Share

Genderang

"Biar aku ingatkan, ini bukan sekadar tugas gadis-gadis untuk mendapatkan darah suci lagi. Perkara ini sudah berubah menjadi peperangan melawan pihak pemboikot kerajaan."

Mereka bertiga berjalan di jalur bebatuan dengan tanaman-tanaman berduri tajam di sisinya. Satu langkah keliru, tamat riwayat hidup.

"Apa kau lelah?" Zhura bertanya dari balik punggung pemuda di hadapannya. Sebenarnya hanya dua orang yang berjalan karena Ramia memaksa untuk menggendong Zhura.

Pemuda tu menggeleng, "Kau tidak begitu berat. Soalnya daripada saat pertama bertemu, tubuhmu yang sekarang lebih kecil. Kuharap kau makan dengan baik setelah ini berakhir."

"Ya, pasti," sahut Zhura mengangguk.

"Aku masih tidak habis pikir, dalam keadaan seperti ini kau masih mau pergi ke sana. Maksudku, Yiwen juga memilih berhenti dari perjalanan."

"Dia perlu mendapat perawatan. Lukanya sangat parah. Sementara aku masih bisa bergerak. Setidaknya selain kaki kananku, tubuhku baik-baik saja. Kalau aku berhenti justru terasa aneh.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status