawah.

Nazwa hanya memperlihatkan muka yang malas sambil melihat ke arah sekitar yang ternyata ada cowok yang sedang mencuri-curi pandang ke arah mereka.

“Ada yang cuka noh tinggal kasih pedas aja atau mau manis, asin juga boleh,” ucap Nazwa sambil memberi kode lewat wajah dan tangannya untuk menyuruh Alexa melihat dengan pelan-pelan ke arah cowok itu.

Alexa sengaja terlihat menguap untuk melihat apakah cowok yang sedang curi-curi pandang melihatnya akan bereaksi dan menguap juga atau tidak. Setelah Alexa dan Nazwa menghitung mundur dari tiga, cowok itu langsung menguap. Alexa dan Nazwa tersenyum, berarti apa yang mereka duga selama ini benar, cowok itu selalu mencuri-curi pandang untuk bisa melihatnya. Tinggal tunggu tanggal mainnya aja buat cowok itu mendekati Alexa dan melakukan beberapa cara untuk mendekatinya. Lalu, BOOM! Cowok itu akan nembak dan Alexa dengan wajah malaikat dan baby face akan menolaknya dengan lembut.

“Ya ampun, makasih ya udah suka sama aku ... tapi ya gimana, aku udah punya pacar. Gak mungkinkan aku tinggalin dia buat kamu. Itukan jahat, sesama cowok kamu pasti bisa ngerasain sakitnya. Maaf ya sekali lagi.”

Dengan Alexa berbicara seperti itu, dia hanya akan mendapatkan simpati karena cowoknya akan berpikir Alexa adalah tipe cewek yang setia dan itu tidak akan membuat para cowok menjauh melainkan menunggunya sampai dia putus untuk mendapatkan hatinya. Tapi itu tergantung tipe dari cowoknya, kalau cowoknya lembut, cara itu ampuh. Beda lagi kalau yang buaya atau bahkan hatinya udah keras dengan prinsip apa yang dia mau harus dia milikin.

“Gimana? Pancing jangan?” tanya Nazwa saat melihat cowok itu yang menyadari dia ketahuan lagi melihat ke arah mereka.

“Of course,” jawab Alexa tersenyum manis ke arah cowok itu yang langsung mendapat balasan senyum dan terlihat sedang salah tingkah.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status