Share

Percaya

"Zhura!"

"Lailla!"

"Zhura!"

Beberapa suara terus saja menariknya keluar dari lelap yang menghanyutkan. Dia terkesiap membuka pandangannya sebelum kemudian mengambil napas panjang mengisi oksigen sebanyak mungkin ke dalam paru-parunya. Saat itu juga, sebuah pelukan erat membawanya pada kehangatan. Di antara peluh dingin yang membasahi tubuhnya, lengan itu terulur mengusapi punggungnya dengan lembut. Zhura melihat rambut merah Valea terlihat lebih menyala jika dilihat dari dekat. Kalimat 'kau masih hidup!' terus gadis itu ucapkan dengan parau.

"Hei, kau terlalu kuat, Lailla bisa sesak napas!" Ramia duduk bersimpuh di sisi Valea dengan kening bercucuran keringat. Dia sama kacaunya dengan Valea.

"Aku ...-" Zhura mencoba mengutarakan beberapa kalimat, tapi suaranya lebih dulu tersendat karena tenggorokannya terlalu kering.

"Minumlah!" ujar Valea melepaskan pelukannya, menyodorkan sebotol air. Zhura menerimanya, dengan sedikit kepayahan diminumnya air itu habis tak bersisa. Setelah itu ia m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status