Share

Kama

Gemercik air terdengar nyaring karena hujan turun deras. Jendela yang dibiarkan terbuka membuat cipratan mengenai tubuhnya, tapi gadis itu hanyut dalam pikiran. Ia sibuk memikirkan tentang semua yang terjadi hari ini. Teman-temannya sudah pulang setelah menemaninya seharian. Kini ia sendirian, hening yang runyam, Zhura mengembuskan napas bosan. Digapai tongkat kayunya, ia berniat kembali ke ranjang saat seseorang mengetuk pintu kamarnya.

"Ada apa?" tanya Zhura saat ia mendapati Sheta, pelayannya, berdiri di depan pintu.

"Nona Zhura ...-" Sheta tergagap lalu membisikkan sesuatu pada telinga Zhura.

"Yang Mulia Azhara ada di sini."

Tercenung, telinga dan akal Zhura berlomba mencerna bisikan itu. Segera kakinya melangkah ke tempat yang ditunjukkan Sheta. Ia memilah-milah pijakan agar perbannya tetap kering karena air membasahi pinggiran lantai. Di sana, Zhura pun mendapati Azhara berdiri seorang diri di nimfeum yang diterangi lentera kecil. Pemuda itu berjubah putih khasnya dengan rambut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status