Share

The Angel & The Dragon
The Angel & The Dragon
Author: SausalinaIsaurina

Bab. 1 Menyesal

Jauh pada era abad pertengahan berdirilah sebuah kerajaan kecil di tengah bukit yang indah di belahan bumi utara yaitu Kerajaan Vanderbilt. Di pimpin oleh seorang raja bijaksana yang bernama Hubert Osvaldelrick, ketenangannya dalam menangani masalah membuat seluruh rakyat mencintainya. Namun malangnya ia harus berpisah dengan istri tercinta yang sekaligus seorang Ratu Vanderbilt untuk selamanya tepat setelah melahirkan anak keduanya yang diberi nama Zaan Fitz Osvaldelrick. 

Bukan hanya berpisah dengan istrinya, Raja Hubert harus kembali menerima kenyataan pahit saat anak laki-lakinya yang kini bergelarkan Putra Mahkota harus menderita karena tubuhnya yang bisa berubah menjelma menjadi seekor naga raksasa pada waktu tertentu. Hal itu membuat kecemasan melanda wilayah Vanderbilt dimulai saat usia Zaan menginjak 15 tahun.

Sudah 5 tahun berlalu setelah perubahan hidup baru pada Zaan dengan wujudnya yang terkadang menjelma menjadi seekor naga, ayahnya sendiri tidak mengetahui bagaimana itu bisa terjadi pada anaknya yang kelak akan menggantikannya memimpin kerajaan nanti. Hingga beredar luas rumor kalau Pangeran Zaan adalah seorang anak dari hubungan terlarang ayahnya dengan wanita siluman naga. 

Suatu hari ada dua orang laki-laki setengah paruh baya yang mendatangi kastil kerajaan dengan membawa sebuah petisi yang sudah disepakati oleh seluruh rakyat Vanderbilt beberapa yang hari lalu. Sesampainya di balai agung kerajaan dimana Zaan juga sedang duduk di samping ayahnya membaca surat yang dikirimkan oleh gubernur wilayah yang tersebar di Vanderbilt, dua orang itu kemudian duduk bersimpuh di lantai beralaskan karpet merah sambil tertunduk.

Sang raja yang melihatnya merasa tidak nyaman, kemudian ia menyuruh kedua orang itu untuk berdiri.

"Berdirilah, tidak sepantasnya aku diperlakukan seperti itu, aku juga tidak akan bisa duduk di singgasani ini tanpa kepercayaan penuh dari kalian semua rakyatku." ujar Raja Hubert merendah. 

Dua laki-laki itu kemudian berdiri dengan kepala yang terus menunduk. 

"Katakanlah, katakan apa yang membuat kalian ingin memberitahuku secara langsung, aku akan mendengarkannya." ujar Raja Hubert lagi, karena ia melihat dua orang itu terus menunduk dengan sesekali melihat anaknya yang duduk di samping kirinya.

Ia kemudian mengerti apa yang dua orang itu khawatirkan. Lalu ia memerintahkan anaknya untuk pergi ke perpustakaan kerajaan dengan alasan mengambilkan sebuah buku.

"Pangeran Zaan, dapatkah kau ambilkan sebuah buku arsitektur klasik di perpustakaan? Aku ingin membacanya segera setelah menyelesaikan urusan ini." perintah Raja Hubert sambil memandang teduh Zaan.

Seketika Pangeran Zaan berdiri dengan jubah hitamnya yang menyentuh lantai. Tanpa bertanya apapun ia mengiyakan perintah ayahnya, namun terlihat sorot matanya yang dingin menatap dua orang itu seolah ia tahu apa yang akan mereka katakan kepada ayahnya.

"Baiklah Yang Mulia, aku akan kembali." ucap datar Pangeran Zaan namun terdengar dingin di setiap perkataannya.

Tiba-tiba salah satu dari dua orang itu mulai berbicara, namun dengan terbata-bata karena mereka melihat wajah dingin Pangeran Zaan secara tidak sengaja.

"Ya.. Yang Mulia... ha.. hamba bermaksud.. menyampaikan kekhawatiran rakyat tentang keadaan kerajaan yang sudah beberapa tahun ini menjadi cemas sejak perubahan yang terjadi pada Pangeran Zaan." ujar laki-laki yang berperawakan tinggi berisi namun tidak kekar.

"Kami, rakyat Vanderbilt mendesak Raja untuk segera memerintahkan Pangeran Zaan serta Tuan Puteri Hazel tinggal di luar kastil kerajaan demi keamanan dan ketentraman wilayah Vanderbilt, Yang Mulia." sambung laki-laki yang mempunyai tubuh kekar namun tidak terlalu tinggi dengan temannya.

Tepat setelah mendengar itu, Pangeran Zaan yang berada di depan pintu mendadak menghentikan langkahnya.

"Aku sudah tahu kalau kalian akan mengatakan hal itu." ujarnya lirih namun terdapat sebuah penyesalan dalam ucapannya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status