共有

Part 2

last update 最終更新日: 2021-08-30 07:50:55

Mikaila mengernyit saat melihat pemandangan yang nampak begitu akrab, dirinya kini berada di istana kerajaan Valcke. Padahal ia yakin sebelumnya bahwa dirinya tengah tertidur di kamarnya. Namun mengapa tiba-tiba ia berada di istana?

Mikaila melangkahkan kakinya mencoba mencari Pangeran Carlos, sang putra mahkota yang merupakan tunangannya. Akan tetapi ia dibuat heran melihat para penjaga yang seakan tak melihat dirinya, sebenarnya apa yang terjadi saat ini?

Mikaila terus berjalan dilorong Istana nan megah ini, sampai pada akhirnya ia melihat sesuatu yang tidak bisa ia percaya sesuatu yang membuatnya tertegun setengah mati. Ia melihat dirinya, dirinya yang berbeda jauh dengan diri Mikaila yang sekarang. Mikaila yang ia lihat nampak lebih tua 10 tahun, menggenakan gaun dan mahkota khas ratu kerajaan. Hatinya mendadak senang, bukankah itu artinya ia dapat menikah dengan lelaki yang ia cintai? Namun ada yang aneh, mengapa sorot mata dirinya yang lebih tua itu terlihat sangat sedih dan menderita. Bukankah seharusnya ia bahagia karena berhasil menikahi Carlos? Tapi mengapa sosok itu nampak begitu sedih dan rapuh?

Mikaila bingung ia benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi. Sampai pada akhirnya ia melihat dua sejoli yang tengah bermesraan di taman kerajaan, dia adalah Carlos dan Helena dengan versi yang lebih dewasa. Dua orang itu, dua orang yang diam-diam memadu kasih dibelakangnya.

Setetes air mata keluar dari mata indahnya, hatinya begitu ngilu melihat pemandangan ini. Bukankah dirinya versi lebih dewasa sudah menikah dengan Carlos akan tetapi mengapa? Mengapa Carlos masih memiliki hubungan dengan Helena.

Dalam sistem kerajaan ini, seorang raja dilarang memiliki selir kecuali sang ratu tidak bisa mengandung. Mungkinkah, mungkinkah dirinya tidak bisa hamil?

Mikaila mulai kehilangan kesabaran, ia marah-marah dan mendekat dan berhenti tepat didepan dua sejoli yang masih asik bermesraan itu.

"Helena kau sialan, perebut tak tau malu. Dan kau Carlos, bajingan menjijikan yang tidak tau diri," teriaknya tepat di depan dua orang tersebut. Namun semuanya percuma, dua orang itu tidak bisa melihat Mikaila dan bahkan tak mendengar suara teriakan Mikaila.

"Kenapa Carlos? Kenapa? Aku mencintaimu tulus, kenapa kau tega mengkhianati ku?" tanyanya tepat di depan wajah Carlos yang hanya menatap Helena.

Mikaila mulai terisak, ia segera pergi dari taman kerajaan  tak sanggup melihat dua orang berbeda jenis itu yang mulai berciuman panas.

Mikaila pergi melihat dirinya lagi, ia melihat dirinya tengah menangis. Dapat dilihat sefrustasi apa dirinya. Dan para pelayan kerajaan yang tidak menghormati dirinya meskipun Mikaila seorang ratu negeri ini.

Mikaila terus menyaksikan dirinya versi lebih dewasa yang setiap harinya menangis, gelar ratu hanya nama saja, raja tidak pernah mencintainya. Para bangsawan dan rakyat tidak menghormatinya. Bahkan semua kehormatan yang seharusnya Mikaila dapatkan semuanya dimiliki oleh Helena.

Helena bagaikan ratu negeri ini, di hormati oleh rakyat di cintai oleh raja, padahal semua tugas-tugas ratu ia yang kerjakan. Helena hanya diam, hanya menitikkan air mata tapi mendapatkan cinta semua orang.

Mikaila melihatnya semakin tak percaya, kenapa semua orang mencintai Helena? Padahal Helena tak pernah melakukan apa-apa, hanya menangis dan dia dapatkan segalanya.

Berbeda dengan dirinya, ia sudah berusaha menjadi Ratu yang sempurna, Istri yang setia bahkan hampir berkali-kali mati untuk pria dan negeri ini. Semuanya sia-sia, dirinya hanya akan menjadi bayang-bayang Helena padahal ia yang berjuang tapi kenapa juga ia yang terbuang?

Scene berganti, Mikaila melihat dirinya versi lebih terduduk dibawah dihadapan semua bangsawan. Matanya menatap Carlos yang kini duduk dengan gagahnya di kursi kerajaan, sementara Helena duduk dipangkuan sang Raja.

"Mikaila Arundell atas kejahatan mu mencoba meracuni selir kerajaan Helena, kamu akan dihukum atas semua kejahatan mu, mulai saat ini aku Carlos Aldrick de Valcke menceraikan kamu, dan gelar ratu mu saat ini aku cabut. Juga kamu harus meminun racun sesuai dengan jenis racun yang kamu coba untuk membunuh Helena," ujar Carlos dengan tegas dan penuh aura kebencian.

Mikaila melihat dirinya versi dewasa, dia tidak mengatakan apa-apa tidak membantah maupun mengelak. Mikaila versi dewasa nampak menyedihkan wajahnya kuyu, lingkaran hitam nampak jelas dibawah matanya. Tidak ada lagi gaun indah dengan bordiran rumit khas ratu kerajaan. Saat ini ia menggunakan gaun putih polos dengan kedua tangannya diikat rantai.

Mikaila yang melihat semuanya tak terima, jelas-jelas ia melihat dirinya versi dewasa hanya menangis di kamar sambil mengerjakan tugas-tugas ratu yang menumpuk. Dirinya tidak pernah sedikitpun melihat Mikaila versi dewasa berniat meracuni Helena. Dia difitnah, dia dijebak.

Mikaila mulai berteriak, "Tidak dia tidak pernah melakukan itu. Dia setiap harinya hanya menangis penuh penderitaan, dia tidak pernah memiliki niat untuk membunuh Helena."

Mikaila terus berteriak untuk membuktikan dirinya versi dewasa tidak bersalah. Namun itu semua percuma, semua orang tidak bisa melihat dan mendengarnya.

Mikaila menatap keluarganya, berharap keluarganya mau membantu dirinya versi lebih dewasa membuktikan tidak bersalah. Namun harapan hanyalah harapan, ia melihat bahwa Ayah dan ketiga kakak lelaki yang dicintainya hanya memandang datar kearah Mikaila yang tengah berlutut. Tidak ada jejak kekhawatiran diwajah mereka, seolah yang mereka saksikan bukanlah bagian dari keluarga mereka.

Mikaila tertawa begitu keras sampai air matanya mengucur deras seakan tak percaya atas apa yang ia lihat saat ini. Huh Mikaila benar-benar bodoh, tidak ada mencintai dan mempercayai dirinya.

"Mikaila Arundell ada kata-kata terakhir sebelum menjemput kematianmu?" tanya sang Raja yang duduk dengan angkuh di kursi kebesarannya.

"Jika ada kehidupan lainnya, saya Mikaila Arundell bersumpah tidak akan pernah mencintai anda lagi yang mulia, tidak akan lagi mempertaruhkan nyawa saya untuk anda yang mulia. Dan jika ada kehidupan lainnnya saya mengutuk anda, anda lah yang mencintai saya dan mengejar saya lebih daripada saya mengejar anda sebelumnya. Itulah sumpah saya sebagai orang yang tidak bersalah," teriak Mikaila versi dewasa lantang.

Terlihat para bangsawan dan Raja sekalipun terkejut, mendengar kata-kata terakhir Mikaila, mereka jijik mendengar perkataan Mikaila yang tidak tau malu, padahal hari ini adalah hari eksekusinya.

"Lancang! Pengawal cepat suruh manusia rendahan itu meminum racunnya!" teriak Carlos marah.

Para pengawal segera menghampiri Mikaila versi dewasa, namun sebelum para pengawal itu memaksa Mikaila versi dewasa meminum racunnya. Mikaila versi dewasa sudah lebih dulu meminum racun itu di depan para bangsawan dan raja.

Mikaila dapat melihat senyum remeh tercetak jelas di wajah cantik Helena kearah Mikaila versi dewasa.

Setelah meminum racun itu sampai habis, Mikaila versi dewasa langsung mati.

Dan Mikaila di sana, Mikaila melihat dirinya sendiri mati. Mikaila bersumpah apabila ia kembali, ia akan membalas rasa sakit ini.

Lantas tak lama setelah kematian Mikaila versi dewasa, sebuah cahaya putih begitu menyilaukan semua orang muncul dari tubuh Mikaila versi dewasa.

"Mikaila anakku, kembalilah nak. Inilah gambaran masa depanmu apabila kau tidak mengubah kehidupanmu. Kembalilah anakku, ubahlah kehidupamu yang menyedihkan."

Sebuah suara terdengar begitu merdu ditelinga Mikaila, lantas tak lama tubuh Mikaila terseret dalam cahaya yang begitu menyilaukan.

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
コメント (1)
goodnovel comment avatar
Nunu
novelnya bagus banget, di part 2 ini sangat menyayat hati, seperti bisa merasakan apa yang dirasakan Mikaila .... sukses dan sehat selalu buat author...
すべてのコメントを表示

最新チャプター

  • The Cold Villains Lady   Part 81

    Saat ini, keluarga Theo sudah sampai di dunia manusia. Mereka menyamar, sebagai manusia biasa, karena tidak ingin manusia-manusia di sana ricuh dengan kedatangan mereka.Theo berserta istri dan anaknya, langsung pergi ke kerajaan Valcke. Karena sebelumnya, Mikaila sudah memberitahukan kedatangannya pada Serena, melalui kalung yang waktu itu dia berikan pada Serena. Ternyata, kalung itu selain berguna untuk melindungi Serena, juga bisa digunakan untuk berkomunikasi.Cara kerjanya mirip dengan alat sihir yang dibuat oleh Anhard waktu itu. Hanya saja ini berbentuk kalung.Sekarang, Leonard dan Serena telah menjadi raja dan ratu kerajaan Valcke. Semenjak kejadian jatuhnya Irene waktu itu dan semua kebusukan Irene terbongkar, Irene langsung di hukum mati dengan cara dipenggal atas segala dosa-dosanya. Jasad Carlos dimakamkan di makam khusus kerajaan, karena biar bagaimanapun dia mati sebagai pahlawan.Dan semenjak kejadian itu semua, Petricio jatuh

  • The Cold Villains Lady   Part 80

    7 tahun kemudian"Tidak, Ayah, aku ingin bersama Ibu, Ayah pergi sana." Bocah kecil berusia kisaran tujuh tahun itu menatap Theo dengan galak, dia memeluk Mikaila seolah takut Theo, akan mengambil ibunya darinya.Ya, bocah berusia tujuh tahun itu adalah anak Mikaila dan Theo. Namanya Axelion, tidak ada alasan khusus mengapa Theo dan Mikaila menamai anaknya seperti itu. Nama ini, Theo dapat secara tidak sengaja ketika sedang memikirkan nama yang bagus untuk anaknya. Akhirnya, tanpa sengaja Theo mempunyai ide untuk memberikan nama Axelion pada anaknya itu.Saat Mikaila melahirkan Axelion, Mikaila merasakan rasa sakit yang begitu luar biasa. Saat Mikaila sedang melahirkan, suara petir bergemuruh diiringi dengan terdengarnya suara tangisan bayi.Sesuai dengan yang sudah ditakdirkan, keturunan Dewi Cahaya dan Dewa Kegelapan akan memiliki kekuatan yang maha dahsyat, dan Axelion adalah buktinya.Saat pertama kali Axel

  • The Cold Villains Lady   Part 79

    Saat ini, Mikaila sedang mengandung anak pertama mereka. Usia pernikahan Mikaila dan Theo sudah berjalan 7 bulan, dan di bulan ke-tiga pernikahan mereka, Mikaila telah telah mengandung buah hati mereka. Karena Mikaila adalah seorang Dewi dan Theo adalah seorang Dewa. Tentu saja kehamilan Mikaila tidak seperti manusia normal.Di kehamilannya yang baru menginjak bulan ke-tiga ini, perut Mikaila sudah membesar seperti orang yang telah hamil sembilan bulan.Mikaila dan Theo saat ini tengah bersantai di kamar mereka, Theo yang kini telah menjadi Dewa Agung, memiliki tanggung jawab yang besar dan jarang memiliki waktu bersama istri tercintanya.Makanya ketika ada waktu luang begini, biasanya akan Theo gunakan untuk bermanja-manja pada Mikaila. Seperti saat ini, dia dengan manjanya tertidur di pangkuan Mikaila, dengan paha Mikaila sebagai bantalnya, wajahnya menghadap langsung pada perut Mikaila yang sudah membuncit sesekali Theo mengecupi perut bunci

  • The Cold Villains Lady   Part 78

    "Dewa Agung, gawat! Dewa Kegelapan dan Dewi Cahaya telah bangkit dan sepertinya mereka akan membalas dendam karena peperangan besar yang terjadi waktu itu!" Salah satu orang kepercayaan Dewa Agung lari dengan terburu-buru menghampiri Dewa Agung. Dia khawatir, bahwa Mikaila dan Theo akan bersatu dan pada akhirnya membunuh Dewa Agung."Mereka sudah bangkit kembali?" tanya Dewa Agung, yang dibalas dengan anggukan oleh orang kepercayaannya itu.Bukannya takut, Dewa agung itu malah tersenyum. "Kita lihat, sampai mana bocah-bocah itu, berhasil melawanku," katanya yang masih saja merasa sombong.BoomTepat setelah Dewa Agung berkata seperti itu, pintu istana Royalgeez hancur. Semua yang ada di dalam ruangan nampak kaget. Setelahnya, mereka melihat Mikaila dan Theo yang berdiri dengan gagahnya di hadapan mereka.Mikaila menatap Dewa Agung yang ada di kursi singgasana dengan pandangan dingin. Sesuai sumpahnya waktu itu, dia a

  • The Cold Villains Lady   Part 77 (Penjelasan 1000 tahun lalu)

    1000 tahun laluMikaila memeluk tubuh Theo yang sudah tidak bernyawa, dia menangis keras karena kini lelaki yang dicintainya tidak lagi memiliki tanda-tanda akan membuka matanya."Theo kau harus bangun! Kau tidak bisa meninggalkan aku sendiri di sini," ucap Mikaila sambil memeluk wajah Theo yang kini sudah dipenuhi darah. Bahkan kini pakaian yang dikenakan oleh Mikaila ikut memerah karena terkena darah milik pria itu.Mikaila merasa dunianya runtuh, dia tidak tahu bahwa perang besar ini akan terjadi. Dewa agung dan pasukannya terlalu licik, mereka tahu bahwa Theo kehilangan alat pengendali alam kegelapan miliknya. Dan saat kesempatan ini, mereka menyerang Theo dan membuatnya kalah dengan mudah.Mikaila tahu, dari dulu Dewa Agung selalu takut posisinya terancam oleh Theo karena semakin lama, Theo semakin kuat. Di dunia ini, di mana yang kuat adalah pemenangnya. Dan jika Theo terus bertambah kuat, maka kemungkinan besar Theo bisa mengalahkan Dew

  • The Cold Villains Lady   Part 76

    Setelah Javis menghilang, suasana mencekam pun hilang, angin dan kabut yang sangat kencang pun reda.Kini suasana kembali tenang. Cahaya bulan purnama merah telah meredup. Kini digantikan dengan cahaya bulan dan bintang.Mikaila tersenyum menatap Theo, yang dibalas dengan senyuman oleh lelaki itu.Dua orang itu saling berjalan menghampiri. Lalu, Mikaila kembali mendekap kembali tubuh Theo dengan erat. "Akhirnya, aku tidak jadi kehilanganmu, aku taku sekali," ucap Mikaila dalam dekapan Theo."Aku tidak akan pernah pergi Kai, aku akan selalu ada untukmu, dan semuanya akan selalu baik-baik saja," bisik Theo tepat di telinga Mikaila, seraya mengecup lama puncak kepala gadis itu."Apakah setelah ini, kita akan kembali ke dunia Dewa?" tanya Mikaila mendongkakan kepalanya, dan mata biru tuanya bertatapan langsung dengan mata violet milik Theo."Ya, karena biar bagaimanapun ini bukanlah dunia kita," jawabnya sambil mengelus p

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status