Share

Bab. 5 Suara Misterius.

"Apakah kau sudah memeriksa semua tanaman di sini Ethelyn?" tanya seorang laki-laki malaikat pemimpin taman langit.

Semua malaikat harus melapor kepadanya setelah semua penjaga taman langit memeriksa setiap tanaman apakah ada yang hilang atau tidak. Karena tanaman itu sangat berharga dan tidak boleh ada yang hilang dari tempatnya.

"Tidak ada Blake, semuanya masih ada di tempatnya, dan aku baru saja selesai menanam sebuah tanaman baru yang aku temukan." 

"Benarkah? Apa itu?"

"Mawar krystal biru, saat sedang berkeliling di kebun mawar, aku melihat ada setangkai mawar ungu yang hampir layu, dan secara tidak sengaja mawar itu menyentuh rambutku dan seketika berubah menjadi mawar krystal biru." 

Seketika Blake tersenyum memandang Ethelyn, ia merasa takjub dengan penemuan yang baru saja Ethelyn lakukan secara tidak sengaja.

"Baiklah, antar aku dimana kau menanam mawar krystal biru itu. Aku ingin melihat manfaat apa saja yang terkandung dalam mawar itu." 

Lalu Ethelyn mengatarkan Blake ke tempat dimana ia menanam mawar krystal biru itu pada sebuah awan di tempat yang berbeda.

*****

Sementara di bumi, sudah 10 hari berlalu semenjak Zaan beserta rombongannya pergi dari kerajaan. Malam itu Zaan yang menunggangi kuda kesayangannya tiba-tiba merasa cemas, hingga membuatnya berhenti dan tertinggal dari kereta kuda yang membawa Hazel dan bibi Fawn. Bahkan bibi Fawn yang berulang kali memanggilnya pun tidak terdengar olehnya.

"Sebenarnya apa yang sedang adikmu pikirkan Hazel?" tanya bibi Fawn pada keponakannya yang duduk di sampingnya.

"Aku tidak tahu bibi, atau mungkin... tunggu!" Hazel tiba-tiba tersentak.

"Ada apa?" 

"Bibi Fawn, bukankah sudah waktunya rasi bintang itu akan muncul?" tanya Hazel yang mulai cemas. 

Meskipun ia sangat membenci Zaan, tapi saat melihat penderitaan yang dialami adiknya, ia tetap merasa tidak tega sebagai seorang kakak.

"Rasi bintang Cassiopeia," sahut bibi Fawn.

"Hentikan keretanya!" perintah Hazel kepada prajurit yang membawa keretanya.

Seketika kereta kuda itu berhenti, bergegas Hazel menuruni kereta itu dan melihat bagaimana kondisi Zaan saat ini.

"Yah, ini adalah malam pertama rasi bintang itu muncul, itu adalah tepat saat Zaan berubah. Zaan, kau harus baik-baik saja." Hazel yang cemas menuruni kereta.

Setelah keluar dari kereta, dengan cepat ia mencari keberadaan Zaan dan sesuai dengan kecurigaannya, Zaan tidak ada di sekitarnya. Setelah mencari sejenak dengan pandangannya, ia melihat kalau Zaan yang sedang tersungkur menahan sakit dari kejauhan. Segera ia berlari menghampiri Zaan yang tertinggal jauh di belakang.

"ZAAN!!...." panggil Hazel berteriak sambil berlari.

"Hazel!" panggil bibi Fawn yang melihat Hazel berlari menghampiri Zaan. 

Lalu bibi Fawn berusaha mengejar Hazel ditemani beberapa prajurit dan sisanya berjaga di sekitar kereta kuda.

Zaan yang sedang menahan rasa sakit pada tubuhnya mendengar suara teriakan Hazel membuatnya menengadah dan melihat kalau kakaknya sedang berlari menghampirinya.

"JANGAN MENDEKAT! AKU MOHON JANGAN MENDEKAT!" teriak Zaan pada Hazel yang jaraknya mulai dekat dengannya. 

Seketika Hazel berhenti sesuai permintaan Zaan, ia hanya merasa khawatir dengan keadaan adiknya saat ini. 

"Zaan? Apa kau baik-baik saja?" tanya Hazel, tanpa sadar air matanya menetes melihat Zaan yang sedang kesakitan.

"PERGILAH! PERGI! ATAU KAU AKAN TERLUKA NANTI!" sahut Zaan yang merasa sakit pada sekujur tubuhnya.

Tampak otot merah mulai bermunculan pada tubuh Zaan, dan membuatnya tampak lebih kesakitan.

"ARGHHH!!!!...."

Tanpa menunggu waktu lama, seketika tubuhnya yang manusia dalam sekejap berubah menjadi naga raksasa yang siap menyemburkan apinya kepada siapapun.

Tepat saat itu, bibi Fawn tiba di samping Hazel dan langsung membawanya pergi dari hadapan Zaan. Kalau tidak, Hazel mungkin akan terluka lagi sama seperti insiden yang membuat wajahnya rusak sekarang.

Tiba-tiba terdengar suara wanita misterius menggema di telinga Zaan, yang mana Hazel dan bibi Fawn pun tidak mendengarnya.

"KALAU KAU INGIN TERBEBAS DARI WUJUD NAGA, AMBILLAH SETANGKAI MAWAR KRYSTAL BIRU DI TAMAN LANGIT." 

Setelah mendengar hal itu, Zaan dengan wujud naganya terbang tinggi menuju langit untuk mengambil mawar krystal biru.

Melihat Zaan terbang tinggi menjauh darinya membuat Hazel berteriak histeris karena ia takut kehilangan dan ia juga tidak tahu kemana Zaan akan pergi.

"ZAAAAN....."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status