Share

44. Menjadi Nyonya

Angelina membuka kelopak matanya yang terasa berat. Satu-satunya yang mampu dia kenali pertama kali hanya cahaya dari lampu pijar yang bersinar kelewat terang, seolah-olah berambisi untuk membutakan saraf optik dan retinanya. Kening wanita itu mengernyit, lantas kembali terpejam menahan gempuran silau yang menusuknya.

“Apa yang terjadi?” gumam Angelina dengan nada parau.

Linglung dan pusing merupakan sensasi paling dominan yang sedang tubuh Angelina rasakan sekarang. Dia mencoba membuka matanya lagi, tetapi gagal. Otaknya masih belum berhasil membuat kompromi untuk menjadikan seluruh sistem kesadarannya terbangun secara penuh.

Angelina spontan mengumpat dan membiarkan tubuhnya lumpuh sementara. Dia lagi-lagi berjuang agar dapat terjaga dari ketidakberdayaannya. B

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status